Manajemen Data METODE PENELITIAN

ulang tahun yang terakhir berdasarkan kalender masehi. . Enumerator Riskesdas 2013 melakukan probing melalui dokumen atau catatan kelahiranakte kelahiran dan kartu pengenal seperti KTP, SIM, dan sebagainya ketika responden tidak mengetahui usianya dengan pasti atau lupa 12. Variabel jumlah keluarga Variabel ini diukur menggunakan kuesioner rumah tangga Riskesdas 2013 pada blok IV pertanyaan BR2R. jumlah anggota rumah tangga ditanyakan langsung pada responden. 13. Variabel tempat tinggal Variabel ini diukur menggunakan kuesioner rumah tangga Riskesdas 2013 pada blok I dengan kode B1R5. Penentuan desa atau kotamengikuti dari hasil sensus penduduk tahun 2010 SP2010.

F. Manajemen Data

Berikut beberapa kegiatan manajemem data yang dilakukan peneliti setelah menerima dataset Riskesdas tahun 2013 sebelum data dianalisis lebih lanjut: 1. Filter menyaring data Peneliti menyaring data yang tidak dibutuhkan dalam penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi pertanyaan pada kuesioner Riskesdas 2013 yang berkaitan dengan kejadian anemia Balita berdasarkan hasil penelitian-peelitian sebelumnya. Berikut adalah variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini : Tabel 4. 2 Variabel dan Kuesioner No. Variabel Kode Variabel Kuesioner 1 Status Anemia O01-02 RKD13.IND 2 Pendidikan Ibu B4K8 RKD13.RT 3 Pekerjaan Ibu B4K9, B4K10 RKD13.RT 4 Usia Ibu B4K7THN RKD13.RT 5 Jumlah Keluarga BR2R RKD13.RT 6 Tempat Tinggal B1R5 RKD13.RT 7 Jenis Kelamin Balita B4K4 RKD13.RT 8 Usia Balita B4K7BLN RKD13.RT 9 Berat Badan Lahir JA01,JA02 RKD13.IND 10 Riwayat Malaria A09,A10 RKD13.IND 11 Status gizi K01A, K01B, K02A, K02B RKD13.IND 12 Pemberian vitamin A JA27 RKD13.IND 13 Imunisasi DPT JA20C_K2, JA20D_K2, JA20E_K2, JA21H RKD13.IND 2. Cleaning pembersihan data Peneliti memeriksa data dengan cara dilakukan tabulasi frekuensi dari masing-masing variabel independen faktor maternal, sosiodemografi, dan karakteristik Balita, dan variabel dependen status anemia. Kemudian, secara otomatis software pengolah data akan menampilkan nilai missing. Setiap variabel yang memiliki nilai missing akan ditinjau kembali untuk kemudian dihilangkan missing data dengan memanfaatkan menu select data pada software sehingga dapat terseleksi secara otomatis. Setelah dilakukan tabulasi frekuensi faktor maternal dan sosiodemografi tidak ditemukan missing data. Namun, pada faktor karakteristik Balita ditemukan missing data pada variabel berat badan lahir, riwayat penyakit malaria, status gizi, status pemberian vitamin A dan status imunisasi DPT. Setelah itu, penghilangan dilakukan pada masing-masing variabel yang ditemukan missing data sehingga ketika melakukan analisis, jumlah sampel pada tiap variabel berbeda. Jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. 3. Recoding Pengkodean ulang Peneliti membuat kode baru atau pengkodean ulang pada beberapa variabel yang membutuhkan perubahan tetentu sesuai kebutuhan penelitian. Beberapa variabel numerik yang dikategorikan membutuhkan kode baru yaitu variabel status anemia, jumlah keluarga, usia ibu, usia Balita dan berat badan lahir. Kemudian variabel lainnya yang membutuhkan pengkodean ulang yaitu pekerjaan ibu dan pendidikan ibu. Pengkodean ulang disesuaikan dengan definisi oprasional penelitian agar memudahkan dalam analisis data. Tabel 4.5 menjelaskan pengkodean yang dilakukan peneliti. Tabel 4. 3 Pengkodean Ulang Data Penelitian No. Variabel Kode Awal Kode Akhir Keterangan 1 Status Anemia Data Numerik gramdL 1. Tidak anemia : hb 11 grdL 2. Anemia : 11 grdL Kategorisasi data numeric 2 Pendidikan Ibu 1. Tidak sekolahbelum pernah sekolah 2. Tidak tamat SDMI 3. Tamat SDMI 4. Tamat SLTPMTs 5. Tamat SLTAMA 6. Tamat D1, D2, D3 7. Tamat 1. Tamat perguruan tinggi 2. Tamat SMASederajat 3. Tamat SMP 4. Tamat SD 5. Tidak memiliki ijazah Penggabungan kategori tidak sekolah 5 dan tidak tamat SDMI 2 menjadi satu kategori, yaitu ―tidak memiliki ijazah‖ 5 Penggabungan kategori tamat D1, D2, D3 6 dengan kategori tamat perguruan tinggi 7 menjadi ―tamat perguruan tinggi‖ 1 No. Variabel Kode Awal Kode Akhir Keterangan perguruan tinggi 3 Usia Ibu Data numerik tahun 1. 