a Aktif, bertindak sebagai pria yang agresif b Pasif, bertingkah laku dan berperan pasif-feminin seperti wanita
c Bergantian peranan, kadang-kadang memerankan fungsi wanita, kadang-kadang menjadi laki-laki.
2.5.6 Perilaku Seks Homoseksual Laki-Laki Gay
Homoseksualitas pada pria dapat berlangsung dengan jalan memanipulasikan alat kelamin partnernya dengan memasukkan penis ke dalam mulut, dan
menggunakan bibir, lidah, mulut untuk menggelitik. Ada oral erotism oral = segala sesuatu yang berkaitan dengan mulut. Stimulasi oral pada penis atau zakar disebut
fellatio fellare = menghisap. Cara lain ialah bergantian melakukan senggama melalui dubur. Jadi ada anal erotism anal = segala sesuatu yang berhubungan
dengan anus atau dubur. Anal erotism disebut juga analisme seks atau sodomi. Intercouse seksual atau senggama melalui anus yang dilakukan terhadap anak laki-
laki atau pemuda cilik disebut pederasty payderastia = cinta pada anak laki-laki. Bisa
juga senggama
dilakukan dengan
jalan interfemoral
coitus, yaitu
memanipulasikan zakar disela-sela celah atau ruangan diantara kedua paha Kartini Kartono, 1989: 248-249.
2.6 Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja Akhir
Sebagai mana manusia pada umumnya, kaum homoseksualpun mengalami pertumbuhan dan perkembangan semasa hidupnya. Berikut adalah penjelasan
pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja akhir.
2.6.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik Jasmani Pada Remaja Akhir
Menjelang awal remaja akhir, pertumbuhan fisik remaja relatif kurang, maksudnya tidak sepesat dalam masa remaja awal. Diungkapkan oleh E.B Hurlock
dalam Andi Mappiare, 1982: 73 bahwa pada usia 18 bagi wanita dan usia 20 bagi remaja pria keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat, sehingga
penambahan tinggi badan, bila terjadi tidak begitu banyak. Penambahan berat badan lebih banyak dibanding tinggi badan. Dan ternyata menurut pengamatan para ahli.
Hal yang
terjadi dalam
masa remaja
akhir ini
terutama menyangkut
“penyempurnaan” bentuk-bentuk tubuh. Badan dan anggota badan menjadi berimbang. Berat badan yang berkembang pesat pada masa ini mengimbangi
pesatnya pertumbuhan tinggi badan yang terjadi dalam masa remaja awal dan pada masa pubertas. Pertumbuhan fisik lain yang menjadi sempurna adalah antara lain
wajah yang simetris, bentuk bahu yang berimbang dengan pinggul dan anggota badan lain. Kesimpulannya, remaja pada masa ini mencapai bentuk tubuh serta
anggota-anggota tubuh orang dewasa. Penyakit-penyakit yang dialami, bahkan mungkin kematian remaja-remaja dalam masa ini lebih banyak merupakan akibat
kecelakaan misalnya kecelakaan lalu lintas. Sering pula remaja akhir menunjukkan rasa sakit pada saat tertentu, terutama jika ada tugas-tugas atau pekerjaan yang
dibebankan kepada mereka. Penyakit semacam ini pada remaja akhir merupaka alasan sebagai “pelarian” dari rasa tidak mampunya. Sementara remaja masih merasa