26
2.2 Budaya Organisasi
2.2.1 Konsep Budaya Organisasi
Budaya telah menjadi konsep penting dalam memahami masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama. Budaya adalah suatu pola semua
susunan, baik material maupun perilaku yang sudah diadopsi masyarakat sebagai suatu cara yang telah terorganisasi, mengandung unsur kepercayaan, norma, nilai-
nilai budaya implisit, yang berguna dalam memecahkan masalah-masalah para anggotanya serta ketentuan-ketentuan yang mendasar dan mengandung suatu
perintah Koentjaraningrat, 2002. Organisasi sebagai struktur koordinasi formal yang melibatkan dua orang
atau lebih dalam rangka mencapai tujuan bersama memiliki suatu budaya yaitu budaya organisasi. Karena dalam mencapai tujuan bersama, setiap organisasi
memiliki suatu sistem yang mengandung unsur norma dan nilai yang berguna dalam mengatur setiap kegiatan yang dilakukan anggotanya agar berjalan sesuai
dengan visi maupun misi organisasi. Sistem tersebut dipelajari, dimiliki bersama, diikuti oleh setiap sub-organisasi dan para anggota organisasi itu sendiri, dan
mereka yang berada dalam hirarkhi organisasi serta diwariskan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, budaya organisasi dapat dikatakan sebagai suatu
budaya. Dalam beberapa literatur Moeljono dan Robbins pemakaian istilah
corporate culture biasa diganti dengan istilah organization culture. Kedua istilah ini memiliki pengertian yang sama. Karena itu dalam penelitian ini kedua istilah
tersebut digunakan secara bersama-sama, dan keduanya memiliki satu pengertian yang sama.
Sebagaimana definisi budaya organisasi yang dikemukakan oleh Moeljono 2003, ia menyatakan bahwa budaya organisasi atau budaya manajemen atau juga
dikenal dengan istilah budaya kerja merupakan nilai-nilai dominan yang disebar luaskan didalam organisasi dan diacu sebagai filosofi kerja karyawan.
27 Robbins2002 mendefinisikan budaya organisasi organizational culture
sebagai suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi yang lain. Lebih lanjut, ia
menyatakan bahwa sistem pemaknaan bersama ini merupakan seperangkat karakter kunci dari nilai-nilai organisasi a system of shared meaning held by
members that distinguishes the organization from other organization. This system of shared meaning is, on closer examination, a set of key characteristics that the
organization values. Sedangkan menurut Ardana dkk 2008, budaya organisasi adalah sistem makna dan keyakinan bersama yang dianut oleh para anggota
organisasi yang menentukan cara mereka bertindak. Menurut Robbins dan Coulter dikutip Ardana dkk, 2008 yang paling
efektif dalam meneruskan budaya organisasi adalah melalui : 1.
Cerita, cerita-cerita ini khususnya berisi dongeng suatu peristiwa mengenai pendiri organisasi, pelanggaran peraturan dan mengatasi masalah organisasi
2. Ritual, merupakan deretan berulang kegiatan yang mengekspresikan dan
memperkuat nilai-nilai utama organisasi itu serta menunjukan tujuan organisasi.
3. Lambang materi, merupakan atribut fisik pada suatu budaya organisasi yang
dapat diamati, seperti pakaian seragam. 4.
Bahasa, merupakan cara untuk mengadakan identifikasi anggota suatu budaya atau
anak budaya
dengan munculnya
istilah-istilah khas
untuk menggambarkan sesuatu. Dengan mempelajari bahasa ini, anggota
membuktikan penerimaan mereka akan budaya itu.
2.2.2 Fungsi dan Manfaat Budaya Organisasi