Reaksi Umum Pada Stres

1. Pertama, bereaksi terhadap stres seperti selayaknya. Reaksi pada stres ini biasanya disebabkan oleh reaksi psikologis dan reaksi fisiologis – bukan salah satu, namun keduanya. 2. Kedua, reaksi psikologis dan reaksi tubuh kita terhadap stres sangatlah biasa, baik itu stres fisik ataupun stres psikologis.

2.1.3.1 Reaksi Psikologis Terhadap Stres

Stres diawali dari banyaknya perubahan pada aspek psikologis dan proses perubahan ini termasuk perubahan emosi, motifasi, dan kognisi. Dalam keadaan stres kita merasakan gabungan dari emosi yang buruk, depresi, kemarahan, iritabilatas Cano O’Leary, 2000, dalam Lahey, 2007: 444.

2.1.3.2 Reaksi Fisik Pada Stres dan Kesehatan

Meskipun semua orang mengetahui keadaan stres didapat dari emosi mereka, namun mereka masih saja terkejut dalam mempelajari penyebab stres yang dapat mempengaruhi fungsi fisik di dalam tubuh mereka. Untuk memahami akibat- akibat stres pada tubuh kita, pertama-tama kita mempelajari aspek umum pada tubuh ketika merespon keadaan stres. The General Adaptation Syndrome . Hans Selye yang pertama kali memberikan pemahaman kepada kita mengenai reaksi tubuh terhadap stres psikologis memiliki cara yang sama terhadap reaksi tubuh ketika terserang infeksi atau demam. Tubuh melakukan general adaptation syndrome GAS untuk mempertahankan diri dari serangan stres. Tiga tahapan dalam GAS ini adalah, 1. Alarm Reaction Reaksi Alarm. Tubuh pertama kali merespon dengan reaksi ini terhadap beberapa gejala, termasuk gejala stres psikologis, yang kemudian dilanjutkan untuk dicari penyebabnya. 2. Resistence Stage Tahap Resistensi Selama tahap kedua pada GAS ini, tubuh telah benar-benar bekerja, dan tingkat resistensi terhadap stres telah tinggi Segerstrom Miller, 2004, dalam Lahey, 2007: 445. 3. Exhaustion Stage Jika stres berlanjut, reaksi pada individu dapat berupa kelelahan, resistensi, dan infeksi menurun Ray, 2004, dalam Lahey 2007: 445.

2.1.4 Situasi Yang Berpotensi Menyebabkan Stres

Berikut ini beberapa situasi yang berpotensi menyebabkan stres dalam diri individu Taylor, 2003: 187-189: a. Situasi yang negatif. Situasi negatif banyak memengaruhi produksi stres daripada situasi yang positif. Banyak situasi yang berpotensi untuk mengakibatkan stres karena situasi tersebut membuat seseorang bekerja dan berfikir lebih keras. b. Situasi yang tidak terkontrol Situasi yang tidak dapat dikontrol atau tidak dapat diprediksi lebih banyak menghasilkan stres dari pada situasi yang terkontrol atau terprediksi. Situasi negatif seperti gangguan, keramaian, atau ketidaknyamanan membuat keadaan menjadi lebih stres, tapi penelitian mengenai stres tetap konsisten menunjukkan bahwa keadaan yang tidak terkontrol lebih membuat keadaan menjadi stres daripada keadaan yang terkontrol. c. Situasi yang ambigu Situasi ambigu lebih mengakibatkan keadaan stres daripada keadaan yang sudah jelas. Ketika keadaan menjadi ambigu, seseorang akan mengambil tindakan. Dia harus lebih mengeluarkan energinya untuk memahami penyebab stres yang ada di sekitarnya, di mana akan memakan waktu lebih banyak untuk melihat penyebabnya. d. Situasi yang melebihi batas Seseorang memiliki batas dalam hidupnya. Ketika keadaan melebihi batas, akan menybabkan stres bagi seseorang. Contohnya, salah satu penyebab dari stres dalam pekerjaan adalah pekerjaan yang terlalu menumpuk.

2.1.5 Langkah Penyesuaian Diri Terhadap Stres

Secara berturut turut, langkah yang dilakukan utuk penyesuaian diri terhadap stres adalah Suprapti, 2008: 37: a Menilai situasi stres, yaitu menggolongkan jenis stres kategorisasi, dan memperkirakan bahaya yang berkaitan dengan stres itu. b Merumuskan alternatif tindakan yang dapat dilakukan dan menentukan tindakan yang paling mungkin untuk dilakukan. c Melaksanakan tindakan adalah langkah yang paling sukar untuk dilakukan.