76
Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu pleonasme:
pemakaian kata yang berlebihan, kalimat itu terlihat pada kalimat
ّ دؼ
faḍkhulī fī `maka masuklah ke dalam` yang menurut peneliti ketika seseorang hendak masuk sudah pasti ke dalam. Dari ciri tersebut maka ayat ini mengandung
gaya bahasa perbandingan jenis pleonasme.
3.13. Q.S. Surah Al-Balad 90
Surah Al-Balad merupakan surah ke 90 yang terdiri atas 20 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai manusia
diciptakan Allah untuk berjuang menghadapi kesulitan; janganlah manusia terpedaya oleh kekuasaan dan harta benda yang banyak; beberapa peringatan
Allah kepada manusia atas nikmat yang telah Allah berikan Ashshiddiqi, 1422 H:1060
Pada surah Al-Balad peneliti tidak menemukan ayat-ayat yang mengandung gaya bahasa perbandingan.
3.14. Surah Asy-Syam 91
Surah Asy-Syam merupakan surah ke 91 yang terdiri atas 15 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai kisah
kaum tsamud yang telah dihancurkan Allah karena kedurhakaannya, kekuasaan Allah dalam hal apapun; Allah memberitahukan kepada manusia jalan ketakwaan
dan jalan kekafiran; manusia mempunyai kebebasan memilih diantara keduanya Ashshiddiqi, 1422 H: 1063
Pada surah ini peneliti menemukan 2 macam gaya bahasa perbandingan yaitu antisipasi dan metafora 2 ayat dan alegori 6 ayat. Berikut penjabarannya:
Universitas Sumatera Utara
77
1. Gaya bahasa antisipasi dan metafora yang terdapat pada ayat 9 dan 10 yaitu: a. ayat 9
qad `afla ḥa man zakkāhā `sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan dirinya`. Ayat ini menjelaskan mengenai balasan yang akan didapat bagi orang
yang membersihkan diri dengan sebuah keberuntungan, maksud membersihkan diri yaitu bertaubat dan menjauhkan diri dari akhlak yang tercela dan selalu
menta ‟ati apa yang diturunkan Allah kepada Rasulullah Muhammad, 2006: 482
Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan antisipasi yaitu pada
kalimat
خيؼٔا دؽ
qad afl aḥa ’Sesungguhnya beruntunglah`. Dalam ayat ini Allah
menyebutkan dahulu akibat dari perbuatan orang-orang yang membersihkan diri yaitu dengan suatu keberuntungan. Dari ciri tersebut maka ayat ini mengandung
gaya bahasa bahasa perbandingan yaitu antisipasi.
Pada ayat ini juga mengandung gaya bahasa perbandingan yaitu metafora
yang terletak pada kata
مٍا
zakk āhā `membersihkan dirinya`. Maksud ayat
diatas bukanlah yang sebenarnya yaitu membersihkan dirinya; menghilangkan kotoran maupun najis yang melekat di badan agar badan menjadi bersih
melainkan bahasa kias untuk menyatakan bertaubat. Jadi bertaubat itu disebut membersihkan diri dikarenakan merupakan perbuatan menghilangkan diri dari
segala dosa sebagaimana membersihkan diri dari kotoran maupun najis yang melekat di badan.
Universitas Sumatera Utara
78
b. Ayat 10
wa qad k hāba man dassāhā `dan Sesungguhnya merugilah orang yang
mengotori dirinya`. Ayat ini menjelaskan mengenai balasan yang akan didapat bagi orang
yang mengotori dirinya dengan sebuah kerugian, maksud mengotori diri yaitu banyak melakukan dosa dan maksiat dan tidak mau menta
‟ati perintah Allah yang dibawakan oleh Nabi Muhammad Muhammad, 2006: 482
Pada ayat ini terlihat gaya bahasa perbandingan yaitu antisipasi yang
terdapat pada kalimat
خيؼٔا دؽ
wa qad k hāba `dan Sesungguhnya merugilah`.
Dalam ayat ini Allah menyebutkan dahulu akibat dari perbuatan orang-orang yang mengotori dirinya yaitu dengan suatu kerugian. Dari ciri tersebut maka ayat ini
mengandung gaya bahasa bahasa perbandingan yaitu antisipasi.
Pada ayat ini juga mengandung gaya bahasa perbandingan yaitu metafora
yang terletak pada kata
ظٍا
dassāhā `mengotori dirinya`. Maksud ayat diatas bukanlah yang sebenarnya yaitu mengotori dirinya; melekatkan kotoran maupun
najis ke badan sehingga badan menjadi kotor dan bernajis melainkan bahasa kias untuk menyatakan berbuat dosamusyrik dan maksiat. Jadi berbuat dosa itu
disebut mengotori diri dikarenakan merupakan perbuatan melekatkan diri dari segala dosa sebagaimana mengotori diri dari kotoran maupun najis di badan.
2. Gaya bahasa Alegori yang terdapat pada ayat 11-15 menceritakan kedurhakaan kaum Tsamud
Universitas Sumatera Utara
79
k ażżabat samūdu biṭaghwāhā, `iżimba’asa `asqāhā, faqālalahum rasūlu allahi
nāqata allahi wa suqyāhā, fakażżabūhu fa’aqarūhā fadamdama ‘alaihim rabbuhum bi
żambihim fasawwāhā, wa lā yakhāfu ‘uqbāhā `kaum Tsamud telah mendustakan rasulnya karena mereka melampaui batas, Ketika bangkit orang
yang paling celaka di antara mereka, Lalu Rasul Allah Saleh berkata kepada mereka: Biarkanlah unta betina Allah dan minumannya Lalu mereka
mendustakannya dan menyembelih unta itu, Maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyama-ratakan mereka dengan
tanah, Dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu`.
Ayat-ayat ini menjelaskan mengenai kisah kaum Tsamud yang mendustakan Rasul-Rasul mereka yang disebabkan karena adanya kesewenang-
wenangan dan melampau batas dalam diri mereka, maka Allah menimpakan kedustaan dalam diri mereka terhadap petunjuk dan kenyakinan yang dibawa oleh
Rasul mereka kemudian Allah mengadzab mereka dengan kehancuran Muhammad, 2006: 483
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang
menceritakan dan menggambarkan keadaan kaum tsamud yang melampaui batas kemudian Allah mebinasakan mereka dan menyama-ratakan dengan tanah. Dari
ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel.
3.15 Surah Al-Lail 92