54 GPSEA  di  Indonesia  sebagai  salah  satu  bagian  dari  NRO  GPSEA,
memiliki jejaring kemitraan  yang cukup luas  di  wilayah  Indonesia. Di  Indonesia LSM  ini  bergabung  dengan  komunitas  Organisasi  Non-Pemerintah  ORNOP
yang terdiri dari 44  anggota  yaitu :  KIARA Koalisi Rakyat untuk Keadilan dan Perikanan,  YLKI  Yayasan  Lembaga  Konsumen  Indonesia,  CAPPA
Community  Alliance  for  Pulp  and  Paper  Advocacy,  DPN  Dewan  Perubahan Nasional,  ICW  Indonesia  Corruption  Watch,  KP  Karang  Puang,  Imparsial,
SHK  Sistem  Hutan  Kerakyatan,  PADI  Partai  Aliansi  Demokrat  Indonesia, Kemitraan,  PHBI  Perhimpunan  Bantuan  Hukum  dan  Hak  Asasi  Manusia
Indonesia,  ICEL  Indonesian  Center  for  Enviromental  Law,  KPA  Konsorsium Pembaruan  Agraria,  KAU  Koalisi  Anti  Utang,  AMAN  Asosiasi  Masyarakat
Anti Narkoba, SPI Serikat Petani  Indonesia, SP Sahabat Peternak, Wanacala Sumatra  Selatan,  PILAR  PEDULI  ALAM  RIAU,  Yayasan  Kanopi  Indonesia,
YMD  Yayasan  Mitra  Desa,  KNTI  Kesatuan  Nelayan  Tradisional  Indonesia, SBIB  Sekretariat  Bersama  Indonesia  Berseru,  Uplink  Urban  Poor  Linkage
Indonesia,  IGJ  Institute  for  Global  Justice,  STI  Solidaritas  Tani  Indonesia, EKNAS  WALHI  Eksekutif  Nasional  Wahana  Lingkungan  Hidup  Indonesia,
JKPP  Jaringan  Kerja  Pemetaan  Partisipatif,  YAPPIKA  Yayasan  Pensayatan Partisipasi,  Inisiatif  dan  Kemitraan  Masyarakat  Indonesia,  LIMA  Lingkar
Madani  untuk  Indonesia,  Sarekat  Hijau,  CSF  Center  for  Social  Forestry, WALHI  Jakarta  Wahana  Lingkungan  Hidup  Indonesia  Jakarta,  dan  HUMA
Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis Khusus  untuk  isu  batu  bara,  GPSEA  Indonesia  bersama  tiga  LSM  lain
membentuk  suatu  Koalisi  Anti-Batu  Bara  atas  dasar  kesamaan  misi  dan  tujuan untuk  jangka  panjang,  koalisi  ini  terdiri  dari  GPSEA  Indonesia,  WALHI
NASIONAL,  JATAM  Jaringan  Advokasi  Tambang,  SDE  Sekolah  Demokrasi Ekonomika, dan IENR.
4.7 Strategi Kampanye
Greenpeace Asia Tenggara di Indonesia
Program  Greenpeace  secara  global  adalah  menjabarkan    dan menggambarkan masalah lingkungan global yang mereka ingin selesaikan, secara
adil bagi negara-negara maju maupun negara berkembang, adil bagi generasi saat
55 ini dan masa depan, dan adil bagi manusia dan lingkungannya. Sehingga hampir
sebagian  besar  kegiatan  GPSEA  adalah  berkampanye  dengan  tema  utama lingkungan. Dalam menjabarkan dan menggambarkan masalah lingkungan setiap
LSM  ini  memerlukan  strategi  kampanye  maupun  strategi  komunikasi  dalam melaksanakannya.
Strategi  kampanye  yang  dipakai  oleh  LSM  Greenpeace  adalah  sebagai berikut :
1. Direct  action  aksi  langsung,  merupakan  strategi  organisasi  dalam
berkampanye yang ditujukan kepada pihak-pihak yang diduga sebagai sumber permasalahan dengan cara konfrontasi. Selain itu tujuan dari strategi ini adalah
untuk menarik perhatian media. 2.
Direct  communication  komunikasi  langsung,  merupakan  strategi  yang organisasi  gunakan  dalam  membangun  dan  mempromosikan  isu-isu  yang
menjadi  fokus  kegiatan  kampanye  kepada  para  karyawan,  konsumen,  politisi dan  pihak-pihak  yang  terkait.  Selain  itu  strategi  ini  berguna  dalam  menarik
perhatin  media.  Hal  ini  dicerminkan  oleh  kegiatan  divisi  Direct  Dialogue Campaign DDC yang berusaha mempromosikan isu-isu yang diangkat oleh
Greenpeace. 3.
