2.9 Kerangka Berfikir
Berdasarkan tujuan penelitian maka kerangka berfikir dalam penelitian ini : adalah :
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian
INPUT 1.
SDM Puskesmas 2.
Dana BOK 3.
SaranaPrasarana Penunjang di
Puskesmas OUT PUT
Tercapainya Tujuan BOK yaitu meningkatnya
cakupan Pencapaian Standart Pelayanan
Minimal SPM Bidang Kesehatan
PROSES 1.
Perencanaan Tingkat
Puskesmas P1 2.
Penggerakan PelaksanaanP2
3. Pengawasan
Pengendalian Penilaian P3
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriftif dengan menggunakan desain penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang
suatu program di semua aspeknya. Sehingga diharapkan akan diperoleh data dan gambaran yang lebih lengkap mengenai evaluasi pelaksanaan kegiatan BOK di
Puskesmas Kabupaten Dairi Tahun 2012.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Dairi sebanyak 18 Puskesmas. Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2013.
3.3. Fokus Penelitian
Fokus penelitian digunakan sebagai dasar dalam pengumpulan data sehingga tidak terjadi bias terhadap data yang diambil. Untuk menyamakan pemahaman maka
penulis akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan fokus penelitian terhadap penelitian ini. Fokus penelitian merupakan penjelasan dari kerangka pikir. Adapun
dalam penelitian ini, pengukuran evaluasi yang akan diukur dengan pendekatan yang berorientasi pada input yang digunakan, proses kegiatan dan output berupa
pencapaian SPM dari pelaksanaan BOK. Unit analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Unit analisis input : SDMTenaga pengelola program puskesmas,
pembiayaan Puskesmas berupaDana pelaksanaan kegiatan BOK dari Pusat, dan sarana dan prasarana penunjang pencapaian indikator kegiatan
BOK b.
Perencanaan Tingkat Puskesmas P1, Penggerakan Pelaksanaan P2 dan Pengawasan Pengendalian Penilaian P3 terhadap pelaksanaan kegiatan
program Bantuan Operasional Kesehatan BOK c.
Unit analisis output: laporan pencapaian SPM Puskesmas tahun 2012 3.3.1 Defenisi Operasional
Berdasarkan fokus penelitian pada unit analisis disusun defenisi operasional penelitian dengan ketentuan seperti berikut ini;
a. Tenaga
Tenaga adalah pegawai atau petugas kesehatan yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan kegiatan yang mendukung pencapaian SPM. Sesuai dengan
Juknis BOK ada 6 upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas yaitu program kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, program imunisasi,
program perbaikan gizi masyarakat, program promosi kesehatan, program kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit.
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indept interview, pemeriksaan dan telaah dokumen
Informan : Kepala Puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
b. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah sarana dan prasarana penunjang yang ada di puskesmas dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai SPM Kemenkes, 2010
yang terdiri dari : 1.
Cakupan kunjungan ibu hamil k-4 kunjungan sebanyak 4 kali 1 x pada trisemester I, 2x pada trisemester II dan 1x pada trisemester III dengan
pelayanan 5T Timbang badan, Tinggi fundus, Tensi,Tablet besi dan TT. Perlengkapan alat yang menunjang pencapaian adalah Timbangan badan,
Tensi meter, Microtoise, Stetoskop, Meja Gyn, Alat Ukur LILA, Alat Ukur Midle, Hb Sahli, Buku Kohort, Buku Register, Alat Peraga Penyuluhan,
Termometer dan Sterilisator. Yang paling esensial adalah Tensimeter, Steteskop laenec dan Hb Sahli.
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview, pemeriksaan dokumen dan barang
Informan : Kepala Puskesmas.
2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani. Komplikasi yang ditangani
antara lain kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu danatau bayi. Perlengkapan alat penunjang adalah
Formulir rujukan, Partus set, Infus set, Tabung Oksigen dan Manometer set, Ambulans, Sungkup, Inkubator dan Slem secher penyedot lendir. Berkaitan
dengan ketersediaan alat jenis yang paling esensial adalah : Formulir rujukan, Partus set, infus set.
