Definisi Konseptual dan Operasional Variable

3.1.3.2 Definisi Operasional

1. Dukungan Sosial Dukungan sosial dapat mempengaruhi stres dan coping stres pada homoseksual dan bentuk dari dukungan tersebut menurut House dalam Smet, 1994: 136-137 dikelompokkan menjadi empat yaitu : a. Dukungan Emosional: mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan misalnya umpan balik, penegasan b. Dukungan Penghargaan: terjadi lewat ungkapan hormat penghargaan positif untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu, dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain, seperti misalnya orang-orang yang kurang mampu atau lebih buruk keadaannya menambah penghargaan diri c. Dukungan Instrumental: mencakup bantuan langsung, seperti kalau orang- orang memberi pinjaman uang kepada orang itu atau menolong dengan pekerjaan pada waktu mengalami stres d. Dukungan Informatif: mencakup memberi nasihat, petunjuk-petunjuk, saran- saran, atau umpan balik. 2. Coping Stres 1. Menceritakan dan Menuliskan Masalah Berbicara dengan orang lain lisan atau tulisan tentang pengalaman traumatis, secara otomatis akan membangun hubungan sosial yang lebih luas antara individu. 2. Menemukan Hikmah Dari Masalah Menurut Lazarus dan Folkman 1984 menemukan hikmah dalam setiap masalah termasuk ke dalam emotion focused coping. Sebagai contoh perubahan atau pertumbuhan adalah sebuah jalan kehidupan yang baik, pengalaman yang datang dan pergi menjadikan manusia lebih baik dari hari ke hari, memiliki suatu keyakinan yang baru, dan pengetahuan adalah sesuatu yang penting dalam hidup. 3. Mengambil Respon Yang Positif Ketika Kehilangan Mengambil respon positif ketika kehilangan berarti, menemukan makna dalam setiap masalah dan kembali bangkit diatas pengalaman yang pahit. Yang juga berarti merasionalkan segala bentuk kehilangan dan mencari manfaat sebagai pengalaman dari sebuah peristiwa kehilangan serta mendorong dan memudahkan terjadinya proses atau pertumbuhan atau perubahan ke arah yang positif. 4. Mencari Kebermaknaan dalam Hidup Terdapat empat kebutuhan utama dalam menemukan kebermaknaan hidup dan berhubungan dengan motivasi yang mendorong individu untuk membuat hidup mereka lebih bermakna. Empat kebutuhan itu adalah kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan, kebutuhan bernilai, kebutuhan untuk dipercaya, kebutuhan akan harga diri. 5. Humor Humor digunakan sebagai mekanisme coping cenderung terlibat dalam problem-focus coping dengan emosi sekecil mungkin selama mereka berhubungan dengan stres. 6. Melakukan Meditasi Meditasi dasarnya dipahami sebagai sesuatu yang bersifat religious dan filosofis dari spiritualitas ketimuran. Hasil meditasi yang ditemukan oleh positif psikologi adalah sebagai berikut: Ingatan dan Kecerdasan, kreativitas, peran dan hubungan interpersonal, kepribadian dan penghargaan diri, kebahagiaan dan efek positif, latihan informal penilaian dalam kehidupan sehari-hari, ketahanan menghadapi stres dan rasa kecosokan, sikap empati, aktualisasi diri, kepercayaan afiliatif dan motivasi keesaan, kerohanian. 7. Mendekatkan Diri Kepada Tuhan Kerohanian Kerohanian adalah suatu proses yang mengatakan potensi terbaik dalam diri kita. Kemampuan untuk membayangkan, mencari, berhubungan dan berpengangan, serta berdoa. Kerohanian, bagaimanapun juga, tidak dapat dihapuskan dari proses biologis, psikologis, atau proses sosial. Dalam spiritualitas, kita dapat menemukan cara untuk memahami dan berhubungan dengan kekurangan manusia, sesuatu yang menjadi batas kendali kita. 3.2 Subjek Penelitian 3.2.1 Populasi dan Sampel

3.2.1.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi fokus perhatian peneliti dalam ruang lingkup dan waktu tertentu. Populasi ada yang terbatas atau tertentu dan ada pula yang tidak terbatas. Populasi terbatas adalah populasi yang dengan jumlah terbatas atau tertentu, sedang populasi tak terbatas adalah populasi yang tidak jelas batas-batasnya atau tidak tentu atau tidak pasti S. Sulistiyono, 2005: 6 dan dalam penelitian ini menggunakan populasi terbatas yaitu populasi homoseksual di Jakarta

3.2.1.2 Sampel

Dengan alasan efisiensi, kepraktisan dan tidak mengabaikan ketelitian hasil, pada umumnya penelitian tidak meneliti seluruh populasi, melainkan hanya sebagian saja. Sebagai populasi yang benar-benar dikenai penelitian ini disebut sample atau cuplikan S. Sulistiyono, 2005: 6. Dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah homoseksual yang berdomisili di Jakarta dalam rentangan usia 18 - 22 tahun sebanyak 31 orang. Pengambilan sampel sebanyak 31 orang ini sesuai dengan tipe penelitian yang dikemukakan Gay 1976 yang menyatakan bahwa penelitian korelasi sampelnya sebanyak 30 subjek S. Sulistiyono, 2005: 8.

3.2.2 Tehnik Pengambilan Sampel

Tehnik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah non probability sampling yaitu purposive sampling atau dikenal juga dengan sampling pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau perorangan peneliti. Hanya mereka yang dianggap ahli yang patut memberikan pertimbangan untuk pengambilan sampel yang diperlukan. Purposive sampling akan baik hasilnya di tangan seorang ahli yang mengenal populasi dan dapat segera mengertahui lokasi masalah-masalah yang khas. Purposive sampling sering dinamakan sampling non peluang karena pada waktu sampel diambil dari populasi, peluang tidak diikutsertakan. Ketelitian dan kerepresentatifan sampel non peluang tidak dapat ditaksir dan akibatnya tidak mungkin menggeneralisasikan hasil sampel terhadap populasi dengan derajat keyakinan tertentu. Meskipun demikian, sampling non peluang masih digunakan mengingat keperluan praktis dan sering dikehendaki kesimpulan yang sementara dan kasar Sudjana, 1975: 168-169.

3.2.3 Karakteristik Sample

Adapun karakteristik sample dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Homoseksual yang dimaksud adalah homoseksual laki-laki gay dan memiliki aktivitas seksual dengan jenis kelamin yang sama dan berlangsung dalam waktu yang lama Sarason, 1999: 217. 2. Rentangan umur sample adalah usia remaja akhir antara 18-22 tahun. karena pada rentang usia remaja akhir tersebut memiliki cirri-ciri pertumbuhan dan