43 3.
Bahan tertulis : petikan keseluruhan bagian dari dokumen berupa buku “Biaya Sebenarnya Batubara”, booklet yang dibagikan pada supporter Greenpeace
dan movement document yang terdapat pada website resmi Greenpeace Asia Tenggara Indonesia, dan transkrip rekaman.
Seluruh data yang dikumpulkan dari penelitian, akan dituangkan ke dalam catatan harian yang berisi data kualitatif hasil pengamatan dan wawancara di
lapangan dalam bentuk uraian rinci maupun kutipan langsung Sitorus, 1998. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan arsip-arsip mengenai
LSM Greenpeace maupun kegiatannya movement document, slogan, dan booklet yang terdapat pada di kantor. Wawancara semi terstruktur dilakukan baik kepada
informan maupun responden yang mengacu pada panduan pertanyaan yang akan menjawab perumusan masalah penelitian.
Penelitian ini memfokuskan diri untuk mengidentifikasi frame gerakan sosial anti-batubara yang terdiri dari aggregate frame, consensus frame, dan collective
action yang terdapat pada LSM Greenpeace Asia Tenggara di Indonesia. Kemudian melihat framing yang terdapat pada ritual dan lambang materi dalam
organisasi berupa buku “Biaya Sebenarnya Batubara”, Aksi langsung dan damai Cilacap maupun Bali, kegiatan DDC, booklet, dan atribut pakaian anti-batubara,
kemudian mengidentifikasi elemen frame berupa isu utama, diagnosis, prognosis, argumen pendukung dan simbol-simbol yang terdapat didalamnya. Terakhir,
menganalisa identitas koletif yang melekat pada diri subjek penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data
Selama mengumpulkan data di lapangan, peneliti juga melakukan analisis data. Semua data yang berhasil dikumpulkan kemudian diolah melalui tiga jalur
analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Miles dan Huberman dikutip Sitorus, 1998. Teori yang digunakan
untuk menganalisis data yang terkumpul selama penelitian ini difokuskan kepada frame gerakan sosial yang terdapat pada media komunikasi organisasi berupa
buku, booklet, dan movement document, serta mengetahui identitas kolektif
44 anggota LSM Greenpeace. Peneliti telah menentukan sikap terhadap cara
menganalisis hasil temuan di lapangan untuk membatasi agar tidak terjadi kerancuan analisis.
Secara rinci, tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a Reduksi data, merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data ”kasar” yang muncul dari beberapa catatan tertulis di lapangan. Reduksi dalam proses pengumpulan
data mencakup kegiatan meringkas data yang ada di dalam catatan lapangan kemudian dikaitkan dengan pertanyaan penelitian, membuat gugus-gugus
pembahasan dalam matriks kasar untuk mempermudah analisis. Reduksi ditujukan untuk menajamkan, menggolongkan, mengeliminasi yang tidak
diperlukan serta mengorganisir data untuk memperoleh kesimpulan akhir. b
Penyajian data, data yang telah direduksi kemudian disajikan dengan penyusunan sekumpulan informasi berupa kategori sehingga memungkinkan
untuk penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dilakukan dalam bentuk: gambar, serta berbagai kutipan penjelasan dari
subjek penelitian. c
Penarikan kesimpulan, dalam hal ini juga meliputi verifikasi atas kesimpulan tersebut. Artinya, selama penelitian berlangsung dan sebelum merumuskan
kesimpulan akhir, peneliti melakukan proses lain yang berupaya meninjau kembali berbagai data yang telah diperoleh, baik berupa tinjauan pada catatan
lapang berupa hasil wawancara maupun konfirmasi beragam temuan yang telah disusun oleh peneliti. Setelah tahap ini selesai dilakukan, peneliti mulai
menyusun data akhir ke dalam bentuk skripsi.
Selama proses analisis dan penyajian data, penulis juga melakukan penyempurnaan atau bahkan merevisi kerangka pemikiran yang disesuaikan
dengan keadaan saat penelitian dilakukan. Tujuannya adalah untuk membantu penulis dalam menarik suatu kesimpulan yang mengarahkan pada kesimpulan
akhir.
45
BAB IV PROFIL LSM GREENPEACE ASIA TENGGARA