Surah Al-Mu afif īn 83

54 perbaikan dan sanggahan terhadap perbuatan manusia yang tidak hanya durhaka saja melainkan juga mendustakan hari pembalasan.

3.6. Surah Al-Mu afif īn 83

Surah Al-Mutafifin merupakan surah ke 83 yang terdiri dari 36 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai ancaman Allah terhadap orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang, keadaan orang-orang yang durhaka dan orang-orang yang berbakti pada hari kiamat, serta sikap-sikap orang-orang kafir terhadap orang mukmin di dunia dan balasannya di akhirat Ashshiddiqi, 1422 H: 1034. Pada surah ini peneliti menemukan 3 macam gaya bahasa perbandingan yaitu antisipasi 2 ayat, koreksio 4 ayat, alegori 10 ayat, Berikut penjabarannya: 1. Gaya bahasa antisipasi yang terdapat pada ayat 1 dan 10: a. ayat ke 1 wailul-li lmuṭaffifīn allażīna iżā aktālū ʻalā annāsi yastaufūn `kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang Yaitu orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi`. Ayat ini menjelaskan mengenai kebiasaan penduduk madinah yang sangat buruk dalam hal timbangan yaitu ketika mereka menerima takaran dari orang lain mereka meminta lebih sedangkan ketika mereka memberikan takaran mereka selalu mengurang-ngurangi takaran, lalu Allah memperingatkan mereka mengenai akibat dari perbuatan tersebut Muhammad,2006: 421 . Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu antisipasi yang terdapat pada kalimat هيؼؼمطيى َيو wailun lilmu ṭaffifīn `kecelakaan yang besarlah Universitas Sumatera Utara 55 bagi orang-orang yang curang`, yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di ayat ini adalah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang. Dalam ayat ini Allah menyebutkan dahulu akibat dari kecurangan manusia yaitu dengan suatu kecelakaan yang besar. b. Ayat ke 10 wailun yauma`izin lilmuk ażżibīn `kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan`, Ayat ini menjelaskan mengenai keadaan orang-orang kafir pada hari kiamat kelak digiring menuju apa kepada apa yang telah dijanjikan Allah bagi mereka yang berupa sijjin dan adab yang menghinakanMuhammad, 2006:423 Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu antisipasi yang terdapat pada kalimat هيبرنميى رم ُ ي وي َ wailun yauma ’iẓin lilmukaẓẓibīn `kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan`. Dalam ayat ini Allah menyebutkan dahulu akibat dari mendustakan hari pembalasan yaitu dengan suatu kecelakaan yang besar. 2. Gaya bahasa koreksio yang terdapat pada ayat 7, 14, 15 dan 18: a. ayat ke 7 kall ā `inna kitāba al-fujjāri lafī sijjīn `sekali-kali jangan, karena Sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin`. Universitas Sumatera Utara 56 Ayat ini menjelaskan bahwasanya tempat kembali dan tempat tinggal orang-orang yang durhaka adalah neraka sijjin yaitu tempat yang sempit Muhammad, 2006: 422 Pada ayat ini jelas terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu koreksio, yang terdapat pada kata-kata ل م kalla `sekali-kali jangan` untuk menegaskan dan melarang berbuat curang dan durhaka terhadap Allah swt. Dari ciri tersebut maka ayat diatas termasuk gaya bahasa perbandingan jenis koreksio. b. Ayat ke 14 kall ā bal rāna ‘alā qulūbihim mā kānū yaksibūn `sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka`. Ayat ini menjelaskan mengenai anggapan dan perkataan orang-orang kafir bahwa Al-Qur ‟an itu hanya cerita-cerita orang terdahulu semata, karena dosa-dosa itu sehingga menutupi seluruh bagian hati yang akhirnya membuat hati mereka mati Muhammad, 2006: 424 Pada ayat ini jelas terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu koreksio, yang terdapat pada kata-kata ل م kalla `sekali-kali tidak` yang merupakan penegasan, perbaikan dan sanggahan terhadap pendapat orang-orang kafir Mekah