Tujuan Pembelajaran Uraian KegiatanAktivitas Pembelajaran

5 timbulnya religi.

1. Konsep Sistem Religi Edward B Tylor 1873, mengemukakan teori tentang jiwa;

dikatakannya asal mula religi itu adalah kesadaran manusia akan faham jiwa atau soul, kesadaran mana yang pada dasarnya disebabkan oleh dua hal : a. Perbedaan yang tampak pada manusia tentang hidup dan mati. Perbedaan hidup dan mati ini mengakibatkan manusia sadar bahwa ada gerak dalam alam disebabkan oleh sesuatu hal yang ada di samping tubuh-jasmani, dan kekuatan-kekuatan itu disebut sebagi jiwa. b. Peristiwa mimpi; dalam mimpi, manusia melihat dirinya di tempat lain bukan di tempat tidurnya. Hal ini mengakibatkan manusia mulai membedakan antara tubuh jasmaninya yang ada di tempat tidur, dan suatu bagian lain dari dirinya yang pergi ke tempat-tempat lain; bagian lain itulah yang disebut sebagai jiwa. Dengan peristiwa di atas, bila tubuh-jasmani sudah hancur berubah menjadi debu di dalam tanah atau hilang berganti abu dalam api upacara pembakaran mayat, maka jiwa yang telah merdeka lepas dari jasmani itu dapat berbuat sekehendak hatinya. Oleh karena itu alam semesta ini penuh dengan jiwa yang merdeka, dan disebut sebagai mahluk halus atau spirit.. E. B. Tylor mengemukakan evolusi religi yaitu:  Tingkat pertama yaitu animisme  Tingkat kedua yaitu dinamisme  Tiingkat ketiga yaitu politheisme,  Tingkat keempat yaitu monotheisme. R. R. Marett mengkritisi Tylor tentang jiwa sebagai pangkal religi, menurutnya proses berpikir dengan mengasosiasikan suatu kekuatan yang menyebabkan makhluk hidup bisa bergerak dengan bayangan dirinya waktu mimpi adalah terlalu abstrak bagi manusia purba karena kemampuannya masih terbatas sekali.

2. Komponen Religi

Sekurangnya ada dua konsep umum yang menerangkan tentang kepercayaan’ kepada Tuhan atau sesuatu yang dianggap Tuhan, yaitu antara konsep agama dan religi. Koentjaraningrat 1987 mengatakan 6 bahwa religi adalah sebagai bagian dari kebudayaan; dalam banyak hal yang membahas tentang konsep ketuhanan beliau lebih menghindari istilah ‘agama’, dan lebih menggunakan istilah yang lebih netral, yaitu ‘religi. Komponen dasar dalam religi adalah:

a. Emosi Keagamaan

Emosi keagamaan berupa sikap kagum terpesona terhadap hal yang gaib dan keramat, pada hakekatnya emosi keagamaan tak dapat dijelaskan karena berada di luar jangkuan kemampuan manusia. Soderblom menyatakan bahwa emosi keagamaan adalah takut bercampur percaya kepada hal yang gaib dan keramat, namun emosi keagamaan inilah yang merupakan komponen utama dari gejala religi, yang membedakan suatu sistem religi dari semua sistem sosial budaya dalam masyarakat manusia.

b. Sistem Keyakinan

Sistem keyakinan dalam suatu religi berwujud pikiran dan gagasan manusia yang menyangkut keyakinan dan konsepsi manusia tentang sifat- sifat Tuhan, tentang wujud dari alam gaib kosmologi, terjadinya alam dan dunia kosmogoni, tentang zaman akhirat esyatologi, tentang wujud dan ciri-ciri kekuatan sakti, roh nenek moyang, roh alam, dewa-dewa, roh jahat, hantu, dan makhluk-makhluk halus lainnya. Selain itu keyakinan juga menyangkut sistem nilai dan sistem norma keagamaan, ajaran kesusilaan, dan ajaran doktrin religi lainnya yang mengatur tingkah laku manusia.

c. Sistem Ritus dan Upacara

Sistem ritus dan upacara dalam suatu religi berwujud aktivitas dan tindakan dalam melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh nenek moyang, atau makhluk halus lain dan dalam usahanya untuk berkomunikasi dengan Tuhan dan penghuni dunia gaib lainnya.

d. Peralatan Ritus dan Upacara

Ritus dan upacara religi biasanya mempergunakan bermacam- macam sarana dan peralatan seperti tempat atau gedung pemujaan seperti masjid, gereja, kuil, dan lain-lain. Selain itu adanya patung dewa, patung orang suci, alat bunyi-bunyian suci seperti orgel, gendering suci, bedug, gong, seruling suci, gamelan suci, lonceng dan lain-lain. Para peserta upacara seringkali harus memakai pakaian tertentu yang dianggap suci seperti baju putih, baju hitam, jubah pendeta, mukena dan sebagainya. 7

e. Umat Agama Umat yang menganut agama tersebut atau kesatuan sosial yang

menganut sistem keyakinan dan yang melaksanakan sistem ritus serta upacara tersebut. Bagan 1: Komponen sistem religi

D. Uraian KegiatanAktivitas Pembelajaran

Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Sistem Religi”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut. a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Sistem Religi”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini. Sistem Keyakinan n Umat Agama Sistem Ritus dan Upacara Keagamaan Peralatan Ritus dan Upacara Emosi Keagamaan 8 c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok. d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas terhadap materi modul e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan; f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi materi latihankasustugas sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. g. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. h. Penyampaian hasil diskusi; i. Memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok j. Menyimpulkan hasil pembelajaran k. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. l. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran Merencanakan kegiatan tindak lanjut

E. LatihanKasusTugas

Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas diskusi yang diberikan kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut. Anda dapat mengerjakan latihan secara individual atau bersama dengan teman anda. 1. Bagaimana evolusi religi terjadi dalam masyarakat? Jelaskan 2. Ada lima unsur pokok religi, bagaiamana hubungan antar unsurnya? Jelaskan Setelah mengerjakan latihan, anda dapat membaca kunci jawaban latihan untuk membandingkan tingkat ketepatan hasil kerja anda. Jika anda menganggap hasil latihan anda belum sempurna, maka sebaiknya anda menganalisis penyebabnya dan kemudian memperbaikinya. 9

F. Rangkuman

Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini: 1. Teori Evolusi Religi didasarkan pada teori ruh yang disebabkan adanya ruh yang menggerakan benda-benda mati serta adanya perbedaan antara mimpi dan mati 2. Adanya evolusi religi dari E. B. Tylor yang diawali dengan animisme- dinamisme-politheisme-monotheisme 3. Adanya unsur-unsur pokok keagamaan yang saling berhubungan

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Anda telah mempelajari Sistem Religi; yang isinya tentang konsep sistem religi dan unsur-unsur pokok religi. Untuk pengembangan dan implementasinya, Anda dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran Antropologi. Hasil pemahaman Anda terhadap materi modul ini akan sangat bermanfaat pada kegiatan pembelajaran berikutnya yai tu “Sistem Organisasi Sosial”.

H. Kunci Jawaban LatihanKasusTugas