46 memperlihatkan komitmen Greenpeace dalam melindungi lingkungan dan
menjaga kedamaian bagi seluruh spesies makhluk hidup di muka bumi. Tahun 1978, nama organisasi Greenpeace mulai dikenal di beberapa
negara karena aksi yang mereka lakukan. Memasuki tahun 1979, Greenpeace sudah memiliki perwakilan di beberapa negara yaitu Kanada, Amerika Serikat,
Perancis, Jerman, Denmark, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Belanda. Demi terjaganya koordinasi antara satu dengan yang lainnya maka mereka memutuskan
untuk mendirikan Greenpeace International. Kekhawatiran sempat dirasakan karena belum menemukan sosok yang tepat untuk memimpin Greenpeace
International, namun rasa khawatir tersebut mulai hilang ketika seorang anggota komite mengusulkan nama McTaggart, ia merupakan pelaut yang memiliki
kemampuan berpolitik yang baik, integritas dalam berkampanye, dan bisnis yang mapan. Akhirnya pada 14 oktober 1979, Greenpeace International secara legal
berdiri dan McTaggart terpilih sebagai Executive Director dari Greenpeace International yang pertama. Selain itu perwakilan dari masing-masing negara
menyetujui bahwa kantor pusat Greenpeace International berada di Amsterdam Belanda, karena saat itu perwakilan Greenpeace yang berada di Eropa sudah
terkoordinir dengan baik, dan organisasinya pun sudah tersusun dengan rapih.
4.2 Greenpeace Asia Tenggara GPSEA
Greenpeace Asia tenggara merupakan kantor regional yang memiliki tiga kantor di kawasan asia tenggara yaitu Thailand, Philipina dan Indonesia. Wilayah
Asia Tenggara dimata Greenpeace memiliki arti yang sangat penting karena Asia Tenggara memegang posisi kunci dalam menentukan keamanan lingkungan
global, dan kurangnya kesadaran masyarakat Asia mengenai kerusakan lingkungan dan lemahnya mekanisme demokrasi untuk memperkuat masyarakat
dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Melihat pentingnya potensi pembangunan dan ancaman di wilayah ini, dan dalam rangka konsolidasi serta
pengembangan kampanyenya di Asia Tenggara, Greenpeace meningkatkan kegiatannya di wilayah ini. Berdirinya GPSEA didahului oleh suatu proses
penjajakan ke negara Thailand, Filipina maupun Indonesia, hingga secara resmi didirikan pada tanggal 1 Maret tahun 2000, dengan kantor pusat di Thailand.
47 GPSEA sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu GPSEA Indonesia, GPSEA Thailand,
dan GPSEA Filipina. Sejak hadirnya Greenpeace di Asia Tenggara, LSM Internasional ini telah
menampakkan hasilnya dalam memperjuangkan kelestarian lingkungan di kawasan ini. Menyangkut perjuangan mereka dalam mengkampanyekan sumber-
sumber energi yang terbarukan, pada tahun 2002 atas desakan Greenpeace bersama-sama dengan komunitas lokal berhasil menunda rencana Pemerintahan
Filipina untuk membangun pembangkit listrik batu bara berdaya 50 megawatt di Pulupandan, Propinsi Negro. Empat tahun kemudian tepatnya tanggal 12 Juli
tahun 2006 Greenpeace bersama dengan komunitas lokal Isabela yang berada di
Filipina, kembali berhasil menghentikan rencana Perusahaan Minyak Nasional
Filipina PNOC untuk membuka tambang batu bara dan pembangkit listriknya. Pada tahun 2004 tepatnya tanggal 20 Februari dalam Convention on
Biological Diversity CBD yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, 180 pemerintahan setuju untuk membangun kerjasama dalam melindungi kondisi
lingkungan, laut maupun darat. Pada tahun yang sama di Filipina, atas masukan Greenpeace bersama dengan komunitas lokal berhasil meyakinkan Control
Pollution Department untuk mencabut izin dari 1300 lahan Rai yang diperuntukan program Klong Dan Waste Water Treatment Project karena mengambil hak
masyarakat untuk mempergunakan sumberdaya air yang berada di lokasi tersebut. Menyangkut isu limbah beracun, pada tahun 2005 tepatnya 20 April
Setelah tekanan bertubi-tubi yang datang secara online dari pendukung Greenpeace kepada perusahaan Sony Ericsson, membuat perusahaan tersebut
menyatakan bahwa mereka tidak akan mempergunakan bahan-bahan kimia berbahaya dalam setiap produknya. Langkah ini pun diikuti oleh perusahaan
Samsung dan Nokia. Satu tahun kemudian tepatnya tanggal 26 Juni 2006, Greenpeace berhasil menekan dua perusahaan besar yang bergerak pada bidang
industri teknologi yaitu Dell dan HP untuk tidak mempergunakan bahan-bahan beracun dan membuatnya lebih ramah lingkungan dalam setiap produk yang
mereka jual.
48
4.3 Greenpeace Asia Tenggara di Indonesia GPSEA Indonesia