1.3 Tujuan
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk merumuskan strategi penanggulangan kemiskinan yang efektif untuk masyarakat nelayan di Desa Tioua
Kecamatan Tobelo Selatan. Sementara tujuan khususnya adalah sebagai berikut: 1
Memetakan kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan Desa Tioua, Kecamatan Tobelo Selatan.
2 Mengidentifikasi aktor-aktor yang berperan dan berpengaruh terhadap
pengentasan kemiskinan masyarakat nelayan di Desa Tioua. 3
Merumuskan dan memformulasikan strategi penanggulangan kemiskinan masyarakat nelayan.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1
Sebagai rujukan dan acuan bagi masyarakat nelayan, khususnya masyarakat nelayan di Desa Tioua, Kecamatan Tobelo Selatan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraannya. 2
Sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi pemerintah dalam mengembangkan masyarakat nelayan.
3 Sebagai sumbangan pemikiran bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera
Utara dan semua pihak yang terlibat dalam penanggulangan kemiskinan di wilayah pesisir.
1.5 Kerangka Pemikiran
Masalah kemiskinan di Indonesia, termasuk Kabupaten Halmahera Utara, sampai hari ini masih merupakan suatu benang kusut yang sangat sulit
dituntaskan. Di Indonesia hal ini merupakan sesuatu yang sangat ironis, dimana sebagai negara yang sangat kaya akan sumber daya alam, ternyata kekayaan alam
itu tidak bisa dinikamati oleh sebagian besar masyarakat, akan tetapi justru hanya dinikmati oleh sebagian kecil yang notabene memiliki kekuasaan dan kekayaan.
Sementara sebagian besar tidak mendapat kesempatan atau akses ke sumber daya yang ada, sehingga kondisinya miskin dan tidak sejahtera.
Berdasarkan penyebab kemiskinan dapat dibedakan menjadi kemiskinan structural dan kemiskinan cultural. Kemiskinan kultural disebabkan karena faktor
budaya seperti malas, tidak disiplin, kurang menghargai waktu, boros, dan kurang memiliki rasa malu. Sementara itu, kemiskinan struktural disebabkan oleh faktor
buatan manusia seperti distribusi asset produktif yang tidak merata distribusi lahan dan modal, kebijakan ekonomi yang diskriminatif hanya menguntungkan
segelintir orang misalnya konglomerat, korupsi, kolusi baik di pusat maupun di daerah, serta tatanan perekonomian dunia yang cenderung menguntungkan
sekelompok orang tertentu. Para pakar ekonomi sumberdaya melihat kemiskinan masyarakat pesisir,
khususnya nelayan lebih banyak disebabkan karena faktor-faktor sosial ekonomi yang terkait karakteristik sumberdaya serta teknologi yang digunakan. Faktor-
faktor yang dimaksud membuat nelayan tetap dalam kemiskinannya. Teknologi yang digunakan masyarakat pesisir, khususnya nelayan, pada umumnya masih
bersifat tradisional. karena itu maka produktivitas rendah dan akhirnya pendapatan rendah.
Dalam rangka mengentaskan kemiskinan perlu dibangun sebuah strategi pengembangan yang efektif dengan kerangka pemikiran bahwa upaya
pengentasan kemiskinan harus dilaksanakan secara komprehensif mulai dari input, proses sampai kepada hasilnya, seperti yang disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1 Kerangka pendekatan studi.
Nelayan Penanggulanan
Kemiskinan Masyarakat Desa Tioua
Perubahan perilaku
masyarakat
Masuknya nelayan luar
Nelayan Pajeko
Nelayan Katinting
Peningkatan pendapatan
Tokoh Formal
Tokoh Informal
Analisa Aktor
Rumusan Strategi
Implementasi Kebijakan