oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal Nasution, 2008:94. Seorang siswa yang akrab
dengan gaya belajarnya sendiri akan dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu dirinya belajar dengan lebih cepat, lebih mudah, lebih
menyenangkan, dan lebih efektif Hamruni, 2009:65. Dari beberapa definisi gaya belajar di atas dapat disimpulkan bahwa gaya
belajar adalah cara yang dipakai seseorang dalam proses belajar yang meliputi bagaimana menangkap, mengatur, serta mengolah informasi yang diterima
sehingga pembelajaran menjadi efektif. Gaya belajar mengingatkan tentang individualitas setiap siswa yang dapat digunakan untuk membantu dalam
menerapkan cara dan strategi pembelajaran yang benar-benar sesuai dengan gaya belajar masing-masing siswa.
2.4.2. Macam-Macam Gaya Belajar
2.4.2.1. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual menjelaskan bahwa seseorang harus melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya Uno, 2008:181. Modalitas ini
mengakses citra visual, yang diciptakan maupun diingat. Warna, hubungan ruang, potret mental, dan gambar menonjol dalam modalitas ini DePorter, 2010:123.
Orang dengan gaya belajar visual memiliki kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum memahaminya. Pembelajar
visual lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu,
orang dengan gaya belajar visual memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna
dan pemahaman yang cukup terhadap artistik Subini, 2011:118-119.
Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Anak cenderung untuk
duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Anak berpikir menggunakan gambar-gambar di otaknya dan belajar lebih cepat dengan menggunakan
tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk
mendapatkan informasi. Anak sangat menyenangi jika di dalam kelas tertempel gambar-gambar dengan aneka warna dengan berbagai jenis gambar Suparman,
2010:66-67.
Pembelajar visual cenderung memiliki beberapa kebiasaan yang menunjukkan ciri-ciri orang yang belajar dengan gaya visual. Ciri-ciri tersebut
yaitu: rapi dan teratur, berbicara dengan cepat, perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang
sebenarnya dalam pikirannya, mengingat apa yang dilihat dari pada yang didengar, mengingat dengan asosiasi visual, mempunyai masalah untuk
mengingat intruksi verbal kecuali jika ditulis dan sering kali minta bantuan orang untuk mengulanginya, lebih suka membaca daripada dibacakan, mencoret-coret
tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat, lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato, lebih suka seni daripada musik, sering kali
mengetahui apa yang harus dikatakan tetapi tidak pandai memilih kata-kata, serta
kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika ingin memperhatikan DePorter
Hernacki, 2012:116-117.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual adalah dengan menggunakan materi visual seperti tulisan, gambar-gambar, diagram dan peta,
menggunakan warna untuk menandai hal-hal penting, mengajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi, menggunakan multimedia visual seperti
computer dan video, serta mengarahkan anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam bentuk tulisan atau gambar Suparman, 2010:68. Ada juga
strategi pengajaran lain yang membantu bagi gaya pembelajaran, yakni menggambar, mencatat, menonton video, pengimajinasian terpimpin, peragaan,
pengajaran computer, membuat kode berwarna, peta pikiran, garis waktu, flow chart, daya ingat melalui penglihatan, menggunakan petunjuk tertulis,
menggunakan gambar, diagram, peta dan denah, flash card, menekankan teks dengan warnawarni, pembelajaran independen, peragaan visual transparansi
Partin, 2009:117.
2.4.2.2. Gaya Belajar Auditorial