Universitas Sumatera Utara
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview, pemeriksaan dan telaah dokumen
Informan : Kepala puskesmas.
3. Cakupan Pelayanan Nifas, yaitu pelayanan sebanyak minimal 3 kali paska
persalinan, diminggu ke 3 dan minggu ke 6 meliputi pemberian Vit A dan pelayanan KB. Perlengkapan alat untuk menunjang pencapaian cakupan
adalah Trocart, Inserter, Speculum, Bisturi, Clem U, Form pencatatan dan pelaporan, Vaccin Carier Cold Chain ,Spuit dan Timbangan.Yang paling
esensial untuk mendukung pencapaian ada 2 jenis yaitu; klem U dan Vaccine Carier cold chain.
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview,
pemeriksaan dokumen dan Barang. Informan
: Kepala Puskesmas.
4. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani, yaitu neonatus dengan
penyakit atau kelainan yang dapat menyebabkan kematian, kecacatan atau kesakitan. Peralatan yang menunjang adalah Formulir register kematian dan
formulir Rujukan, yang paling esensial adalah form rujukan. Cara memperoleh data :
Wawancara mendalam indepthh interview, pemeriksaan dokumen
Informan :
Kepala puskemas.
Universitas Sumatera Utara
5. Cakupan kunjungan bayi, yaitu kunjungan bayi usia 29 hari-11 bulan yang
mendapat pelayanan kesehatan oleh petugas yang mempunyai kompetensi klinis sebanyak 4 kali dalam suatu waktu tertentu.Peralatan penunjang adalah
refrigator, Cold Chain, Alat Peraga SDTK, Kohort bayi, Buku KIA, KMS Alat Peraga Penyuluhan Perawatan Kesehatan Bayi, Formulir AMP dan PMT,
berkaitan dengan alat yang paling esensial untuk mendukung pencapaian adalah sarana cold chain dan KMS Kartu Menuju Sehat.
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview,
pemeriksaan dokumen Informan
: Kepala puskesmas. 6.
Cakupan desakelurahan dengan Universal Child Imunization UCI, yaitu desakelurahan dimana
≤ 80 dari jumlah bayi di desa telah mendapat imunisasi dasar dalam jangka waktu satu tahun.Perlengkapan alat penunjang
adalah Form pemantauan dan penanganan, register imunisasi, juknis imunisasi, register pelatihan petugas, dan form pelacakan kasus KIPI.
Berkaitan dengan ketersediaan alat, jenis alat yang paling esensial adalah Register Imunisasi dan Formulir Pelacakan kasus KIPI.
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview, pemeriksaan dokumen.
Informan : Kepala puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
7. Cakupan pelayanan anak balita, yaitu cakupan pelayanan anak balita usia 12-
56 bulan yang mendapatkan pelayanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan. Perlengkapan alat untuk menunjang pencapaian cakupan yang
diidentifikasi adalah buku register balita, buku KIA, KMS dan skrining kit SDIDTK. Jenis alat yang paling esensial untuk mendukung pencapain
cakupan adalah KMS dan Alat Skrining Kit SDIDTK. Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview,
pemeriksaan dokumen Informan
: Kepala puskesmas. 8.
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat. Perlengkapan alat penunjang adalah UKS Kit, Dental Kit, kursi gigi dan formulir pemantauan
kantin sekolah. Jenis alat yang paling esensial adalah UKS Kit dan Dental Kit. Cara memperoleh data
: Wawancara mendalam indepth interview, pemeriksaan dokumen
Informan : Kepala puskesmas.
9. Cakupan penyelidikan dan Penanggulangan kejadian Luar Biasa KLB yaitu
cakupan desakelurahan KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi 100 24 jam. Kelengkapan peralatan penunjang adalah Formulir KLB, alat
untuk pembuatan peta wilayah KLB,komputer, alat presentasi, JuklakJuknis KLB, formulir monitoring dan evaluasi, dan alat peraga pelatihan pencegahan
dan pengendalian. Peralatan yang paling esensial adalah Formulir KLB, alat pembuatan peta wilayah KLB dan Juklak-Juknis KLB.