45-54 tahun 2. 35-44 tahun 3. 25-34 tahun 4. 15-24 tahun Kategorisasi data numerik 4 Jumlah Keluarga Data Numerik individu 1. 5 anggota keluarga 2.  5 anggota keluarga Kategorisasi data numeric 5 Usia Balita Data Numerik bulan 1. 47-59 2. 36-47 3. 24-35 4. 12-23 Kategorisasi data numerik 6 Berat badan lahir Data Numerik gram 1. Tidak BBLR : ≥2500 gram 2. BBLR : 2500 gram Kategorisasi data numeric 7 Riwayat penyakit malaria 1. Ya, dalam ≤ 1 bulan saat wawancara dilakukan 2. Ya, dalam 1 bulan sampai 12 bulan saat wawancara 3. Tidak 1. Tidak 2. Ya, 12 bulan saat wawancara Penggabungan kategori Ya, dalam ≤ 1 bulan saat wawancara dilakukan 1 dan Ya, dalam 1 bulan sampai 12 bulan saat wawancara 2 menjadi ―ya, , 12 bulan saat wawancara 1. Perubahan kategori tidak 3 menjadi ―tidak 2‖. 4. Compute Peneliti membuat variabel baru dari beberapa variabel yang ada pada data sesuai dengan kebutuhan penelitian yaitu variabel indikator status gizi BBU, TBU dan BBTB yang terdiri dari variabel berat badan, tinggi badan dan usia balita serta variabel. Variabel status imunisasi DPT dengan mengobservasi catatan tanggal imunisasi DPT 1 sampai 3 kemudian membuat variabel baru jumlah sampel melakukan imunisasi DPT. Tabel 4. 4 Variabel Baru dalam Data Penelitian No. Variabel Data Awal Variabel Baru Keterangan 1 Status gizi balita Data numerik BB : kilogram TB : sentimeter Usia : bulan A. Indikator BBU 1. Gizi buruk : Zscore -3,0 2. Gizi kurang : Zscore -3,0 sd Zscore -2,0 3. Gizi baik : Zscore -2,0 sd 2,0 4. Gizi Lebih : Zscore 2,0 B. Indikator TBU 1. Sangat pendek : Zscore -3,0 2. Pendek : Zscore - 3,0 sd Zscore - 2,0 3. Normal : Zscore - 2,0 sd 2,0 4. Tinggi : Zscore 2,0 C. Indikator BBTB 1. Sangat kurus : Zscore -3,0 2. Kurus : Zscore ≥- 3,0 sd Zscore - 2,0 3. Normal : Zscore ≥- 2,0 sd Zscore ≤ 2,0 4. Gemuk : Zscore 2,0 A. Status gizi berdasarkan berat badan dan usia setiap balita dikonversikan ke dalam nilai terstandar Zscore menggunakan baku antropometri anak balita WHO 2005 B. Status gizi berdasarkan Tinggi badan dan usia setiap balita dikonversikan ke dalam nilai terstandar Zscore menggunakan baku antropometri anak balita WHO 2005 C. Status gizi berdasarkan berat badan dan tinggi badan setiap balita dikonversikan ke dalam nilai terstandar Zscore menggunakan baku antropometri anak balita WHO 2005 2 Imunisasi DPT 1, 2, 3 Tanggal imunisasi DPT 1, 2, 3 Status imunisasi DPT 1. Lengkap : 3 kali imunisasi DPT 2. Tidak lengkap : 3 kali imunisasi DPT 3. Tidak diberikan imunisasi DPT Ketegori tidak lengkap apabila balita tidak diberikan imunisasi DPT, kategori tidak lengkap apabila balita hanya diberikan 1 sampai 2 kali imunisasi DPT dan ketegori lengkap apabila balita diberikan 3 kali imunisasi DPT

G. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Faktor Maternal pada Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2013)

1 8 138

Gambaran Faktor-Faktor Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan di Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2010 (Analisis Data Sekunder Riskesdas 2010)

19 95 155

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 16

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 2

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 6

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 0 34

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

1 2 10

Pendidikan Ibu dan faktor lainnya sebagai determinan kejadian stunting pada balita usia 24 – 59 bulan di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data Riskesdas 2013)

0 1 52

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Indonesia (Analisis Lanjut Riskesdas 2013)

0 0 12

Faktor yang Berhubungan dengan Hipertensi pada Penduduk Indonesia yang Menderita Diabetes Melitus (Data Riskesdas 2013)

1 3 12