Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI
penghargaan yang mencakup penghargaan positif, dorongan untuk maju, dan perbandingan positif. Dukungan instrumental mencakup bantuan langsung, seperti
uang atau pekerjaan. Dukungan informatif yang mencakup nasihat, petunjuk-
petunjuk, dan juga saran House dalam Smet, 1994: 136-137. Semua bentuk dukungan tersebut tidak lantas mengurangi stres yang akan mereka dapatkan, masih
ada beberapa hal diantaranya, ingin mendapatkan keturunan, ingin hidup dengan “normal” kembali dan berbagai alasan lain yang dapat menjadi pemicu seorang
homoseksual menjadi stress Zakiah Darajat, 2001: 47. Lalu bagaimana dengan homoseksual yang tidak mendapat dukungan-dukungan tersebut dari masyarakatnya?
Dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat ada kaum homoseksual yang mengalami stres karena tidak mendapatkan dukungan-dukungan tersebut, juga ada
diantara kaum homoseksual tersebut yang tidak merasa stres akan keadaan dirinya walau tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar, kemungkinan fenomena
ini disebabkan karena kaum homoseksual tersebut sudah tidak peduli kepada opini negatif dari masyarakat tentang diri mereka dan mereka tetap dapat menjalankan
aktifitas mereka selayaknya kaum heteroseksual. Bagi kaum homoseksual yang menghadapi stres sudah pasti mereka melakukan
coping sebagai upaya penanggulangan diri terhadap stres yang dihadapinya. Dan dari berbagai macam stres yang berbeda-beda yang disebabkan oleh dukungan sosial
masyarakat yang beraneka ragam dihadapi kaum homoseksual tersebut menimbulkan reaksi coping yang berbeda pula. Homoseksual yang stres karena tidak mendapatkan
dukungan sosial mungkin akan merasakan hal-hal seperti gabungan emosi yang buruk, depresi, kemarahan, iritabilitas Cano O’Leary dalam Lahey, 2002: 444.
Dan begitu pula dengan homoseksual yang juga merasakan stress dalam dirinya walaupun mereka mendapatkan dukungan sosial dari masyarakat sekitar mereka akan
melakukan aksi reaksi sebagai upaya penangulangan stres yang dirasakannya. Dan dari berbagai macam coping yang ada, yang dilakukan homoseksual khususnya,
peneliti akan membatasi penelitian ini pada reaksi coping positif dalam psikologi positif yaitu coping menceritakan dan menuliskan masalah, coping menemukan
hikmah dari masalah, coping mengambil respon positif ketika kehilangan, coping mencari kebermaknaan hidup, coping humor, coping meditasi, dan coping
mendekatkan diri kepada tuhan atau kerohanian C. R. Snyder Shane J. Lopez, 2005: 573-659
Jadi, secara sederhana dapat digambarkan, bahwa dukungan sosial yang beraneka ragam berperan penting dalam kehidupan seorang homoseksual, termasuk
berperan dalam mempengaruhi stres yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, dari keadaan stres tersebut timbulah perilaku coping yang juga berbeda-beda dari
sinilah peneliti tertarik meneliti apakah ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan coping stres homoseksual yang dalam penelitian ini akan di
khususkan pada positif copingnya.
Bagan Kerangka Berfikir
Dari kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan bagan kerangka berfikir
sebagai berikut:
Dukungan Sosial
Coping Stres