BAB V HASIL
A. Prevalensi Kejadian Anemia pada Balita di Indonesia Tahun 2013
Hasil penelitan menemukan bahwa prevalensi anemia pada balita di Indonesia mencapai 31,56 dan disajikan pada Tabel 5.1.
Tabel 5. 1 Prevalensi Kejadian Anemia pada Balita di Indonesia Tahun 2013
Status Anemia Frekuensi n
Persentase
Anemia 279
31,56 Tidak Anemia
605 68,44
Jumlah 884
100 B.
Gambaran Kejadian Anemia berdasarkan Karakteristik Balita di Indonesia Tahun 2013
Karakteristik balita yang dianalisis dalam penelitian ini yaitu jenis kelamin, umur balita, status berat badan lahir, riwayat penyakit malaria, status
gizi, status pemberian vitamin A dan status imunisasi DPT. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui distribusi kejadian anemia berdasarkan
karakteristik balita dan dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5. 2 Gambaran Kejadian Anemia berdasarkan Karakteristik Balita di
Indonesia Tahun 2013
Variabel Status Anemia
Anemia n
Tidak Anemia n
Jenis Kelamin
1. Perempuan 132 47,31
312 51,57 2. Laki-laki
147 52,69 293 48,43
Jumlah 279 100,00
605 100,00
Variabel Status Anemia
Anemia n
Tidak Anemia n
Umur Balita
1. 48-59 Bulan 69 24,73
220 36,36 2. 36-47 Bulan
50 17,92 180 29,75
3. 24-35 Bulan 81 29,03
124 20,49 4. 12-23 Bulan
79 28,32 81 13,40
Jumlah 279 100,00
605 100,00
Status Berat Badan Lahir 1. Tidak BBLR
211 79,62 545 94,45
2. BBLR 54 20,38
32 5,55
Jumlah 265 100,00
577 100,00
Riwayat Penyakit Malaria 1. Tidak
276 98,92 598 99,00
2. Ya 3 1,08
6 1,00
Jumlah 279100,00
604 100,00
Jenis Malaria 1. Vivax
0 0,00 2 33,33
2. Falcifarum 2 66,67
2 33,33 3. Falcifarum dan Vivax
1 33,33 1 16,67
4. Lainnya 0 0,0
1 16,67
Jumlah 3 100,00
6 100,00
Status Gizi Balita BBU 1. Gizi Lebih
1 0,37 14 2,36
2. Gizi Baik 221 80,07
440 74,32 3. Gizi Kurang
44 15,94 112 18,93
4. Gizi buruk 10 3,62
26 4,39
Jumlah 276 100,00
592 100,00
Status Gizi Balita TBU 1. Tinggi
6 2,25 9 1,55
2. Normal 158 59,18
389 66,95 3. Pendek
70 26,22 108 18,59
4. Sangat pendek 33 12,35
75 12,91
Jumlah 267100,00
581 100,00
Status Gizi Balita BBTB 1. Gemuk
8 3,01 36 6,25
2. Normal 235 88,68
487 84,55 3. Kurus
16 6,01 37 6,42
4. Sangat kurus 6 2,30
16 2,78
Jumlah 265 100,00
576 100,00
Status Pemberian Vitamin A 1. Ya
199 73,70 438 75,26
2. Tidak pernah 71 26,30
144 24,74
Jumlah 270 100,00
582 100,00
Variabel Status Anemia
Anemia n
Tidak Anemia n
Status Imunisasi DPT
1. Lengkap 198 73,06
449 79,47 2. Tidak lengkap
34 12,55 67 11,86
3. Tidak Diberikan 39 14,39
49 8,67
Jumlah 271 100,00
565 100,00
Berdasarkan Tabel 5.2, anemia lebih banyak terjadi pada anak laki-laki 52,7 dan paling banyak terjadi pada kelompok umur 24-35 bulan 29.
Meskipun begitu, proporsi pada masing-masing kelompok umur hampir terdistribusi sama besar. Kemudian sebagian besar balita dengan anemia tidak
memiliki riwayat BBLR 79,6 dan riwayat penyakit malaria 98,9. Berdasarkan status gizi BBU, anemia lebih banyak terjadi pada balita dengan
gizi baik 80 hanya 3,6 yang memiliki status gizi buruk. Begitupun dengan status gizi berdasrkan TBU dan BBTB, anemia lebih banyak terjadi
pada balita dengan tinggi normal 59,2 dan berat normal 88,7. Selain itu, anemia juga lebih banyak terjadi pada balita yang diberikan vitamin A
setiap 6 bulan sekali 73,7 dan memiliki status imunisasi DPT lengkap 73.
C. Gambaran Kejadian Anemia berdasarkan Faktor Maternal dan Faktor