Pengertian Makanan Sehat Fungsi Makanan Syarat Minimal Makanan Sehat Faktor Penyebab Makanan Menjadi Berbahaya

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makanan 2.1.1 Pengertian Makanan Menurut WHO, makanan adalah semua substansi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak termasuk air, obat-obatan, dan substansi –substansi lain yang digunakan untuk pengobatan. Air tidak termasuk dalam makanan karena merupakan elemen yang vital bagi kehidupan manusia Chandra, 2006 Makanan merupakan salah satu bagian yang penting untuk kesehatan manusia mengingat setiap saat dapat saja terjadi penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh makanan. Kasus penyakit bawaan makanan foodbornedisease dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain, kebiasaan mengolah makanan secara tradisional, penyimpanan dan penyajian yang tidak bersih, dan tidak memenuhi persyaratan sanitasi Chandra, 2006.

2.1.2 Pengertian Makanan Sehat

Makanan sehat adalah makanan yang higienis dan bergizi, mengandung zat hidrat arang, protein, vitamin, dan mineral. Agar makanan sehat bagi konsumen diperlukan persyaratan khusus antara lain cara pengolahan yang memenuhi syarat, cara penyimpanan yang benar, dan pengangkutan yang sesuai dengan ketentuan Mukono, 2005. Universitas Sumatera Utara 10

2.1.3 Fungsi Makanan

Makanan memiliki beberapa fungsi bagi tubuh manusia antara lain Chandra, 2006 : 1. Makanan sebagai sumber energi karena panas dapat dihasilkan dari makanan seperti juga energi. 2. Makanan sebagai zat pembangun karena makanan berguna untuk membangun jaringan tubuh yang baru, memelihara, dan memperbaiki jaringan tubuh yang sudah tua. 3. Makanan sebagai zat pengatur karena makanan turut serta mengatur proses alami, kimia, dan proses faal dalam tubuh.

2.1.4 Syarat Minimal Makanan Sehat

Makanan sehat harus memenuhi persyaratan minimal seperti ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Persyaratan agar makanan sehat dikonsumsi oleh masyarakat adalah bahan makanan yang akan diolah terutama yang mengandung protein hewani seperti daging, susu, ikanudang dan telur harus dalam keadaan baik dan segar. Demikian pula bahan sayur harus dalam keadaan segar dan tidak rusak. Dengan demikian agar makanan yang akan diolah memenuhi syarat, maka bahan tersebut harus tidak berubah bentuk, warna, dan rasa, demikian pula asal dari bahan tersebut harus dari daerahtempat yang diawasi. Demikian pula bahan makanan terolah yang dikemas, bahan tambahn dan bahan penolong harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Makanan yang sudah terolah dapat dibagi menjadi bahan makanan yang di kemas dan makanan yang tidak dikemas Mukono, 2005. Universitas Sumatera Utara 11

2.1.5 Faktor Penyebab Makanan Menjadi Berbahaya

Terdapat 2 faktor yang menyebabkan suatu makanan menjadi berbahaya bagi manusia, antara lain Chandra, 2006 : 1. Kontaminasi Kontaminasi pada makanan dapat disebabkan oleh : a. Parasit, misalnya cacing dan amuba b. Golongan mikroorganisme, misalnya salmonela dan shigela c. Zat kimia, misalnya bahan pengawet dan pewarna d. Bahan-bahan radioaktif, misalnya kobalt dan uranium e. Toksin atau racun yang dihasilkan oleh mikroorganisme, seperti Stafilokokus sp dan Clostridium botulinum. 2. Makanan yang pada dasarnya telah mengandung zat berbahaya, tetapi tetap dikonsumsi manusia karena ketidaktahuan mereka dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu : a. Secara alami makanan itu memang telah mengandung zat kimia beracun, misalnya singkong yang mengandung HCN dan ikan dan kerang yang mengandung unsur toksik tertentu logam berat, misalnya, Hg dan Cd yang dapat melumpuhkan sistem saraf dan napas. b. Makanan dijadikan sebagai media perkembangbiakan sehingga dapat menghasilkan toksin yang berbahaya bagi manusia, misalnya dalam kasus keracunan makanan akibat bakteri bacterial food poisoning. c. Makanan sebagai perantara, jika suatu makanan yang terkontaminasi di konsumsi manusia, di dalam tubuh manusia agent penyakit pada makanan itu Universitas Sumatera Utara 12 memerlukan masa inkubasi untuk berkembang biak dan setelah beberapa hari dapat mengakibatkan munculnya gejala penyakit. Contoh penyakitnya antara lain typhoid abdominalis dan disentri basiler.

2.2. Higiene dan Sanitasi Makanan

Dokumen yang terkait

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

19 269 107

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 0 13

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 0 2

Analisis Bahaya dan Identifikasi Titik Kritis pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu Cina dan Tahu Sumedang di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia

0 1 7

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

0 0 17

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

0 0 2

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

0 0 8

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

0 0 39

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

2 3 3

Higiene Sanitasi Pengolahan dan Pemeriksaan Formalin Pada Tahu Hasil Industri Rumah Tangga di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016

0 1 17