Perkembangan Pribadi, Sosial dan Moral Pada Remaja Akhir

sosial, dan moral yang telah dimiliki remaja dalam masa remaja awal dan yang dimantapkannya dalam masa remaja akhir, banyak mempengaruhi bahkan mendasari dirinya memandang diri dan lingkungan dalam masa-masa selanjutnya. Perkembangan sosial saling berhubungan dengan perkembangan pribadi dan moral remaja akhir. Pandangan remaja terhadap masyarakat dan kehidupan bersama dalam masyarakat, banyak dipengaruhi oleh kuat atau tidaknya pribadi, citra diri, dan rasa percaya diri. Remaja yang memiliki penilaian diri kurang dalam hal itu tidak diterimanya, maka remaja akhir ini sering memproyeksikan penolakan diri itu pada keadaan atau tatanan masyarakatnya. Timbullah kemudian kritikan-kritikan remaja terhadap tatanan dan adanya kepincangan-kepincangan sosial yang terjadi. Dalam hal ini, moral dan pertimbangan-pertimbangan etis ikut memegang peranan. Hal-hal penting dalam perkembangan pribadi, sosial, dan moral remaja akhir adalah Andi Mappiare, 1982: 91-92: 1. Masa remaja akhir merupakan masa kritis pada pembentukan kepribadian. Kritis disebabkan karena sikap, kebiasaan, dan pola perlakuan sedang dimapankan, dan ada atau tidaknya kemampuan itu menjadi penentu apakah remaja yang bersangkutan dapat menjadi dewasa, dalam arti memiliki keutuhan atau tidak. 2. Penerimaan dan penghargaan secara baik orang-orang sekitar terhadap diri remaja, mendasari adanya pribadi yang sehat, citra diri positif, dan adanya rasa percaya diri remaja. Demikian pula, pribadi sehat, citra diri positif, dan rasa percaya diri yang mantap bagi remaja menimbulkan pandangan persepsi positif terhadap masyarakatnya, sehingga remaja lebih berpartisipasi dalam kehidupan sosial. 3. Kemampuan mengenal diri sendiri disertai dengan adanya usaha memperoleh citra diri yang stabil mencegah timbulnya tingkah laku yang over kompensasi atau proyeksi sekaligus dapat menanamkan moral positif dalam diri remaja akhir.

2.7 Beberapa Penelitian Yang Terkait

No Nama peneliti Judul Hasil 1 Beninda Febria Latuihamallo 2007 Cinta Pada Pria Homoseksual Hasil penelitian dengan subjek sebanyak 3 orang menunjukkan bahwa dalam menjalani hubungan percintaan dengan pasangannya, pria homoseksual melakukan hal yang sama seperti pria pada umumnya mereka yang memiliki orientasi seksual terhadap lawan jenis. Dalam hubungan mereka, pria homoseksual berusaha agar unsur intimacy, passion dan commitment bisa berjalan dengan seimbang. Ketiga subjek berusaha untuk membangun komunikasi yang baik dengan pasangan mereka, keterbukaan merupakan kunci agar dapat terciptanya kedekatan antara subjek dan pasangannya. Kesetian juga merupakan bagian dari komitmen dalam hubungan yang sedang dijalani oleh subjek dan pasangannya masing-masing. 2 Dinda 2009 Studi Kasus Tentang Kaum Homoseksual Pria Gay Ditinjau dari Strategi Coping Stres Dalam Kesimpulan dari penelitian ini memaparkan kemampuan para responden memanajemen stres dalam menghadapi lingkungan yang menolak keberadaannya. Selain itu diungkap juga penyebab responden menjadi gay dan juga