Universitas Sumatera Utara
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview, pemeriksaan dokumen
Informan : Kepala puskesmas.
10. Cakupan desa siaga aktif, yaitu terlaksananya kegiatan promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat. Kelangkapan peralatan yang dibutuhkan adalah alat peraga penyuluhan dan formulir pendataan desa siaga, yang paling
esensial adalah alat peraga penyuluhan. Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview,
pemeriksaan dokumen Informan
: Kepala puskesmas. c. Dana
Dana adalah Dana kesehatan bersumber pemerintah APBN, APBD yang diarahkan untuk pembiayaan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat dana di
alokasikan kepada puskesmas untuk digunakan sesuai dengan POA bulanan yang telah ditetapkan. Alokasi dana digunakan oleh puskesmas dalam bentuk bantuan
transport petugas dalam mendukung kegiatan pelayanan kesehatan di puskesmas guna pencapaian SPM
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview, pemeriksaan dan telaah dokumen
Informan : Kepala puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
d. Perencanaan Tingkat Puskesmas
Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah suatu kegiatan yang sistematis untuk menyusun kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas pada awal tahun untuk
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif kepada masyarakat dalam upaya mengatasi masalah kesehatan setempat.
proses penyusunan rencana kegiatan puskesmas yang dilakukan Kepala Puskesmas dan Penanggungjawab program untuk mengatasi permasalahan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh BOK dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna. Perencanaan tingkat puskesmas
disusun melalui 4 tahap yaitu tahap persiapan, tahap analisa situasi, tahap penyusunan rencana usulan kegiatan RUK dan tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan.
RPK. Cara memperoleh data
: Wawancara mendalam indepth interview,
pemeriksaan dokumen Informan
: Kepala puskesmas. e.
Pengorganisasian Pengorganisasian adalah Pengaturan pelaksanaan BOK berupa Buku pedoman
dan petunjuk teknis program BOK serta penanggung jawab terhadap pelaksanaan program BOK.
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview,
pemeriksaan dokumen
Universitas Sumatera Utara
Informan :
Penanggung jawaba BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi, Kepala puskesmas.
f. Pelaksanaan Lokakarya
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan lintas program adalah, kegiatan yang dihadiri oleh seluruh staf puskesmas, Puskesmas Pembantu dan bidan desa yang
dipimpin oleh Pimpinan Puskesmas dengan kegiatan penggalangan tim, pemberian informasi kebijakanprogram, penyusunan POA BOK Puskesmas, pembagian tugas
dan kesepakatan bersama yang dipandang perlu. Puskesmas sebagai pelaksana program melaksanakan program berdasarkan POA yang telah disetujui oleh tim BOK
Kabupaten. Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview,
pemeriksaan dan telaah dokumen Informan
: Kepala puskesmas. g.
Pelaporan Pelaporan adalah laporan hasil kegiatan pelaksanaan BOK yang dilaksanakan
oleh Puskesmas yang dilaporkan setiap bulan dan triwulan kepada pengelola BOK Kabupaten.
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview, pemeriksaan dokumen
Informan : Pejabat Pembuat Komitmen PPK BOK di
Kabupaten dan Kepala Puskesmas.
Universitas Sumatera Utara
h. Pengawasan
Pengawasan adalah, kegiatan pemantauan atau monitoring yang dilakukan untuk meyakinkan bahwa pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang
meliputi kesesuaian rencana kerja, pemeriksaan pencatatan dan pelaporan keuangan dan laporan pencapaian SPM
Cara memperoleh data : Wawancara mendalam indepth interview, pemeriksaan dokumen
Informan : Pejabat Pembuat Komitmen PPK BOK di Dinas
Kesehatan, Kepala Puskesmas i.
Pencapaian SPM Pencapaian SPM adalah laporan pencapaian SPM selama 1 satu tahun dari
hasil pelaksanaan kegiatan BOK.Tercapai jika sesuai dengan target cakupan SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi tahun 2012, tidak tercapai jika tidak sesuai dengan
target cakupan SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi tahun 2012.
3.4. Sumber Data 3.4.1. Data Primer