Penyebab Individu Menjadi Homoseksual Identitas dan Perilaku Homoseksual

harusnya dilarang, turun 53 dari 1987 Sax, Astin, Korn, dan Mahoney, 1996. Akan tetapi, remaja yang secara terbuka mengidentifikasin sebagai gay atau lesbian seringkali merasa terisolasi dalam lingkungan yang memusuhinya dan dapat menjadi subjek prasangka buruk bahkan kekerasan C. J. Petterson, 1995b. Model usulan perkembangan identitas seksual gay dan lesbian yang tersebar luas adalah sebagai berikut : 1. Kesadaran akan ketertarikan kepada jenis kelamin yang sama dimulai pada usia 8 sampai 11 tahun 2. Perilaku seksual satu jenis kelamin usia 12 sampai 15 tahun 3. Identifikasi sebagai gay dan lesbian usia 15 sampai 18 tahun 4. Membuka diri kepada orang lain usia 17 sampai 19 tahun 5. Membangun relasi satu jenis kelamin yang romantis. Akan tetapi model ini tidak dapat secara akurat merefleksikan pengalaman pria homoseksual yang lebih muda, banyak diantara mereka yang lebih bebas untuk membuka identitasnya dibandingkan zaman dahulu; juga pengalaman wanita lesbian dan biseksual, yang perkembangan identitas seksualnya lebih lambat dan fleksibel dibandingkan dengan pria homoseksual; dan dari pengalaman minoritas etnis, di mana komunitas dan kultur tradisional dapat mendukung keyakinan religius yang kuat atau peran gender, yang mengarah kepada konflik internal dan keluarga Diamond, 1998; 2000; Dube Savin-William, 1999.

2.5.5 Ekspresi Homoseksual Laki-Laki Gay

Ekspresi homoseksualitas ada tiga, yaitu Kartini Kartono, 1989: 248: a Aktif, bertindak sebagai pria yang agresif b Pasif, bertingkah laku dan berperan pasif-feminin seperti wanita c Bergantian peranan, kadang-kadang memerankan fungsi wanita, kadang-kadang menjadi laki-laki.

2.5.6 Perilaku Seks Homoseksual Laki-Laki Gay

Homoseksualitas pada pria dapat berlangsung dengan jalan memanipulasikan alat kelamin partnernya dengan memasukkan penis ke dalam mulut, dan menggunakan bibir, lidah, mulut untuk menggelitik. Ada oral erotism oral = segala sesuatu yang berkaitan dengan mulut. Stimulasi oral pada penis atau zakar disebut fellatio fellare = menghisap. Cara lain ialah bergantian melakukan senggama melalui dubur. Jadi ada anal erotism anal = segala sesuatu yang berhubungan dengan anus atau dubur. Anal erotism disebut juga analisme seks atau sodomi. Intercouse seksual atau senggama melalui anus yang dilakukan terhadap anak laki- laki atau pemuda cilik disebut pederasty payderastia = cinta pada anak laki-laki. Bisa juga senggama dilakukan dengan jalan interfemoral coitus, yaitu memanipulasikan zakar disela-sela celah atau ruangan diantara kedua paha Kartini Kartono, 1989: 248-249.

2.6 Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Akhir

Sebagai mana manusia pada umumnya, kaum homoseksualpun mengalami pertumbuhan dan perkembangan semasa hidupnya. Berikut adalah penjelasan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja akhir.