Analisis Tingkat Keuntungan atas Biaya BC Rasio

61 Tabel 15. Hasil Analisis BC Rasio Perternakan Ayam Ras Petelur Jaya Abadi farm No Uraian Nilai 1 Pendapatan 959.234.744,51 2 Total Biaya 954.250.255,51 3 BC Rasio 1,00 Sumber : Peternakan Jaya Abadi Farm 2009 diolah

5.4. Analisis

Break Even Point BEP Analisis Break Even Point BEP dimaksudkan untuk mengetahui titik impas dari suatu usaha. BEP adalah titik pertemuan antara biaya dan penerimaan dimana agribisnis ayam ras petelur tidak mengalami rugi atau untung. BEP dibagi menjadi dua yaitu BEP produksi dan BEP harga. BEP produksi adalah membagi total biaya yang dikeluarkan dalam agribisnis usahatani ayam ras petelur Jaya Abadi Farm dengan harga jual telur ayam, sedangkan BEP harga adalah membagi total biaya yang dikeluarkan dengan total telur ayam yang diproduksi. Analisis Break Event Point BEP usahatani peternakan ayam ras petelur Jaya Abadi Farm dapat dilihat pada Tabel 16 dibawah ini. Tabel 16. Hasil Analisis Break Event Point BEP Usahatani Peternakan Ayam Ras Petelur Jaya Abadi Farm No Uraian Nilai Jumlah 1 A. Total Biaya Rp. 954.250.255,50 2 B. Total Harga Rp. 175.000,00 3 C. Total Produksi Kg 125.985,00 4 BEP Produksi AB Kg 5.254,85 5 BEP Harga AC Rp. 7.574,32 Sumber: Peternakan Jaya Abadi Farm 2009 diolah Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai Break Event Point BEP produksi yang di peroleh pada usahatani peternakan ayam ras petelur Jaya Abadi Farm sebesar 5.254,85 artinya usahatani peternakan ayam ras petelur Jaya Abadi Farm tersebut tidak untung dan tidak rugi pada level output 62 5.254,85 Kg, usaha tersebut baru akan mulai mendapat keuntungan jika output lebih besar dari 5.254,85 Kg. Usahatani peternakan ayam ras petelur Jaya Abadi Farm mendapat keuntungan dari selisih produksi yang dihasilkan sejumlah 5.254,85 kg. Break Event Point BEP harga sebesar Rp. 7.574,32 artinya usahatani peternakan ayam ras petelur Jaya Abadi Farm tidak untung dan tidak rugi pada harga Rp. 7.574,31 dan baru akan mulai mendapat keuntungan jika harga jual lebih besar dari itu, sehingga mendapat keuntungan dari selisih harga jual per Kg adalah Rp. 4.102,35 per Kg.

5.4. Analisis Payback Period masa pengembalian modal