Aksi Langsung Damai Cilacap

77

6.2 Aksi Langsung Damai Cilacap

Pada tanggal 12 Februari 2009, Greenpeace melakukan aksi langsung di depan pagar PLTU Cilapap. Aksi ini tergolong ke dalam tipe direct action dan direct communication, yang berpegang kepada prinsip dasar mereka yaitu non- violent maka aksi ini dapat berjalan dengan damai. Melalui aksi ini Greenpeace berusaha melakukan suatu komunikasi publik, yang berusaha menyoroti dampak- dampak yang ditimbulkan oleh batubara di lokasi pembangkit listrik bertenaga batubara di Cilacap. Greenpeace membantah proyeksi keliru yang digunakan oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral ESDM untuk membenarkan pembangunan PLTU baru dengan tidak mengindahkan “biaya-biaya eksternal” seperti penyakit pernafasan, kecelakaan tambang, hujan asam, polusi asap dan penurunan hasil pertanian serta perubahan iklim. Seperti yang dikutip dari juru kampanye Greenpeace: Indonesia mungkin saja memiliki sumberdaya batubara yang sangat besar, tetapi juga memiliki sumberdaya panas bumi dan energi surya yang sangat besar dan belum banyak dimanfaatkan. Sayangnya, pengembangan potensi energi terbarukan negeri ini telah dikalahkan oleh mafia batubara yang mensayasai departemen energi, AF, 12 Februari 2009 Aksi ini diikuti oleh 40 orang aktivis Greenpeace dan beberapa perwakilan warga setempat yang merasa dirinya dirugikan oleh hadir PLTU di wilayah tempat tinggal mereka . Dalam aksi protesnya mereka tidur di jalanan yang berada tepat di depan PLTU dengan menggunakan baju dan masker berwarna putih dan yang lainnya merantai diri mereka sendiri ke pagar PLTU Cilacap. Baju dan masker yang mereka gunakan melambangkan kesehatan masyarakat dan penentangan terhadap batubara. 78 Gambar 6. Aksi Langsung Damai Cilacap, 12 Februari 2009 Bersamaan dengan dilaksanakannya aksi langsung damai ini, koalisi anti batubara yang terdiri dari Greenpaece, KAM Cilacap, JATAM, Walhi, dan Sekolah Demokrasi Ekonomi melayangkan surat protes kepada jajaran Direksi PT. Sumber Segara Primadaya dan Bupati Cilacap. Isi surat tersebut menggambarkan dampak-dampak yang ditimbulkan dari PLTU dan menolak anggapan bahwa batubara adalah sumber energi yang murah apabila dibandingkan dengan eksternalitas yang ditimbulkan. Tuntutan yang terdapat pada surat protes tersebut adalah sebagai berikut : 1. Mendesak pemerintah menghentikan ekspor batubara dan penggunaan batubara sebagai sumber energi, dan perluasan PLTU bertenaga batubara baru di wilayah Cilacap dan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Karena semestinya, pemerintah segera mengembangkan sumber-sumber energi bersih dan terbarukan di Indonesia. 2. Mengingat dalam kasus PLTU Cilacap, upaya-upaya mediasi yang dilakukan selama ini tak menunjukkan kemajuan berarti. Kami menuntut dilakukannya. sebuah pertemuan yang setara antara jajaran direksi PLTU, Pemerintah Daerah Cilacap dan KAM menyelesaikan masalah-masalah yang ditimbulkan PLTU Cilacap selambatnya, akhir Februari 2009. 79 Elemen frame yang terdapat pada aksi damai di Cilacap adalah sebagai berikut : Isu utama , penentangan batubara merupakan isu utama yang terdapat pada aksi langsung dan damai di Cilacap, hal ini dapat dilihat dari spanduk- spanduk yang dibentangkan aktivis selama aksi tersebut berlangsung. Diagnosis , proyeksi keliru yang digunakan oleh Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral ESDM untuk membenarkan pembangunan PLTU baru dengan tidak mengindahkan “biaya-biaya eksternal” seperti penyakit pernafasan, kecelakaan tambang, hujan asam, polusi asap dan penurunan hasil pertanian serta perubahan iklim menjadi penyebab dilakukannya aksi ini. Selain itu, mereka memandang bahwa pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap batu batubara atau “mafia batubara” telah mensayasai depatemen energi sehingga menghambat proses pengembangan potensi sumber-sumber energi bersih dan terbarukan yang terdapat di Indonesia. Prognosis , dalam aksi damai ini Greenpeace beserta LSM lainnya menyatakan bahwa Pemerintah seharusnya mengedepankan pembangunan pembangkit listrik yang menggunakan sumber-sumber energi bersih dan terbarukan, serta mendesak penghentian kegiatan ekspor batubara serta perluasan PLTU bertenaga batubara baru di wilayah Cilacap dan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Mereka menuntut dilakukannya. sebuah pertemuan yang setara antara pihak-pihak yang terkait yaitu jajaran direksi PLTU, Pemerintah Daerah Cilacap dan KAM dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah yang ditimbulkan PLTU Cilacap selambatnya, akhir Februari tahun 2009, agar hal tersebut dapat terlaksana. Simbol-simbol yang digunakan , Pada aksi ini mereka merantai diri mereka sendiri di pagar PLTU Cilacap dan menggunakan baju putih, masker wajah berwarna. Hal ini melambangkan bentuk protes warga setempat yang menentang kehadiran PLTU Cilacap karena eksternalitas buah hasil proses pembakaran batubara menghasilkan dampak yang negatif bagi warga sekitar dan kondisi iklim dunia secara global. Dua sepanduk berwarna kuning yang mereka pergunakan memperkuat tujuan dari aksi ini, kata-kata yang terdapat pada spanduk itu adalah “BATUBARA MEMATIKAN”. Keseluruhan simbol-simbol 80 dalam aksi yang dilakukan Greenpeace ini memperlihatkan elemen diagnosis aksi tersebut. Argumen pendukung, pada aksi ini tidak ditemukan argumen pendukung yang memperkuat alasan dari dilaksanakannya aksi tersebut.

6.3 Aksi Langsung Damai Bali

Dokumen yang terkait

Peran Jaringan Komunikasi dalam Gerakan Sosial Untuk Pelestarian Lingkungan Hidup"Reviewer"

0 4 4

PEMBINGKAIAN PESAN UNTUK MENGUBAH SIKAP DAN PERILAKU

11 56 235

PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIMKOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Mengenai Jurnalisme Lingkungan Hidup Dalam Pemberitaan

0 2 17

PENDAHULUAN PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Mengenai Jurnalisme Lingkungan Hidup Dalam Pemberitaan Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen 2009 di Surat Kabar Harian Kompas Desemb

0 6 37

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Mengenai Jurnalisme Lingkungan Hidup Dalam Pemberitaan Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen 2009 di Surat Kabar Haria

0 4 21

PENUTUP PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Mengenai Jurnalisme Lingkungan Hidup Dalam Pemberitaan Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen 2009 di Surat Kabar Harian Kompas Desember 2

0 3 50

Gerakan sosial baru (Studi Kasus Pola Jaringan Gerakan Sosial Cinta Lingkungan Wahana Lingkungan Hidup Indoensia Yogyakarta) Jurnal

2 4 15

GERAKAN PEREMPUAN WONOREJO DALAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DI RUNGKUT KOTA SURABAYA.

0 3 120

analisis-gender-dalam-pembangunan-lingkungan hidup

0 0 50

Analisis Framing Tentang Poligami Dalam

1 1 15