42 identitas kolektif yang melekat anggota Greenpaace pada empat anggota divisi
yang berbeda dan seorang siswa dari program Greenpeace University. Framing yang diamati dalam penelitian ini difokuskan pada satu isu
tertentu saja yaitu isu batubara karena isu tersebut baru satu tahun dikampanyekan Greenpeace Indonesia sehingga peneliti dapat melihat perbedaan dalam identitas
kolektif yang melekat pada diri responden dan kemudahan akses untuk mendapatkan data-data terkait dengan isu batubara.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Metode yang dalam penelitian ini adalah metode triangulasi metodologi, yang menggunakan sejumlah metode dalam suatu penelitian. Metode yang
digunakan adalah pengamatan berperanserta-terbatas, wawancara semi-terstruktur, dan analisis dokumen. Sehingga menghasilkan data kualitatif yang terdiri dari
Patton dikutip Sitorus, 1998 : 1.
Hasil pengamatan : uraian deskripsi rinci mengenai situasi, kejadianperistiwa, orang-orang, dan perilaku yang diamati secara langsung di
lapangan. Hasil pengamatan akan disajikan dalam bentuk catatan lapang penulis selama penelitian, dengan menggunakan digital recorder dan digital
camera. Kegiatan yang diamati adalah kegiatan divisi DDC yang dilaksanakan di pusat perbelanjaan Pondok Indah pada tanggal 15 September 2009, karena
kegiatan ini termasuk salah satu ritual LSM Greenpeace dalam mensosialisasikan isu-isu yang mereka kampanyekan. Pada kegiatan ini,
peneliti berusaha mengakrabkan diri dengan subjek penelitian untuk membina hubungan yang baik. Situasi ini membantu peneliti untuk mendapatkan
kepercayaan dan keterbukaan subjek penelitian dalam memperoleh data yang diperlukan untuk menjawab perumusan masalah penelitian.
2. Hasil pembicaraan : kutipan langsung dari pernyataan orang-orang tentang
pengalaman, sikap, keyakinan dan pandangan mereka dalam wawancara semi- terstruktur. Hasil pembicaraan yang dimaksud berupa tanggapan dan
pemaknaan mereka terhadap isu batubara, hal ini menunjukan frame batubara dan identitas kolektif yang melekat pada subjek penelitian.
43 3.
Bahan tertulis : petikan keseluruhan bagian dari dokumen berupa buku “Biaya Sebenarnya Batubara”, booklet yang dibagikan pada supporter Greenpeace
dan movement document yang terdapat pada website resmi Greenpeace Asia Tenggara Indonesia, dan transkrip rekaman.
Seluruh data yang dikumpulkan dari penelitian, akan dituangkan ke dalam catatan harian yang berisi data kualitatif hasil pengamatan dan wawancara di
lapangan dalam bentuk uraian rinci maupun kutipan langsung Sitorus, 1998. Sedangkan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan arsip-arsip mengenai
LSM Greenpeace maupun kegiatannya movement document, slogan, dan booklet yang terdapat pada di kantor. Wawancara semi terstruktur dilakukan baik kepada
informan maupun responden yang mengacu pada panduan pertanyaan yang akan menjawab perumusan masalah penelitian.
Penelitian ini memfokuskan diri untuk mengidentifikasi frame gerakan sosial anti-batubara yang terdiri dari aggregate frame, consensus frame, dan collective
action yang terdapat pada LSM Greenpeace Asia Tenggara di Indonesia. Kemudian melihat framing yang terdapat pada ritual dan lambang materi dalam
organisasi berupa buku “Biaya Sebenarnya Batubara”, Aksi langsung dan damai Cilacap maupun Bali, kegiatan DDC, booklet, dan atribut pakaian anti-batubara,
kemudian mengidentifikasi elemen frame berupa isu utama, diagnosis, prognosis, argumen pendukung dan simbol-simbol yang terdapat didalamnya. Terakhir,
menganalisa identitas koletif yang melekat pada diri subjek penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data