Pendapatan Usahatani Analisis Pendapatan Usahatani

10 usahatani adalah pendapatan yang berasal dari kegiatan usahatani dan peternakan setiap tahun. 2.1.4. Rasio Penerimaan Atas Biaya RC rasio Menurut Suharno 1996;98 analisis RC rasio berfungsi untuk mengetahui perbandingan antara penjualan telur itik dengan total biaya yang dikeluarkan selama usaha berlangsung. Soeharjo dan Patong 1986;79 mengemukakan bahwa rasio penerimaan atas biaya menunjukan seberapa besar penerimaan yang akan diperoleh dari setiap satu rupiah yang dikeluarkan dalam produksi usahatani. Rasio penerimaan atas biaya produksi dapat digunakan untuk mengukur tingkat keuntungan relatif kegiatan usahatani, artinya dari angka rasio penerimaan atas biaya tersebut dapat diketahui apakah satu usahatani menguntungkan atau tidak. Rasio penerimaan atas biaya RC rasio adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk usaha Rahadi dan Hernanto, 2003;69. 2.1.5. Rasio Keuntungan Atas Biaya BC rasio Analisis keuntungan atas biaya BC rasio adalah perbandingan antara tingkat keuntungan yang diperoleh dengan total biaya yang dikeluarkan. Suatu usaha dikatakan layak dan memberikan manfaat apabila nilai rasio keuntungan atas Biaya BC rasio lebih besar dari nol. Semakin besar nilai rasio keuntungan atas biaya BC rasio maka semakin besar nilai manfaat yang akan diperoleh dari 11 usaha tersebut Rahardi dan Hartono, 2003;69. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : BC Rasio = Total Keuntungan Total Biaya 2.1.6. Analisis Titik Pulang Pokok BEP Titik pulang pokok Break Event Point merupakan titik impas usaha berdasarkan nilai Break Event Point BEP dapat diketahui pada tingkat produksi dan harga berapa suatu usaha peternakan tidak memberikan keuntungan dan tidak pula mengalami kerugian. Rahardi dkk, 2003;70.

2.1.7. Payback Periode masa pengembalian modal

Payback Periode adalah masa pengembalian modal, artinya lama periode waktu untuk mengembalikan modal investasi. Cepat atau lambatnya sangat tergantung pada sifat aliran kas masuknya, jika aliran kas masuknya besar atau lancar maka proses pengembalian modal akan lebih cepat diasumsikan modal yang digunakan tetap atau tidak ada penambahan modal selama umur proyek Sofyan, 2002;18.

2.2. Konsep Usahatani

Ilmu usahatani merupakan cabang dari ilmu pertanian, ilmu ini mempelajari hal ikhwal intern usahatani yang meliputi organisasi, operasi, pembiayaan dan penjualan, prihal itu usahatani berupa mempelajari tritunggal 12 manusia petani, lahan, dan tanamanhewan. Lebih lanjut dalam usahatani terdapat empat unsur pokok meliputi tanah, tenaga kerja, modal, dan pengelolaan management. Keempat faktor ini memiliki peran penting dalam melakukan kegiatan usahatani untuk mencapai hasil yang optimal Hernanto, 1998;14. Usahatani adalah unit ekonomi suatu perusahaan bisnis yang diorganisasikan untuk memproduksi tanaman-tanaman dan hewan. Kegiatan ini memerlukan sumber daya berupa tanah modal di samping menajemen dan tenaga kerja Halcrow, 1992;6. Rivai dalam Hernanto 1991;7 mendefinisikan usahatani sebagai organisasi dari alam, tenaga kerja, dan modal yang ditentukan kepada produksi di lapangan pertanian. Organiasi ini ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan sengaja diusahakan oleh seorang atau sekumpulan orang, segolongan sosial, baik yang terikat geologis, politis maupun teritorial sebagai pengelolanya. Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air, perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah dan sebagainya usahatani berupa usaha bercocok tanam atau memelihara ternak Mubyarto, 1989;66. Usahatani adalah suatu proses dengan mana sumber dan situasi dimanipulasi oleh keluarga tani dalam mencoba, dengan informasi yang terbatas, untuk mencapai tujuan-tujuannya. Mahekam dan Malcolm 1991;7 menjelaskan di Indonesia ada dua situasi usahatani diantaranya adalah sebagai berikut: