Status Pemberian Vitamin A Status Imunisasi DPT

6. Status Pemberian Vitamin A

Kekurangan vitamin A pada anak juga memiliki risiko kemungkinan yang lebih tinggi untuk menderita anemia. Selain itu, asupan riboflavin yang cukup dapat mencegah infeksi saluran pernapasan atas serta faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko anemia Gorospe dkk, 2014. Hasil penelitian lainnya juga mengatakan hal yang sama Semba dan Bloem, 2002; Konstantinyer dkk, 2011; Habte dkk, 2013; Amati dkk, 2013. Penelitian lainnya menyebutkan bahwa kekurangan vitamin A tidak berhubungan dengan anemia Woodruff dkk, 2005; Foote dkk, 2013 Survei gizi menunjukkan bahwa tingginya prevalensi defisiensi vitamin A dan anemia biasanya terjadi bersama-sama dalam populasi yang sama. Pada populasi berisiko kekurangan vitamin A, ada kemungkinan mengalami kekurangan vitamin lainnya yang dapat menyebabkan anemia. Bukti bahwa kekurangan vitamin A menyebabkan anemia yaitu melalui modulasi metabolisme besi yang kuat dan didukung dengan pengamatan dari hewan percobaan dan studi pada manusia. Defisiensi vitamin A berkontribusi menimbulkan anemia melalui kekebalan tubuh terhadap infeksi dan peningkatan anemia kronis. Namun indeks sel darah merah mungkin tidak konsisten selama anemia defisiensi vitamin A karena faktor lain, termasuk kekurangan zat besi, malaria, infeksi dan obat-obatan lainnya Semba dan Bloem, 2002. Kekurangan vitamin A dan anemia berhubungan dengan angka kematian yang tinggi terutama pada balita Amati dkk, 2013.

7. Status Imunisasi DPT

Pertusis atau batuk rejan adalah penyakit saluran pernapasan yang sangat menular. Bordetella pertussis adalah agen penyebab batuk rejan yang terjadi pada balita. Bakteri ini menempel pada selaput lendir di saluran pernapasan dan menyebabkan peradangan dalam tubuh. B. pertussis menghasilkan toksin pertusis dan endotoksin, pada kasus yang parah komplikasi seperti demam tinggi, radang otak, kejang, pneumonia dan kematian dapat terjadi WHO, 2010. Hasil penelitian menemukan bahwa toksin yang ditimbulkan oleh B. pertussis dapat meningkatkan aktifitas hemolitik pada sel darah merah manusia Bodade dkk, 2009. Pemberian imunisasi DPT dapat menurunkan risiko penyakit menular sehingga dapat menurunkan risiko anemia Habte dkk, 2013.

C. Faktor Maternal

Dokumen yang terkait

Faktor Maternal pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2013)

1 8 138

Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

19 95 155

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 16

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 2

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 6

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 34

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

1 2 10

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 52

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013)

0 0 12

Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes Melitus (Data Riskesdas 2013)

1 3 12