25
Dalam ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu antitesis; gaya bahasa yang mengadakan komparasi atau pebandingan antara dua antonim,
terlihat pada kata
رذؽ
qidiri `kotor yang berlawanan dengan kata
ب
ṣāfiyi `bersih`.
Pada Al-Qur ‟an surat Al-Kahfi ayat 18 terdapat gaya bahasa perbandingan
jenis antitesis, yaitu ;
wa tahsabuhum ayqazan wa hum ruqudu.`Dan kamu mengira mereka itu bangun, padahal mereka tidur QS.Al-Kahfi:18.
Dalam ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu antitesis; gaya bahasa yang mengadakan komparasi atau pebandingan antara dua antonim,
terlihat pada kata
ب بؽ ا
ayqazan `bangun` yang berlawanan dengan kata
د ٘ ؽر
ruqudun `tidur`.
7. Pleonasme
باس إا
al-ish ābu
Menurut Tarigan 1985 : 28 pleonasme adalah gaya bahasa perbandingan dengan memakaian kata yang berlebihan dan bila kata yang berlebihan itu
dihilangkan artinya tetap utuh, gaya bahasa ini biasa disebut pleonasme atau tautologi.
Keraf 2009: 133 mengatakan pleonasme adalah gaya bahasa yang mempergunakan kata-kata lebih banyak daripada yang diperlukan untuk
menyatakan satu pikiran atau gagasan. Contoh : - Saya telah mencatat kejadian itu dengan tangan saya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
26
- Mereka mendengar berita itu dengan telinga mereka - Andi menaiki tangga itu keatas
Pada contoh-contoh diatas terdapat gaya bahasa perbandingan jenis pleonasme yang terdapat pada kata-kata dengan tangan saya sendiri. dengan
telinga mereka dan keatas. Walaupun dihilangkan kata-kata dengan tangan saya sendiri. dengan telinga mereka dan keatas artinya tetap utuh.
Contoh dalam bahasa Arab;
ٍز ٗر أىح ب ث ٖ ٌ ْ ث ُ ٗ ذ ش ٖ
Yusyahid ūna bi’ainihim al-ḥādiśatu marūr `mereka melihat kecelakaan lalu
lintas dengan mata mereka sendiri. Pada contoh ini terlihat gaya bahasa perbandingan pleonasme yang terletak
pada kalimat dengan mata mereka sendiri. Walaupun dihilangkan kalimat dengan mata mereka sendiri artinya tetap utuh.
Dari ciri tersebut maka ayat diatas termasuk gaya bahasa perbandingan jenis pleonasme.
Pada al-Qur ‟an surah al-Baqarah ayat 79 terdapat gaya bahasa perbandingan
yaitu pleonasme, berikut cuplikannya :
fawaylun lill ażīna yaktubūna al-kitāba biaydīhim`Maka kecelakaan yang
besarlah bagi orang- orang yang menulis al-kitab dengan tangan mereka sendiri....`QS.Al-Baqarah: 79.
Universitas Sumatera Utara
27
Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu pleonasme yang terletak pada kalimat dengan tangan mereka sendiri. Walaupun dihilangkan
kalimat dengan tangan mereka sendiri artinya tetap utuh.
8. Perifrasis
باإط نا
al- iṭnābu
Menurut Tarigan 1985 : 31 perifrasis adalah gaya bahasa perbandingan yang mirip dengan pleonasme, kedua-duanya menggunakan kata-kata yang lebih
banyak daripada yang dibutuhkan. Dan pada prinsipnya kata-kata yang berlebihan itu dapat diganti dengan sebuah kata saja.
Keraf 2009: 134 mengatakan perifrasis adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan menguraikan sepatah kata menjadi frase yang
mengandung arti yang sama dengan yang lain. Menurut Muhammad Ali 1982 : 206, mengatakan :
َ ؼ ٖب ٗ ً ل حذئ اس دم َب إط َب : ةب ْ اإ غ
al- iṭnāb : istiʻmālu kalimātin zāidatin lā luzūmin lahā fī jumlah`Perifrasis :
menggunakan beberapa kata tambahan yang tidak lazim pada suatu kalimat.
Contoh : - Saya menerima segala saran, petuah, petunjuk yang sangat beharga
dari Bapak Dosen nasihat. Contoh dalam bahasa arab;
بح زأ ى أى ٗغز ٓ جٔ ؼ ةأى ب
as-sabbu y afra’u qalbahu waṭṭarahu ilā al-fatātu`Pemuda itu menumpahkan
segala isi hati dan segala harapan kepada seorang gadis. Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu perifrasis, kata yang
berlebihan dapat diganti dengan satu kata saja, kalimat itu terlihat pada kata-kata
Universitas Sumatera Utara
28
ٗغز ٓ جٔ ؼ
y afra’u qalbahu waṭṭarahu `menumpahkan segala isi hati dan
segala harapan` dapat diganti dengan cinta. Pada al-Qur
‟an surat al-Ahzab ayat 55 terdapat gaya bahasa perbandingan Perifrasis yaitu;
lā junāḥa ‘alaihinna fī `ābā`ihinna walā `abnā`ihinna walā `ikhwānihinna walā `abn
ā`i `ikhwānihinna walā `abnā`i `akhwātihinna walā nisā`ihinna walā mā malakat `
aimānuhunna wattaqīnallah `innallaha kāna ‘alā kulli syai`in syahīd `Tidak ada dosa atas isteri-isteri Nabi untuk berjumpa tanpa tabir dengan bapak-
bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki- laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang
perempuan yang beriman dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu hai isteri-isteri Nabi kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
menyaksikan segala sesuatu.
Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu perifrasis, kata yang berlebihan dapat diganti dengan satu kata saja, kalimat itu terlihat pada kata-kata
ِ ّ بء ٕ ٖ ِ ٘ر ٔأ ْبءثٔا ِ ٖ ٘ ّ إ ْبءثٔا ِ ٖ ّ إ ٘ا ِ ٕ ءأث بء
` ābā`ihinna `abnā`ihinna
` ikhwānihinna `abnā`i `ikhwānihinna `abnā`i `akhwātihinna nisā`ihinna bapak-
bapak mereka, anak-anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki- laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara mereka yang
perempuan dapat diganti dengan mahram.
Universitas Sumatera Utara
29
9. Antisipasi