41
memiliki rasa yang sangat asam. Selain asam cuka dapat juga digunakan batu tahu cioka. Batu tahu ini berasal dari batu gips atau sulfat kapur yang telah dibakar
dan kemudian ditumbuk dibuat menja ditepung. Namun apabila batu tahu ini dicampur dengan bubur kedelai hasilnya tidak akan sepadat apabila asam cuka
yang dipakai. Tahunya akan banyak mengandung air dan bergoyah-goyah seperti agar-agar.
3. Air
Air digunakan untuk merendam kedelai, membilas kedelai, membuat bubur kedelai dalam mesin giling, merebus bubur kedelai, merendam tahu mentah yang
siap digoreng dan membersihkan alat yang telah digunakan. Air yang diperlukan dalam satu kilogram kedelai adalah 25 - 40 liter. Secara umum air yang digunakan
harus bersih, tidak berbau serta bebas dari bahan pencemar pestisida.
2.5.3.2 Alat-alat Pembuatan Tahu
Beberapa alat yang dibutuhkan dalam membuat tahu sebagai berikut Adisarwanto, 2005 :
1. Mesin Giling Mesin giling diggunakan untuk menggiling kedelai yang telah direndam
sehingga dihasilkan bubur kedelai. 2. Bak Air
Untuk merendam kedelai dibutuhkan bak air yang cukup besar sehingga mampu menampung cukup banyak kedelai. Pada bagian bawah dibuat lubang keil
untuk membuang air bekas rendaman. Bak air yang baik adalah seperti bak air yang ada di rumah yang terbuat dari semen.
Universitas Sumatera Utara
42
3 Tong Kayu atau Ember Plastik
Tong kayu atau ember plastik ini digunakan menampung bubur kedelai dari mesin penggiling dan juga untuk mengendapkan bubur kedelai yang
nantinyaendapannya akan menjadi tahu. Biasanya yang banyak digunakan orang yaitu tong kayu yang terbuat dari papankayu dan ukurannya besar. Kalau tidak
dapat diperoleh di pasar dapat juga menggunakan ember plastik atau tong dari seng.
4 Wajan Penggodokan memasak
Wajan dengan ukuran besar garis tengah 1 m lebih mudah di pakai sebagai tempat penggodokan bubur kedelai, selain cepat panas juga mudah untuk
menciduk memindahkan bubur kedelai yang telah masuk ke dalam tong kayu. 5
Kompor atau Tungku Pembakaran Untuk memasak bubur kedelai dibutuhkan kompor atau tungku. Cara yang
masih tradisional adalah dengan menggunakan tunggku dan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. Tetapi karena kayu semakin sulit di dapat, orang beralih ke
kompor minyak tanah dengan di pompa kompor tekan. Karena wajan yang digunakan ukuran besar maka api yang dihasilkan kompor ini harus memadai
besarnya agar bubur bisa mendidih secara serentak dan cepat. 6
Kain Belacu atau Mori Kasar Kain ini dipergunakan untuk menyaring bubur kedelai ampas dari sari kedelai
sebelum di proses menjadi tahu. Kain belacu atau kain mori kasar dipakai karena kain belacu ini cukup kuat untuk menahan perasan dan hasil saringnya amat halus.
7 Sangkar Bambu sebagai Tempat Penyaringan
Universitas Sumatera Utara
43
Untuk menyaring kain belacu di letakkan di atas sangkar bambu sebagai penahan. Sangkar bambu ini harus lebih besar dari pada mulut tong kayu sehingga
dapat menahan beban bubur kedelai 8
Kotak Cetakan Kotak cetak ini digunakan untuk mencetak tahu, kotak cetak ini dapat dibuat
sesuai dengan ukuran dan bentuk tahu yang diinginkan tetapi kebanyakan berbentuk empat persegi.
9 Meja Pengempa
Agar bubur kedelai yang telah dimasukkan dalam kotak cetakan dapat menghasilkan banyak, maka dibuatlah meja penempa yang cukup besar.
Diatasnya dijajarkan beberapa kotak cetakan dan dapat disusun sesuai dengan kekuatan pengepresan. Agar pengepresan ini cukup, selain tenaga manusia juga
dibutuhkan batu atau besi sebagai pembebannya. Kalau di pabrik tahu yang modren, pengepresan itu dijalankan oleh mesin yang daya tekannya lebih kuat.
10 Alat-Alat Pembantu Lainnya
Alat pembantu maksudnya adalah alat-alat kecil yang tidak mutlak harus ada, antara lain gayung, kayu sebagai pengaduk bubur dan ember kecil yang digunakan
untuk mengambil air.
2.5.3.3 Proses Pembuatan Tahu