Aktor Utama yang Berperan dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Nelayan

1. Lembaga Keuangan Mikro LKM, yang menyediakan dana yang berkesinambungan dan makin besar dananya. 2. Lembaga Pendampingan Usaha Mikro LPUM, yang secara berkelanjutan mendampingi kelompok usaha mikro maupun satu persatu anggota kelompok. 3. Kelompok Swadaya Masyarakat KSM, yang membentuk kelompoknya sesuai dengan kebutuhan mereka dan terdiri dari anggota-anggota yang mereka kenal satu sama lain termasuk usaha-usahanya yang beraneka rupa. Berkelompok itu penting karena: 1 Motivasi dan spirit berusaha dapat terpelihara dengan baik, dan mereka dapat belajar satu sama lain. 2 Pada kelompok yang solid, dapat diterapkan sistem “tanggung renteng”. Sistem ini sebagai pengganti kolateral dikenal sebagai collateral substitute, sehingga resiko tidak membayar kembali pinjaman, menjadi kecil. 3 Kebiasaan menabung dapat dibina dengan baik serta dikembangkan dan apabila jumlah tabungan sudah memadai, anggota dapat meminjam dari kelompoknya. Kemudian kelompok yang jumlah tabungannnya sudah besar Ada kelompok yang jumlah tabungannya lebih dari Rp 30 juta, lho melebihi kebutuhan anggota kelompok mereka, dapat menjadi Lembaga Keuangan Mikro yang melayani kebutuhan dari kelompok yang lain. Mencermati persoalan kemiskinan pada masyarakat nelayan umumnya disebabkan oleh karakter usaha mikro yang individual, tradisional dan subsistem juga pengaruh keterbatasan akses permodalan dan kultur wirausaha yang belum kondusif serta lemahnya akses dan ketersediaan pasar. Fenomena ini harus disikapi melalui strategi yang memungkinkan peningkatan taraf hidup masyarakat miskin. Dari pengalaman yang dijumpai dalam penelitian ini, ada peluang untuk penciptaan kondisi masyarakat yang lebih mapan yakni konsep strategi penanggulan kemiskinan masyarakat nelayan dengan melakukan pendampingan secara komprehensif. Dalam artian bahwa secara paripurna dilakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi tepat guna serta bantuan modal usaha bagi pelaku usaha mikro. Hal lain yang perlu disikapi yakni pemberian bantuan kepada masyarakat senantiasa dilakukan kajian dan identifikasi secara transparansi dengan melibatkan semua komponen atau stakeholder di desa. Dinamika pembangunan sebagai bagian dari proses perubahan, juga selalu diperhadapkan pada pilihan pengentasan kemiskinan. Akses lainnya yang dipahami dapat menjadi suatu strategi penanggulangan kemiskinan masyarakat nelayan yakni topangan modal usaha melalui lembaga penjaminan. Hal ini sangat terkait dengan upaya penumbuhan jiwa kewirausahaan bagi pelaku usaha mikro yang pada akhirnya menjadi suatu proses pembelajaran bagi masyarakat untuk menjadi wirausahawan. Pandangan peneliti bahwa sesungguhnya salah satu rantai kemiskinan adalah ketidakmampuan masyarakat nelayan untuk memiliki sarana oprasional penangkapan yang memadai, hal mana ketersediaan modal usaha akan menjamin peningkatan taraf hidup masyarakat itu sendiri sehingga lambat laun permasalahan kemiskinan akan dapat teratasi takkala masyarakat sudah dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya sendiri. Agar program yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan rencana, maka program kerja tersebut kemudian dituangkan dalam rencana pelaksanaan kegiatan.