Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

kesehatan yang paling banyak menyerap anggaran adalah kegiatan imunisasi sebesar 24,60. Dari hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan dasar belum sepenuhnya mengacu kepada SPM bidang Kesehatan. Dalam pemanfaatan dana BOK kegiatan Pembinaan kelompok usia lanjut dan pembinaan kelompok remaja yang tidak berhubungan langsung dengan pencapaian SPM dalam kegiatan upaya kesehatan di puskesmas menempati urutan ke empat yaitu sebesar 12,36, sedangkan kegiatan program gizi sebesar 10,65, Pemberantasan penyakit dan surveilens 7,65 dan kesehatan lingkungan sebesar 5,70. Kondisi ini harus menjadi perhatian Tim Pengelola BOK Kabupaten terutama Tim verifikasi agar lebih selektif dalam menyetujui POA BOK yang diusulkan oleh Puskesmas sehingga betul-betul kegiatan yang disetujui mempunyai daya ungkit yang besar terhadap pencapaian SPM dan MDGs. Dari hasil telah dokumen untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan kegiatan BOK terhadap pencapain indikator SPM sebagai indikator output kegiatan. Penilaian dilakukan dengan melihat apakah ada peningkatan pencapaian indikator SPM sebelum adanya kegiatan BOK yaitu pencapaian indikator SPM tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.

1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Sesuai dengan target SPM yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 adalah sebesar 95 Tahun 2015. Pemerintah Kabupaten Dairi dalam Penetapan Kinerja Tapkin Tahun 2012 menetapkan target Universitas Sumatera Utara pencapaian SPM Cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah sebesar 80 .Hasil capaian cakupan kunjungan ibu hamil K4 adalah sebesar 72,29. Hal ini berarti target yang ditentukan belum tercapai. Untuk mencapai target SPM Tahun 2015 Dinas Kesehatan dan Puskesmas harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang harus memiliki daya ungkit yang bermakna untuk mencapai target tersebut. Ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada triwulan pertama,satu kali pada triwulan kedua dan dua kali pada triwulan ketiga umur kehamilan.Kunjungan ibu hamil sesuai standar berdasarkan Lampiran Kepmenkes Nomor 828MenkesSKIX2008 SPM Bidang Kesehatan adalah pelayanan yang mencakup minimal timbang badan dan ukur tinggi badan,ukur tekanan darah,skrining status imunisasi tetanus dan pemberian Tetanus Toksoid, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet besi 90 tablet selama kehamilan. Temu wicara pemeberian komunikasi interpersonal dan konseling test laboratorium sederhana Hb, Protein urin atau berdasarkan indikasi. Standar pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor resiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Untuk perbaikan di tahun yang akan datang kegiatan-kegiatan yang diuraikan tersebut diatas harus menjadi prioritas kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas serta Dinas Kesehatan melalui TIM verifikasi BOK harus betul-betul memberikan masukan kepada Puskesmas perihal kegiatan penunjang pelaksanaan pelayanan K4. Universitas Sumatera Utara Puskesmas guna mendukung pelaksanaan kegiatan SPM ibu hamil K4 harus meningkatkan kegiatan penyuluhan dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Kegiatan test laboratorium sederhana tidak dilaksanakan kerena Puskesmas tidak memiliki alat test laboratorium sehingga Puskesmas harus membuat usulan pengadaan peralatan tersebut ke Dinas Kesehatan. Disamping itu berdasarkan keterangan lisan dari Kepala Puskesmas diketahui bahwa belum tercapaianya pelayanan atas SPM cakupan kunjungan ibu hamil K4 dikarenakan lokasi tempat tinggal ibu hamil berada dibeberapa desa jauh dari tempat pelayanan kesehatan sehingga ibu tersebut sulit untuk menjangkau lokasi tempat pelayanan kesehatan. Kondisi seperti ini masih dijumpai terutama di Kecamatan Kutabuluh dimana masih ada desa-desa yang sulit ditempuh karena lokasinya jauh dan kondisi jalan yang berbukit-bukit sehingga sulit untuk dijangkau. Untuk kondosi seperti ini dana BOK sangat berguna karena dapat dipakai untuk sewa mobil khusus Gardan Dua sehingga pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Tahun 2012