Surah Al-Kau śar 108 Surah Al-Kafirun 109

104 104 Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan orang-orang yang mendustakan agama dan kecelakaan bagi orang-orang yang shalat dengan menghardik anak yatim, tidak memberi makan orang miskin, lalai dari shalatnya, berbuat riya, dan enggan menolong dengan barang berguna. Dari ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel. 2. Gaya bahasa antisipasi, yang terdapat pada ayat 4 Fawailul- lilmuṣallīn ‘allaẓīna hum ‘an ṣalātihim sāhūn`Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya`. Ayat ini menjelaskan mengenai larangan untuk meninggalkan shalat dan juga agar selalu menjaga waktu shalatnya di awal waktu serta harus khusuk dalam melaksanankannya untuk mencari ridha Allah bukan karna untuk mencari perhatian orang-orang semata-mata Zakaria, 2012: 803 Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu antisipasi yang terdapat pada kalimat هيم يى يو ُ ؼ fawailul-lil muṣallīn `Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat`. Dalam ayat ini Allah menunjukkan terlebih dahulu akibat yang akan didapat bagi orang-orang yang shalat akan tetapi ia lalai dalam shalatnya yaitu sebuah celaka. Dari ciri tersebut maka ayat ini mengandung gaya bahasa bahasa perbandingan yaitu antisipasi.

3.31. Surah Al-Kau śar 108

Surah Al-Maun merupakan surah ke 108 yang terdiri atas 3 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai Allah Universitas Sumatera Utara 105 105 telah menganugrahkan sungai al kausar di surga karena itu bershalat dan berkorbanlah; Nabi Muhammad akan mempunyai pengikut yang banyak sampai hari kiamat dan akan mempunyai nama yang baik di dunia dan akhirat, tidak sebagai yang dituduhkan pembenci-pembencinya Ashshiddiqi, 1422 H: 119 Pada surah ini peneliti tidak menemukan ayat yang mengandung gaya bahasa perbandingan.

3.32. Surah Al-Kafirun 109

Surah Al-Maun merupakan surah ke 109 yang terdiri atas 6 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai parnyataan bahwa Tuhan yang disembah Nabi Muhammad dan pengikut- pengikutnya bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir, dan Nabi Muhammad tidak akan menyembah apa yang disembah oleh orang-orang kafir Ashshiddiqi, 1422 H: 1111 Pada surah ini peneliti menemukan 1 macam gaya bahasa perbandingan yaitu alegori 9 ayat. Berikut penjabarannya: 1. Gaya bahasa alegori, yang terdapat pada ayat 1-9 qul y ā`ayyuhāl-kāfirūn, lā`a’budu mā ta’budūn, wa lā `antum ‘ābidūna mā `a ’bud, wa lā `ana ‘ābidun mā ‘abattum, lakum dīnukum wa līyadīn `Katakanlah: Hai orang-orang kafir,Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah pula menjadi Universitas Sumatera Utara 106 106 penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku. Ayat-ayat ini menjelaskan mengenai Tuhan yang disembah Nabi Muhammad dan pengikutnya bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir, dan Nabi Muhammad tidak menyembah apa yang disembah mereka Assiddiqi, 1422 H: 1111 Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan keadaan Nabi Muhammad dan orang-orang kafir Qurays dengan tidak menyembah tuhan yang disembah orang-orang kafir qurays sebagai pembeda agama islam dengan yang lainya. Dari ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel.

3.33. Surah An-Nasr 110