29
b Meja ditutup dengan kain putih atau plastik
c Asbak tempat abu rokok setiap saat dibersihkan
d Peralatan makan dan minum yang telah dipakai paling lambat 5 menit
sudah dicuci.
2.3 Bahan Tambahan Pangan BTP
2.3.1 Pengertian Bahan Tambahan Pangan BTP
Bahan tambahan pangan adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke
dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk bahan pangan. Jadi bahan tambahan pangan ditambahkan untuk memperbaiki karakter pangan agar memiliki
kualitas yang meningkat. Bahan tambahan pangan pada umumnya merupakan bahan kimia yang diteliti dan di uji lama sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah yang
ada Syah, 2005 Adapun termasuk bahan tambahan pangan antara lain pewarna, pengawet,
pemanis, penyedap rasa, anti kempal, pemucat dan pengental UU No. 24 Tahun 2008
2.3.2 Jenis Bahan Tambahan Pangan BTP
Pada umumnya bahan tambahan pangan dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu sebagai berikut Winarno, 1997 :
1. Bahan tambahan pangan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan,
dengan mengetahui komposisi bahan tersebut dan maksud penambahan itu
Universitas Sumatera Utara
30
dapat mempertahankan kesegaran, cita rasa, dan membantu pengolahan. Sebagai contoh pengawet, pewarna dan pengeras.
2. Bahan tambahan pangan yang tidak sengaja ditambahkan, yaitu bahan yang
tidak mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja baik dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selama proses
produksi, pengolahan, dan pengemasan. Bahan ini dapat pula merupakan residu atau kontaminan dari bahan yang sengaja ditambahkan untuk tujuan
produksi bahan mentah atau penanganannya yang masih terus terbawa ke dalam makanan yang akan dikonsumsi. Contoh bahan tambahan pangan dalam
golongan ini adalah residu pestisida termasuk insektisida, herbisida, fungisida, dan rodentisida, antibiotik, dan hidrokarbon aromatik polisiklis.
Adapun tujuan penggunaan bahan tambahan pangan di dalam pangan secara umum adalah untuk Syah, 2005 :
1. Mengawetkan makanan dengan mencegah pertumbuhan mikroba perusak
pangan atau mencegah terjadinya reaksi kimia yang dapat menurunkan mutu pangan.
2. Membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak di mulut.
3. Memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah selera.
4. Meningkatkan kualitas pangan.
5. Menghemat biaya.
Universitas Sumatera Utara
31
2.3.3 Bahan Tambahan Pangan Yang Diizinkan