yang mengatakan Al-qur ‟an hanya cerita orang-orang terdahulu semata. c. Pada ayat 15 Universitas Sumatera Utara 57 kall ā `innahum ‘an rabbihim yauma`iżin lamaḥjūbūn `Sekali-kali tidak Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari rahmat Tuhan mereka`. Ayat ini menjelaskan mengenai pada hari kiamat orang-orang kafir mempunyai kedudukan dan menempati sijjin dan kemudia pada hari itu mereka akan mendapat adzab serta terhalang dari melihat Rabb, Pencipta mereka Muhammad, 2006: 424 Pada ayat ini jelas terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu koreksio, yang terdapat pada kata-kata ل م kalla `sekali-kali tidak` yang merupakan penegasan terhadap orang-orang kafir kelak pada hari kiamat mereka akan terhalang dari melihat Allah. d. Ayat 18 kall ā `inna kitābal-`abrāri lafī ‘illiyyīn `sekali-kali tidak, Sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu tersimpan dalam Illiyyin`. Ayat ini menjelaskan bahwasanya semua amal perbuatan orang-orang berbakti tercatat di langit di sisi Allah Muhammad, 2006: 426 Pada ayat ini juga terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu koreksio, yang terdapat pada kata-kata ل م kalla `sekali-kali tidak yang merupakan penegasan, perbaikan dan sanggahan bahwasanya semua amal perbuatan akan di catatat dan disimpan dengan sebaik-baiknya. 3. Gaya bahasa alegori yang terdapat pada ayat 22-28 dan 29-33 yaitu: a. ayat 22-28 menceritakan surga sebagai balasan bagi orang beriman Universitas Sumatera Utara 58 `innal-` abrāra lafī na’īm ‘alāl-`arā`iki yanẓurūna ta’rifu fī wujūhihim naḍratanna’īm yusqauna mir-raḥīqim-makhtūm khitāmuhū miskun wafī żālika falyatan ā fasil-mutanāfisūn wa mizājuhū min tasnīm ‘ainān yasyrabu bihāl- muqarrabūn `Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar syurga, Mereka duduk di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak tempatnya, Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim, yaitu mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah`. Ayat ini menjelaskan mengenai keadaan orang-orang yang berbakti kepada Allah ketika hidup di dunia dengan balasan kenikmatan yang besar yaitu surga yang didalamnya terdapat segala macam fasilitas yang menakjubkan dan menyenangkan Muhammad, 2006: 426 Pada ayat-ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan kenikmatan yang besar surga dengan duduk di atas dipan-dipan, wajah yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan, minuman dari khamar murni yang dicampur dari tasnim yaitu mata air yang didekatkan kepada Allah yang dilak dengan kesturi sebagai balasan untuk orang-orang yang berbakti kepada Allah ketika hidup di dunia. Dari ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel. b. ayat 29-33 menceritakan nereka sebagai balasan bagi orang kafir Universitas Sumatera Utara 59 `innalla żīna `ajramū kānū minallażīna `āmanū yaḍḥakūn wa `iżā marrū bihim y ataghāmazūn wa `iżā qalabū `ilā `ahlihimun qalabū fakihīn wa `iżā ra`auhum qālū `inna hā`ūlā`i laḍāllūn wa mā `ursilū ‘alaihim ḥāfiżīn `Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat,Padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin. Ayat ini menjelaskan mengenai perilaku orang-orang yang berdosa dan munafiq dengan berpura-pura beriman kepada Allah ketika di dekat orang-orang beriman dan mengatakan bahwasanya orang-orang beriman tersebut adalah orang yang sesat ketika tidak bersamanya Muhammad, 2006: 428 Pada ayat-ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang menceritakan dan menggambarkan orang-orang yang berdosa dengan saling mengedip-ngedipkan matanya ketika di depan orang beriman namun ketika melihat dari jauhan mereka mengatakan orang mukmin benar-benar sesat. Dari ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel.

3.7. Surah Al-Insyiqaq 84