Photo  OP,  merupakan  strategi  yang  organisasi  gunakan  dalam  menarik  dan memfokuskan  perhatian  dari  publik  pada  isu-isu  yang  Greenpeace  sedang
perjuangkan.  Bentuk  dari  Strategi  photo  op  adalah  kegiatan  pameran  foto, maupun foto-foto yang diunduh pada website resmi LSM ini dan dapat dilihat
pada stand-stand yang didirikan Greenpeace di pusat-pusat perbelanjaan. 4.
Protest  aksi  protes,  merupakan  strategi  yang  digunakan  organisasi  dengan cara  memobilisasi  massa,  sebagai  bentuk  ketidakpuasan  dan  ketidaksetujuan
terhadap  kondisi  yang  ada.  Agar  pesan  dapat  tersampaikan  secara  optimal, maka strategi ini membutuhkan atensi dari media massa.
56 Dalam  mengkampanyekan  isu-isu  dan  pesan-pesan  yang  menjadi  fokus
perjuangan, Greenpeace memiliki strategi komunikasi tersendiri agar pesan dapat sampai  dengan  efektif  kepada  publik.  Strategi  komunikasi  yang  dipergunakan
oleh Greenpeace adalah sebagai berikut : 1.
Know  your  audience  kenali  target  komunikasi,  dalam  mengenali  target audience  terdapat  beberapa  hal  yang  organisasi  ini  perhitungkan.  Hal-hal
tersebut adalah a.
Memilah-milah  audience  yang  ada,  misalnya  berdasarkan  pekerjaan, gender, umur, ras, ketertarikan interest, dll.
b. Menentukan kelompok audience yang menjadi prioritas.
c. Memerhatikan  dan  menangkap  apa  yang  mereka  lakukan,  rasakan  dan
pikirkan saat ini. d.
Kemudian  memperhitungkan  apa  yang  seharusnya  mereka  lakukan, rasakan dan pikirkan kelak.
e. Setelah  itu  merumuskan  hal-hal  yang  dapat  memotivasi  mereka  untuk
berubah. f.
Memperhitungkan siapa yang mereka percaya apakah akademisi, birokrat, atlit, selebriti.
g. Apakah mereka percaya kepada organisasi
2. Do  things  in  the  right  order  lakukan  dengan  cara  yang  benar,  setelah
mengetahui  target  audience  mereka    menyusun  langkah-langkah  selanjutnya sesuai dengan tujuan awal. Langkah-langkah tersebut adalah mengidentifikasi
masalah  identify  problem,  mengidentifikasi  lawan  identify  opponents, mengidentifikasi  solusi  identify  solution,  dan  menyusun  suatu  seruan  untuk
perubahan call for action. 3.
Create  events  and  stories  ciptakan  cerita  dan  peristiwa,  dalam  tahap  ini organisasi menyusun suatu kegiatan maupun aktifitas  yang sesuai dengan  isu
yang  mereka  angkat  kemudian  buat  cerita  mengenainya,  setelah  itu memperkuatnya dengan dokumentasi kegiatan tersebut dengan gambar.
4. Maximize  people’s  motivation  not  knowledge  tingkatkan  motivasi  bukan
pengetahuan, meningkatkan motivasi individu memiliki prioritas lebih tinggi
57
Ecxecutive directur
Indonesia Country
Ass. Ecxecutive
directur
Campaign Departeme
Fund Raising
Organizatio n support
Juru kampany
e Hutan Juru
kampanye Nuklir
Juru kampanye
Iklim dan Energi
Koordinato r Aksi dan
logistik Koordinato
r Solar generation
Communication
departeme Manager
dan HRD
Senior finance and
account Media
ICT New
Media Assisten
Media Manajer
fundraisin g
Database and
supporter service
Assisten fundraisin
g Assistent
DDC Satt.office
bandung Satt office
yogya Satt office
surabaya Satt office
semarang Assistent
Finance and Account
apabila  dibandingkan  dengan  meningkatkan  pengetahuan  individu.  Menurut pandangan  mereka,  selain  karena  pengetahuan  maupun  ketertarikan  pribadi
akan suatu isu, seseorang akan lebih termotivasi apabila ia  dapat melihatnya secara nyata dan tersentuh secara emosional.
5. Keep  It  Simple  and  Stupid  usahakan  tetap  sederhana  dan  terlihat  bodoh,
dalam  menyampaikan  pesan  kepada  target  audience,  organisasi  ini  berusaha mengemas pesan tersebut dalam suatu media yang sederhana dan berbeda agar
mudah diingat dan dimengerti.
4.8 Struktur Organisasi