manajemen sekolah harus memadai agar dapat menunjang siswa dalam belajarnya Slameto, 2010:67. Di dalam keseluruhan sistem maka instrumental input
merupakan faktor yang sangat penting pula dan paling menentukan dalam pencapaian hasiloutput yang dikehendaki, karena instrumental input inilah yang
menentukan bagaimana proses belajar mengajar itu akan terjadi di dalam diri si pelajar Purwanto, 2007:107.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa di sekolah sifatnya relatif, artinya dapat berubah setiap saat. Hal ini terjadi karena
prestasi belajar siswa sangat berhubungan dengan faktor-faktor tersebut dan saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Kelemahan salah satu faktor akan
dapat mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam belajar. Dengan demikian, tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai siswa di sekolah didukung oleh
faktor fisiologis, psikologis, dan instrumental.
2.3. Motivasi Belajar
2.3.1. Pengertian Motivasi Belajar
Anoraga 2014:34 menyatakan bahwa dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan
tertentu. Menurut Sardiman 2011:73, motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Mc. Donald dalam Hamalik 2010:106 menjelaskan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Sedang Slavin dalam Rifa‟i Anni 2012:159 menyebutkan bahwa motivasi belajar adalah proses internal
yang mengaktifkan, memandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus menerus.
Berdasarkan pengertian motivasi dari beberapa ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam
diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat
tercapai, dalam hal ini adalah untuk mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Dalam motivasi belajar dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan
kegiatan dalam rangka pemenuhan harapan yang dibutuhkan, dalam hal ini adalah pencapaian tujuan.
2.3.2. Teori-teori Motivasi
2.3.2.1. Teori Kebutuhan
Maslow merupakan pakar teori kebutuhan manusia yang menjelaskan konsep motivasi untuk memenuhi kebutuhan Rifa‟i Anni, 2012:146. Teori ini
mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk yang tidak puas hanya dengan terpenuhi satu kebutuhan, tetapi manusia akan merasa puas jika semua kebutuhan
terpenuhi Prayitno, 2009:34. Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan baik
fisik maupun psikis. Oleh karena itu, menurut teori ini, apabila pemimpin atau pendidik bermaksud memberikan motivasi kepada seseorang, maka hal yang
dilakukan terlebih dahulu adalah berusaha mengetahui apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.
2.3.2.2. Teori Behavioristik
Teori ini berpendapat bahwa motivasi dikontrol oleh lingkungan. Suatu tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila konsekuensi tingkah laku itu dapat
menggetarkan emosi individu yaitu menjadi suka atau tidak suka Prayitno, 2009:34. Konsep motivasi erat hubungannya dengan suatu prinsip bahwa
perilaku yang diperkuat reinforced di masa lalu adalah lebih mungkin diulangi lagi dibandingkan dengan perilaku yang tidak diperk
uat atau dihukum Rifa‟i Anni, 2012:144.
2.3.2.3. Teori Naluri Insting
Teori ini mengatakan kekuatan biologis adalah kekuatan yang dibawa sejak lahir. Kekuatan biologis inilah yang membuat seseorang bertindak menurut cara
tertentu, demikianlah dasar pemikiran teori ini. Kekuatan insting inilah yang seolah-olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan cara tertentu, untuk
mengadakan pendekatan kepada rangsang dengan cara tertentu Handoko, 2008:10. Pada dasarnya manusia memiliki tiga naluri yaitu naluri
mempertahankan diri, mengembangkan diri, dan mengembangkan atau mempertahankan jenis Purwanto, 2007:75.
2.3.3. Jenis dan Ciri Motivasi Belajar
Motivasi untuk melakukan sesuatu berasal dari berbagai faktor, dapat dari dalam intrinsik maupun luar ekstrinsik individu
Rifa‟i Anni, 2012:136. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsi tidak perlu
dirangsang dari luar karena dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Hal ini dapat dikaitkan pada seorang siswa yang belajar
didorong karena ingin mendapat pengetahuan, nilai, dan ketrampilan Sardiman, 2011:86. Dalam hal ini, pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan,
karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu Hamalik, 2009:112.
Motivasi ekstrinsikadalah motivasi aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalam aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar Sardiman, 2011:86. Dalam hal belajar, motivasi ekstrinsik disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka, kredit, ijazah,
tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan persaingan, sarkasme, ejekan, dan hukuman Hamalik, 2009:112-113.
Motivasi seseorang tidak dapat diukur secara langsung Rifa‟i Anni, 2012:134. Namun, dengan mengamati perilakunya, akan dapat diketahui
bagaimana motivasi yang ada dalam diri seseorang. Sardiman 2011:83 menyebutkan bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri:
1 tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, dan tidak pernah berhenti sebelum selesai, 2 ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa, 3 menunjukkan minat terhadap bermacam-macam
masalah minat untuk sukses, 4 lebih senang bekerja mandiri, 5 cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat monoton, berulang-ulang begitu
saja, sehingga kurang kreatif, 6 dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu, 7 tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah
diyakini, serta8 senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal. Apabila sesorang telah memiliki ciri-ciri motivasi di atas maka orang
tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar akan
melahirkan hasil belajar yang baik.
2.4. Gaya Belajar
2.4.1. Pengertian Gaya Belajar
Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat
lambat Uno, 2008:180. Oleh karena itu, manusia sering kali harus menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang
sama. Ada siswa yang lebih senang menulis hal-hal yang telah disampaikan oleh guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Adapula siswa yang lebih senang
mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru, serta adapula siswa yang lebih senang praktek secara langsung. Dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh