Alokasi Pendapatan Strategi to Overcome Poverty of Fisherman Community in Tioua Village South Tobelo District North Halmahera Regency

Tabel 6 Nilai koneksi dan derajat integrasi tokoh kunci Desa Tiouamengacu pada Lampiran 2 No Nama Tokoh Kategori Tokoh Koneksi Derajat Integrasi 1 Kepala DesaMarga terbesar Pejabat Formal Desa 0,58 0,00 2 Tokoh MasyarakatPemilik pajeko Tokoh masyarakat 0,08 1,00 3 Pemilik pajeko Pengusaha perikanan 0,08 1,00 Kegiatan yang berkaitan dengan program pengentasan kemiskinan, hampir semua tokoh kunci didalamnya saling berinteraksi membentuk suatu jaringan. Hal ini menunjukkan bahwa hampir setiap tokoh kunci mempunyai jalur koneksi dengan tokoh kunci lain meskipun panjangnya berbeda-beda.

4.9.1 Interpretasi peran aktor

Kolom koneksi memperlihatkan bahwa jalur koneksi yang terpendek 0,08 dan terpanjang 0,5. Perhitungan ini diasumsikan bahwa jalur koneksi seorang tokoh kunci yang menjalin hubungan dengan seluruh tokoh kunci lainnya adalah 1, sedangkan tokoh kunci yang sama sekali tidak menjalin hubungan apapun dengan tokoh kunc lainnya terisolir jalur koneksinya adalah 0. Jika dilihat dari kategori tokoh, maka tokoh kunci dari kalangan pejabat formal desa memiliki nilai koneksi yang lebih tinggi dibandingkan kategori tokoh lainnya. Terlihat tokoh formal desa memiliki koneksi paling tinggi 0,58 dibandingkan tokoh kunci lainnya. Namun mengingat Desa Tioua merupakan desa pesisir dengan hampir 80 persen penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan, maka harus dilihat siapakah tokoh kunci yang paling berpengaruh disana dalam hal pengentasan kemiskinan. Derajat integrasi tokoh kunci pada jaringan interaksinya cukup bervariasi. Pada kolom integrasi ditunjukkan bahwa derajat integrasi tokoh kunci terendah adalah 0,000 dan tertinggi 1,00 derajat integrasi disini memperlihatkan jumlah hubungan-hubungan tidak langsung. Semakin banyak jumlah hubungan langsung yang dimiliki oleh seorang tokoh kunci, semakin tinggi pula derajat integrasi tokoh kunci itu dengan yang lainnya. Perhitungan ini mengasumsikan bahwa nilai integrasi individual seorang tokoh kunci adalah 1 atau lebih apabila hubungan relasinya terjalin utuh. Sedangkan seorang tokoh kunci yang terisolir atau yang sama sekali tidak menjalin hubungan dengan tokoh kunci lain, nila integrasi individualnya adalah 0. Kolom integrasi menunjukkan bahwa ada beberapa tokoh yang memiliki derajat integrasi 1 atau lebih. Hal ini berarti tingkat integrasi yang dibangun tokoh tersebut utuh. Namun, mereka yang memiliki derajat integrasi 1 atau lebih marupakan tokoh kunci yang lemah dalam membangun koneksi, sehingga tingginya derajat integrasi tersebut tidak dapat menjadi modal bagi mereka untuk dapat mengukuhkan posisinya sebagai tokoh paling berpengaruh di Desa Tioua, khususnya dalam penanggulangan kemiskinan. Kategori tokoh yang paling ideal dalam membangun koneksi dan integrasi masih dimiliki pejabat formal desa. Mereka memiliki akses langsung kepada pejabat terkait di tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten.

4.9.2 Evaluasi peran tokoh masyarakat

Desa Tioua dihuni oleh dua mayoritas marga yaitu marga Komea dan marga Babua, namun yang paling dominan dan yang dianggap memiliki kemapuan lebih dalam segala hal adalah Marga Komea, misalnya ketika Desa Tioua baru berdiri setelah hasil pemekaran dari Desa Efi-Efi, semua marga secara aklamasi menunjuk Marga komea sebagai kepala desa, meskipun orang tersebut tidak memenuhi syarat administratif seperti statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS. Masyarakat sepakat untuk menunjuk tokoh tersebut dan membolehkan merangkap jabatan sebagai PNS, sehingga aturan dari pemerintah dapat diabaikan oleh kekuatan aturan adat setempat. Program-program pembangunan memang belum banyak dilakukan di Desa Tioua, karena desa ini masih tergolong masih baru. Peran yang dilakukan para tokoh masyarakat juga belum terlalu banyak. Perangkat desa juga masih dalam proses pembenahan. Organisasi kepemudaan tingkat desa seperti karang taruna juga belum terbentuk. Sehingga program-program dari pemerintah untuk pemuda juga belum ada, begitu juga kelengkapan administrasi desa masih belum berjalan dengan ideal. Dengan demikian, peran yang dilakukan tokoh formal di Desa Tioua hingga saat ini belum optimal. Keberadaan tokoh masyarakat setempat belum dilibatkan terlalu besar dalam hal pelaksanaan program pembangunan yang masuk ke desa. Misalnya ketika pemerintah memberikan bantuan sperangkat alat tangkap kepada kelompok nelayan, tokoh formal desa tidak banyak dilibatkan. Pemerintah langsung memberikan kepada kelompok penerima bantuan, namun ketika terjadi gejolak atau miskomunikasi antar anggota kelompok, tokoh formal tidak bisa langsung mengintervensi, karena dianggap tidak memiliki wewenang. 4.10 Strategi Penanggulangan Kemiskinan Masyarakat Nelayan 4.10.1 Identifikasi faktor strategis Konsep penanggulangan kemiskinan secara umum akan dipengaruhi oleh lingkungan strategis wilayahnya, baik lingkungan internal maupun eksternal, yang dapat menentukan tingkat keberhasilan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk lingkungan internal secara sinergis akan menentukan kekuatan strengths dan kelemahan weaknesses pemerintah daerah untuk tetap berada pada jalur kewenangannya dalam menyikapi permasalahan yang ada maupun yang akan datang. Kemudian, untuk lingkungan eksternal secara sinergis akan menentukan peluang opportunities dan ancaman threats yang akan dihadapi oleh pemerintah daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Hasil analisis situasi dengan pendekatan secara komprehensif dari berbagai aspek yang berpengaruh penting terhadap penanggulangan kemiskinan di Desa Tioua Kecamatan Tobelo Selatan Kabupaten Halmahera Utara, diperoleh faktor-faktor lingkungan internal kekuatan dan kelamahan dan eksternal strategis peluang dan ancaman sebagai berikut: Persoalan utama yang dihadapi oleh masyarakat nelayan adalah masalah regulasi perdagangan hasil produksi nelayan. Hal ini untuk menghindari merosotnya harga ketika musim panen raya tiba, dan meningkatkan harga produksi pada musim paceklik datang. Persoalan sosial paling dominan yang dihadapi di wilayah pesisir justru masalah kemiskinan nelayan. Meski data akurat mengenai jumlah penduduk miskin di wilayah pesisir ini belum tersedia, data dari survey menunjukkan tingkat