Jaringan Mitra Kerja PROFIL LSM GREENPEACE ASIA TENGGARA

53 Di Indonesia, hutan rawa gambut lenyap akibat pembalakan, pengeringan dan dibakar untuk perluasan kelapa sawit. Lahan gambut ini kadang-kadang hingga kedalaman 12 meter menyimpan karbon yang sangat besar. Lahan gambut yang dikeringkan dan dibakar akan menjadi sebuah bom karbon, kemudian melepaskan hampir dua milliyar ton karbondioksida berbahaya setiap tahun. Oleh karena itu, isu-isu yang diperjuangkan Greenpeace di Indonesia terbagi menjadi empat bagian yang terdiri dari : 1. Revolusi energi, 2. Zero Deforestation dan Paradise Forest, untuk menghentikan emisi gas rumah kaca, 3. Penolakan batubara, lebih menyarankan pada penggunaan energi yang terbarukan, terdesentralisasi dan efisiensi energi, 4. Penolakan nuklir sebagai sumber energi.

4.6 Jaringan Mitra Kerja

Greenpeace merupakan LSM Lingkungan berskala internasional yang memiliki jaringan kerja yang luas. LSM Greenpeace sendiri terdiri dari Greenpeace Internasional, 28 National and Regional Offices NRO di seluruh dunia. NRO tersebut terdiri dari Greenpeace Afrika, Greenpeace Argentina, Greenpeace Australia-Pasifik, Greenpeace Belgia, Greenpeace Brazil, Greenpeace Kanada, Greenpeace Central and Eastern Europe, Greenpeace Chili, Greenpeace Cina, Greenpeace Republik Ceko, Greenpeace Perancis, Greenpeace Jerman, Greenpeace Yunani, Greenpeace India, Greenpeace Itali, Greenpeace Japan, Greenpeace Luxembourg, Greenpeace Mediterania, Greenpeace Meksiko, Greenpeace Belanda, Greenpeace Selandia Baru, Greenpeace Nordic, Greenpeace Russia, Greenpeace Asia Tenggara, Greenpeace Spanyol, Greenpeace Swiss, Greenpeace Inggris dan Greenpeace Amerika Serikat. Masing-masing NRO membawa isu kampanye global yang disesuaikan dengan kondisi lokal tempat dimana mereka berada dan berusaha mencari dukungan finansial dari masyarakat untuk membiayai dana operasional mereka. 54 GPSEA di Indonesia sebagai salah satu bagian dari NRO GPSEA, memiliki jejaring kemitraan yang cukup luas di wilayah Indonesia. Di Indonesia LSM ini bergabung dengan komunitas Organisasi Non-Pemerintah ORNOP yang terdiri dari 44 anggota yaitu : KIARA Koalisi Rakyat untuk Keadilan dan Perikanan, YLKI Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, CAPPA Community Alliance for Pulp and Paper Advocacy, DPN Dewan Perubahan Nasional, ICW Indonesia Corruption Watch, KP Karang Puang, Imparsial, SHK Sistem Hutan Kerakyatan, PADI Partai Aliansi Demokrat Indonesia, Kemitraan, PHBI Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, ICEL Indonesian Center for Enviromental Law, KPA Konsorsium Pembaruan Agraria, KAU Koalisi Anti Utang, AMAN Asosiasi Masyarakat Anti Narkoba, SPI Serikat Petani Indonesia, SP Sahabat Peternak, Wanacala Sumatra Selatan, PILAR PEDULI ALAM RIAU, Yayasan Kanopi Indonesia, YMD Yayasan Mitra Desa, KNTI Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia, SBIB Sekretariat Bersama Indonesia Berseru, Uplink Urban Poor Linkage Indonesia, IGJ Institute for Global Justice, STI Solidaritas Tani Indonesia, EKNAS WALHI Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, JKPP Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif, YAPPIKA Yayasan Pensayatan Partisipasi, Inisiatif dan Kemitraan Masyarakat Indonesia, LIMA Lingkar Madani untuk Indonesia, Sarekat Hijau, CSF Center for Social Forestry, WALHI Jakarta Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jakarta, dan HUMA Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis Khusus untuk isu batu bara, GPSEA Indonesia bersama tiga LSM lain membentuk suatu Koalisi Anti-Batu Bara atas dasar kesamaan misi dan tujuan untuk jangka panjang, koalisi ini terdiri dari GPSEA Indonesia, WALHI NASIONAL, JATAM Jaringan Advokasi Tambang, SDE Sekolah Demokrasi Ekonomika, dan IENR.

4.7 Strategi Kampanye

Dokumen yang terkait

Peran Jaringan Komunikasi dalam Gerakan Sosial Untuk Pelestarian Lingkungan Hidup"Reviewer"

0 4 4

PEMBINGKAIAN PESAN UNTUK MENGUBAH SIKAP DAN PERILAKU

11 56 235

PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIMKOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Mengenai Jurnalisme Lingkungan Hidup Dalam Pemberitaan

0 2 17

PENDAHULUAN PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Mengenai Jurnalisme Lingkungan Hidup Dalam Pemberitaan Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen 2009 di Surat Kabar Harian Kompas Desemb

0 6 37

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Mengenai Jurnalisme Lingkungan Hidup Dalam Pemberitaan Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen 2009 di Surat Kabar Haria

0 4 21

PENUTUP PEMBINGKAIAN BERITA KONFERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN 2009 di SURAT KABAR HARIAN KOMPAS (Analisis Framing Mengenai Jurnalisme Lingkungan Hidup Dalam Pemberitaan Konferensi Perubahan Iklim Kopenhagen 2009 di Surat Kabar Harian Kompas Desember 2

0 3 50

Gerakan sosial baru (Studi Kasus Pola Jaringan Gerakan Sosial Cinta Lingkungan Wahana Lingkungan Hidup Indoensia Yogyakarta) Jurnal

2 4 15

GERAKAN PEREMPUAN WONOREJO DALAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP DI RUNGKUT KOTA SURABAYA.

0 3 120

analisis-gender-dalam-pembangunan-lingkungan hidup

0 0 50

Analisis Framing Tentang Poligami Dalam

1 1 15