69
3.11. Surah Al-Ghasiyah 88
Surah Al-Ghosyiyah merupakan surah ke 88 yang terdiri atas 26 ayat dan termasuk golongan surah makkiyyah. Isi kandungan surah ini mengenai
keterangan mengenai orang kafir pada hari kiamat dan adzab yang dijatuhkan kepada mereka; keterangan tentang orang beriman serta keadaan surge yang
diberikan kepada mereka sebagai balasan; perintah untuk memperhatikan kajaiban ciptaan Allah; perintah kepada Rasulullah untuk memperingatkan kaumnya
kepada ayat-ayat Allah karena beliau adalah pemberi peringatan dan bukanlah seorang yang berkuasa atas keimanan mereka Ashshiddiqi, 1422 H: 1053.
Pada surah ini peneliti menemukan 2 macam gaya bahasa perbandingan yaitu Alegori 15 ayat dan Dipersonifikasi 4 ayat. Berikut penjabarannya:
1. Gaya bahasa alegori yang terdapat pada ayat 2-7 dan 8-16 yaitu: a. ayat 2-7
wujūhun yauma`iżin khāsyi’ah, ‘āmilatun nāṣibah, taṣlā nārān ḥāmiyah, tusqā min ainin `
āniyah, laisa lahum ta’āmun `illā min darī’ `banyak muka pada hari itu tunduk terhina, Bekerja keras lagi kepayahan, Memasuki api yang sangat panas
neraka, Diberi minum dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, Yang tidak menggemukkan
dan tidak pula menghilangkan lapar.
Ayat menjelaskan mengenai orang-orang kafir yang ketika hidup didunia tidak mau beriman kepada Allah dan mereka selalu bekerja keras dengan berbagai
macam maksiat sehingga ketika dihari kiamat mereka merupakan orang-orang
Universitas Sumatera Utara
70
yang dihinakan sehingga mereka merasakan kepayahan di dalam neraka dengan adzab dan kebinasaan Muhammad, 2006: 456
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang
menceritakan dan menggambarkan keadaan orang kafir pada hari kiamat dan hari kebangkitan dengan pandangan tunduk terhina, bekerja keras lagi
kepayahan, memasuki api yang sangat panas neraka, diberi minum dengan air dari sumber yang sangat panas, mereka tiada memperoleh makanan selain dari
pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. Dari ciri-ciri diatas maka ayat ini termasuk alegori jenis parabel.
b. ayat 8-16
wujuhun yauma`izin n ā’imah, lisa’īhā rāḍiyah, fī jannatin ‘āliyah, lā tasma’u
f īhā lāghiyah, fīhā ‘ainun jāriyah, fīhā sururum marfū’ah, wa `akwābun
maudū’ah, wanamāriqu masfūfah, wazarāyu mabśuśah `Banyak muka pada hari itu berseri-seri, Merasa senang karena usahanya, Dalam syurga yang tinggi, Tidak
kamu dengar di dalamnya Perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada takhta-takhta yang ditinggikan, Dan gelas-
gelas yang terletak di dekatnya, Dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, Dan permadani-permadani yang terhampar`.
Ayat ini menjelaskan mengenai balasan bagi orang-orang yang beriman kelak di akhirat dengan surga yang di dalamnya terdapat banyak fasilitas yang
luar biasa menakjubkan sehingga membuat nyaman penghuninya dan merupakan tempat kembali yang paling menyenangkan Muhammad, 2006: 457
Universitas Sumatera Utara
71
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu alegori yang
menceritakan, menggambarkan serta melambangkan surga sebagai tempat yang menyenangkan terdapat mata air yang mengalir, takhta-takhta yang ditinggikan,
gelas-gelas yang didekatkan, bantal-bantal yang tersusun dan permadani yang terhampar sebagai balasan untuk orang-orang mukmin. Dari ciri-ciri diatas maka
ayat ini termasuk alegori jenis parabel. 2. Gaya bahasa dipersonifikasi yang terdapat pada ayat 8, 18, 19 dan 20 yaitu:
a. ayat 8
wujuhun yauma` iżin nā’imah `banyak muka pada hari itu berseri-seri`,
Ayat ini menjelaskan mengenai keadaan orang-orang yang beriman ketika dihari kiamat mendapatkan kenikmatan karena amal ibadahnya ketika di dunia
sehingga dapat dikenali Muhammad, 2006:457.
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu dipersonifikasi yang
terdapat pada kata
م تع وا
nā’imah `berseri-seri`. Pada ayat ini muka yang merupakan salah satu anggota tubuh manusia seolah berseri-seri yang merupakan
kata sifat yang biasa dipakai untuk menyatakan taman, rumah, ruangan yang indah. Dari ciri tersebut maka ayat diatas merupakan jenis gaya bahasa
dipersonifikasi. b. ayat 18
wa `i lā as-samā`i kaifa rufi’at `Dan langit, bagaimana ia ditinggikan`
Universitas Sumatera Utara
72
Ayat ini menjelaskan mengenai kekuasaan Allah melalui penciptaan dan penempatanya yang merupakan sindirin Allah terhadap orang-orang kafir agar
mereka menyadari akan kelemahan mereka sehingga tidak layak bagi mereka menyombongkan diri dan tidak mau beriman kepada Allah Muhammad,
2006:458
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu dipersonifikasi yang
terletak pada kata
جعؼز
rufi ’at `ditinggikan`. Dalam ayat ini langit yang
merupakan suatu benda yang sangat besar dan tidak dapat dijangkau keseluruhan seolah benda kecil yang dapat dipegang dan ditinggikan seperti atap atau genteng.
c. ayat 19
wa `ilal ji bāli kaifa nuṣibat `Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan`
Ayat ini menjelaskan mengenai kekuasaan Allah yang menjadikan gunung- gunung tertancap kuat sehingga benar-benar kokoh dan tangguh agar bumi beserta
penghuninya tidak menjadi goya, dan di dalamnya diberi berbagai manfaat dan barang tambang Muhammad, 2006:458
Pada ayat diatas terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu dipersonifikasi
yang terletak pada kata
جب و
nuṣibat `ditegakkan`. Dalam ayat ini gunung- gunung yang merupakan salah satu benda yang sangat besar dan tidak dapat
dijangkau keseluruhan seolah benda kecil yang ringan seperti kayu atau tongkat yang dapat dijangkau dan ditegakkan.
d. ayat 20
Universitas Sumatera Utara
73
wa `il āl-`ardi kaifa suṭiḥat `Dan bumi bagaimana ia dihamparkan`
Ayat ini menjelaskan mengenai kekuasaan Allah agar manusia berfikir bagaimana bumi itu dibentangkan, dihamparkan, dan dipanjangkan Muhammad,
2006:458
Pada ayat ini terdapat gaya bahasa perbandingan yaitu dipersonifikasi yang
terdapat pada kata
ج ط ح
suṭiḥat `dihamparkan`. Pada ayat ini bumi yang merupakan salah satu benda yang sangat besar dan tidak dapat dijangkau
keseluruhan seolah benda kecil seperti tikar atau karpet yang dapat dijangkau dan dihamparkan. Dari ciri tersebut maka ayat diatas merupakan jenis gaya bahasa
dipersonifikasi.
3.12. Surah Al-Fajr 89