Hasil kategorisasi pola asuh orang tua kemudian digunakan serupa variabel dummy kategorikal dimana konstruk nilai yang digunakan adalah skala biner
dengan angka 1 untuk pola asuh otoriter, 2 untuk pola asuh demokrasi, dan 3 untuk pola asuh permisif.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Dokumentasi
Wahyudin 2015:130menjelaskan bahwa teknik dokumenter dapat digunakan jika telah tersedia informasi bahwa data yang dibutuhkan dalam
penelitian telah ada, baik dalam bentuk arsip tulisan, suara, gambar, atau dokumen lainnya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka metode dokumentasi digunakan
untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPSIS SMA se-Kecamatan Purbalingga tahun ajaran 20152016.
3.4.2. Angket atau Kuesioner
Penelitian ini menggunakan teknik angket karena pengumpulan data akan dilakukan denganmengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada narasumber
atau responden berkaitan dengan aspek-aspek penting yang berhubungan dengan pengukuran variabel penelitian, dimana jumlah pertanyaan disesuaikan dengan
indikator penting yang tercakup dalam variabel penelitian Wahyudin, 2015: 129.
Teknik angket ini digunakan untuk mengetahui informasi dari responden terkait dengan kecenderungan gaya belajar dan pola asuh orang tua yang dimiliki
serta motivasi belajar siswa kelas XI IPSIS SMA se-Kecamatan Purbalingga.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan angket tetutup, yaitu kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan dengan disertai sejumlah jawaban
alternatif jawaban sehingga responden cukup memilih jawaban yang ada.
Instrumen angket yang digunakan untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa dalam penelitian ini diadaptasi dari buku Quantum Teaching yang
ditulis oleh Bobbi DePorter berupa pernyataan-pernyataan dan jawaban dimana sudah disediakan sebanyak 36 pernyataan untuk melihat perbedaan gaya belajar
siswa; 12 pernyataan untuk melihat kecenderungan gaya belajar visual, 12 pernyataan untuk melihat tentang gaya belajar auditorial, dan 12 pertanyaan untuk
melihat kecenderungan gaya belajar kinestetik. Model jawaban yang disediakan menggunakan tiga opsi jawaban, yaitu “Sering” skor=2, “Kadang-kadang”
skor=1, dan “Jarang” skor=0. Total skor terbanyak dari pertanyaan masing- masing kelompok gaya belajar akan menunjukkan kecenderungan gaya belajar
yang dimiliki siswa.
Angket yang digunakan untuk mengetahui kecenderungan pola asuh orang tua adalah angket yang diadaptasi dari The Parental Authority Questionnaire
PAQ yang dikembangkan oleh Buri pada tahun 1991 dengan menggunakan skala Guttman. Skala Guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas
dan konsisten Sugiyono, 2012:139. Dalam skala Guttman hanya ada dua interval yaitu jawaban “Ya” atau “Tidak” atau “Benar” dan “Salah”. Jawaban responden
dapat berupa skor tertinggi bernilai 1 dan skor terendah 0, sehingga peneliti dapat mendapatkan jawaban yang jelas mengenai penggolongan pola asuhnya
Agustiawati, 2014. Instrumen ini terdiri dari 30 buah item yang mewakili tiga
tipe pola asuh yaitu pola asuh otoriter authoritarian, demokrasi authoritative, dan permisif permissive. Masing-masing tipe pola asuh diwakilkan oleh 10 item
pernyataan Ribeiro, 2009. Motivasi belajar diukur dengan metode pengukuran dengan skala likert
likert scale dengan 5 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan. Pengukuran pada variabel yang diungkap dilakukan dengan memberikan skor jawaban angket yang
diisi oleh responden dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Jawaban “Selalu”SL diberi skor 5
2. Jawaban “Sering”SR diberi skor 4
3. Jawaban “Kadang-kadang”KK diberi skor 3
4. Jawaban “Jarang” JR diberi skor 2
5. Jawaban “Tidak Pernah” TP diberi skor 1
3.5. Teknik Analisis Uji Coba Instrumen