Stres dan Dukungan Sosial

perasaan akan memiliki fungsi kekebalan yang lebih baik daripada yang tidak memiliki. Dari hal di atas, tidak ada keraguan bahwa dukungan sosial mempengaruhi kesehatan. Banyak penelitian memusatkan pengaruh dukungan sosial pada stres sebagai variable penengah dalam perilaku kesehatan dan hasil kesehatan. Ada dua teori pokok yang diusulkan Gottlieb, dalam Bart Smet, 1994: 137-139: a. Hipotesis Penyangga Buffer Hypothesis Menurut hipotesis ini, dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dengan melindungi orang itu dari efek negatif dari stres yang berat. Fungsi yang bersifat melindungi ini hanya atau terutama efektif kalau orang itu menjumpai stres yang kuat. b. Hipotesis Efek Langsung Direct Effect Hypothesis Hipotesis ini berpendapat bahwa dukungan sosial itu bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan, tidak perduli banyaknya stres yang dialami orang-orang. Menurut hipotesis ini, efek dukungan sosial yang positif sebanding di bawah intensitas-intensitas stres tinggi dan rendah. Contohnya, orang-orang dalam dukungan sosial yang tinggi dapat memiliki penghargaan diri yang lebih tinggi, yang membuat mereka tidak begitu mudah diserang stres. 2.2 Coping Stres 2.2.1 Definisi Coping Stres Menurut Lazarus dan Olkman, dalam Taylor 2003: 219 mendefinisikan coping stres dengan: “the process of managing demands eksternal or internal that resources of the person.” Atau dapat diartikan sebagai suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan baik tuntutan yang berasal dari individu maupun dari lingkungan dengan sumber daya yang mereka gunakan dalam menghadapi situasi stressful. Menurut Lazarus dan Launier, 1978 dalam Taylor, 2003: 219 mendefinisikan coping stres sebagai: “coping consists off efforts, both action-oriented and intrapsychic, to manage master, tolerate, reduce, minimize environmental and internal demands and conflicts among them” Yaitu bahwa coping mengacu kepada usaha antara aksi reaksi dengan intra fisik untuk memanage konflik utama, toleransi terhadap konflik, melubur konflik, meminimalisir konflik lingkungan dan tuntutan internal serta konflik diantara keduanya. Selain itu menurut Lahey, 2007: 456 coping stres merupakan : “attempts by individual to deal with the source of stress andor control their reaction to it”. Yaitu bahwa coping merupakan usaha individu untuk menghadapi sumber- sumber stres dan atau reaksi kontrol diri individu tersebut terhadap sumber stres. Jadi dapat disimpulkan coping stres adalah usaha individu antara aksi reaksi dengan intra fisik untuk menghadapi sumber-sumber stres dan atau reaksi kontrol individu terhadap sumber stres.