Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Jasmani Pada Remaja Akhir

takut dikatakan sebagai orang yang tidak mampu atau tidak tahu mengerjakan pekerjaan yang ditinggalkannya itu Andi Mappiare, 1982: 74. Kaitannya dengan citra diri, keadaan jasmani yang berimbang dalam masa remaja akhir ini mempunyai pengaruh positif terhadap penilaiannya terhadap diri sendiri. Mereka pada umumnya puas dengan keadaan dirinya itu, pengecualian dari keadaan ini misalnya bagi remaja yang memperoleh wajah kurang tampan atau cantik. Akan tetapi karena ketenangan yang dimiliki remaja tersebut menerima keadaan jasmaninya. Namun ada pula remaja yang tidak dapat menerima keadaan dirinya, untuk keadaan ini remaja memerlukan bimbingan untuk dapat lagi menumbuhkan dan menetapkan rasa percaya diri, agar mereka dapat menyadari keadaan diri sebagaimana adanya, mengarahkan pemikirannya pada kelebihan- kelebihan yang dimiliki, serta dapat berbuat dalam kegiatan-kegiatan yang dapat dibanggakannya dan dibanggakan oleh orang lain Andi Mappiare, 1982: 74-75.

2.6.2 Pertumbuhan Kelenjar-Kelenjar Seks dan Perkembangan Seksual Pada Remaja Akhir

Perkembangan perilaku seks remaja akhir, merupakan akibat langsung dari keadaan matang atau kemasakan kelenjar-kelenjar seks. Organ-organ seks pada pria =testis menghasilkan sperma, oleh karena terus bekerjanya organ-organ seks itu, maka bagi pria dalam masa remaja akhir ini masih mengalami mimpi polusi sebagai bentuk pelimpahan sperma yang diproduksi oleh testis. Bentuk lain pelimpahan sperma pada masa remaja akhir adalah masturbasi Andi Mappiare, 1982: 75-76. Penelitian Kinsey demikian juga penelitian Sorenson dalam Andi Mappiare, 1982: 76 memberikan bukti-bukti bahwa dalam tahun-tahun akhir usia belasan 18-19 tahun bagi pemuda Amerika Serikat yang belum menikah 90 diantaranya melakukan masturbasi. Sebagian dari mereka mempraktekannya sekali atau lebih dalam seminggu. Kelenjar-kelenjar seks gonads yang tetap bekerja seks primer bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh khususnya yang berhubungan dengan ciri- ciri seks sekunder, melainkan juga berpengaruh jauh pada kehidupan-kehidupan psikis, moral dan sosial remaja. Kehidupan psikis yang mendapat pengaruh kuat adalah minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Remaja akhir telah mengadakan pola-pola kencan yang lebih serius dibandingkan dengan masa remaja awal mereka. Mereka memilih pasangan kencan dan romans yang akan ditetapkannya sebagai teman hidup. Dalam pelaksanaan minat mereka yang demikian kuat itu, memang bervariasi intensitasnya, banyak bergantung pada kondisi-kondisi sosial-ekonomis, sosial-kultural, dan citra diri mereka Andi Mappiare, 1982: 77.

2.6.3 Pertumbuhan Otak dan Perkembangan Kemampuan Pikir Pada Remaja Akhir

Bagi remaja akhir diharapkan memiliki kemampuan-kemampuan diantaranya kemampuan menyusun rencana-rencana, menyusun alternatif pilihan, membuat perhitungan untung rugi dalam memilih, serta mengadakan konsensus dengan “penguasa” misalnya orang tua, sehingga dia dapat menetapkan pilihannya. Pilihan-pilihan yang diharapkan dilakukan oleh remaja akhir ini adalah antara lain bersangkutan dengan pemilihan jurusan, kelanjutan studi, pemilihan jabatan, dan teman hidup. Kemampuan yang dikemukakan di atas ini berlaku juga dalam proses berfikir remaja dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Adalah