24
6. Antitesis
ق ب اطلا
aṭ-ṭibāqu
Menurut Tarigan 1985 : 26 antitesis adalah gaya bahasa yang mengadakan komparasi atau pebandingan antara dua antonim yaitu kata-kata yang
mengandung ciri-ciri semantik yang bertentangan. Keraf 2009: 126 mengatakan Antitesis adalah gaya bahasa yang
mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan, dengan mempergunukan kata- kata atau kelompok kata yang berlawanan. Gaya bahasa ini timbul dari kata yang
berimbang. Menurut Muhammad Ali, 1982 : 18 gaya bahasa perbandingan antitesis
yaitu:
ؽ أىطج ب : ب ٕ د ذاث ٔأظ ِ ْ ثؿإا ثٌ ي َ ج ؼ زثأم ٗ ٔا ِ ز م َ ه َبزإ ط
aṭ-ṭibāq : istiʻmālu kalimatayni au akṡarin fī jumlatin ṡumma al-iṡnayni bi
aḍadā dihā Antitesis : menggunakan dua kata atau lebih dalam suatu kalimat, kemudian yang kedua-duanya berlawanan.
Menurut Jarim, Ali dan Musthafa Amin 2007 : 229, mengatakan :
ً ل نأى ؼ ٓ ذ ٗظ ءأى ث ِ أىجَ : أىطجب ق
at- ṭibāq : al-jam’u baina al-syai’i wa ḍiddihi fī al-kalāmi tibaq adalah
berkumpulnya dua kata yang berlawanan dalam suatu kalimat.
Contoh : - Air susu dibalas dengan air tuba.
Contoh dalam bahasa Arab:
ب ٗ ٍ ِ ؼ ٔ ردؽ ٍ ِ ذثل
labudda min qidiri f īhi wamin ṣāfiyi `harus berasal dari kotor maka dia berasal
dari yang bersih.
Universitas Sumatera Utara
25
Dalam ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu antitesis; gaya bahasa yang mengadakan komparasi atau pebandingan antara dua antonim,
terlihat pada kata
رذؽ
qidiri `kotor yang berlawanan dengan kata
ب
ṣāfiyi `bersih`.
Pada Al-Qur ‟an surat Al-Kahfi ayat 18 terdapat gaya bahasa perbandingan
jenis antitesis, yaitu ;
wa tahsabuhum ayqazan wa hum ruqudu.`Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur QS.Al-Kahfi:18.
Dalam ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu antitesis; gaya bahasa yang mengadakan komparasi atau pebandingan antara dua antonim,
terlihat pada kata
ب بؽ ا
ayqazan `bangun` yang berlawanan dengan kata
د ٘ ؽر
ruqudun `tidur`.
7. Pleonasme