23
2.5. Penelitian Terdahulu
Hasil penellitian Muhamad Agus Sutopo 2008 tentang analisis pendapatan usahatani pembesaran ayam buras dengan pemberian jamu.
Berdasarkan hasil dari pembahasan yang dilakukukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa biaya produksi perperiode pemeliharaan dalam usahatani
pembesaran ayam buras P4S Eka Jaya terdiri dari biaya tetap sebesar Rp. 2.553.833,25 dan biaya tidak tetap sebesar Rp. 44.752.816,13. Biaya tersebut
dikelompokan menjadi biaya tunai yang dikeluarkan dalam pembesaran ayam buras sebesar Rp. 40.406.316,13 dan biaya yang diperhitungkan sebesar
Rp. 6.900.333,25. dengan demikian biaya total yang dikeluarkan adalah sebesar Rp. 47.076.649,38. Pendapatan yang diperoleh dari hasil pembesaran ayam buras
P4S Eka Jaya dalam satu priode pemeliharaan yaitu pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp. 18.631.683,87 pendapatan atas biaya total sebesar Rp. 12.076.350,62.
Nilai Rasio penerimaan RC rasio atas biaya total yang diperoleh P4S Eka Jaya adalah 1,26 dan Nilai Rasio penerimaan RC rasio atas biaya tunai
adalah 1,46. dengan memiliki nilai RC rasio atas biaya total 1,26 dan nilai RC rasio atas biaya tunai 1,46 maka setiap satu rupiah yang dikeluarkan akan
memperoleh manfaat sehingga penerimaan lebih dari satu rupiah. Dengan demikian usahatani pembesaran ayam buras yang dilakukan P4S Eka Jaya
menguntungkan dan layak untuk dijalankan. Titik pulang pokok break event point produksi adalah 1.840,94. Titik pulang pokok break event point harga
per ekor pada usahatani pembesaran ayam buras adalah Rp 20.612,92.
24
2.6. Kerangka Pemikiran Konseptual
Usaha peternakan ayam ras petelur Jaya Abadi Farm merupakan salah satu usaha peternakan ayam ras petelur hidup. Tujuan akhir dari usaha peternakan
ayam ras petelur ini adalah memperoleh keuntungan yang maksimal. Peternakan Jaya Abadi Farm perlu mengidentifikasi dan mengetahui struktur biaya produksi
dan penerimaan yang didapat dari usaha peternakan ayam ras petelur ini untuk mencapai tujuanya Biaya produksi peternakan Jaya Abadi Farm adalah semua
biaya yang dikeluarkan dalam penggunaan faktor-faktor produksi selama proses pemeliharaan berlangsung, sedangkan penerimaan usaha didapat dari penghasilan
penjualan output utama dan output sampingan yaitu berupa penjualan telur ayam ras, ayam ras afkir dan tinja kotoran ayam. Hasil dari identifikasi komposisi
biaya dan penerimaan tersebut kemudian digunakan untuk menghitung besarnya tingkat pendapatan yang diperoleh pada usaha peternakan Jaya Abadi Farm
disertai dengan menghitung penerimaan atas biaya RC rasio, menghitung keuntungan atas biaya BC rasio, analisis Break Event Point BEP dan analisis
titik peluang pokok TPP. Analisis pendapatan digunakan untuk menghitung besarnya tingkat
pendapatan yang seharusnya dapat diperoleh dari usaha ternak ayam ras petelur. Perhitunggan tingkat pendapatan didapat dari hasil pengurangan penerimaan
usaha dengan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Kerangka pemikiran konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.