64
BAGIAN 8 PEMBELAJARAN BAB VIII HUBUNGAN ANTAR UNSUR BUDAYA
Kegiatan Belajar 1: Hubungan Antar Unsur Budaya
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mata Diklat Hubungan antar unsur budaya ini ditujukan pada peserta pelatihan Diklat PKB Guru Antropologi Tingkat SMA Grade 2
2. Modul ini dapat membantu peserta diklat dalan menambah wawasan keilmuan antropologi di mana isi mata diklat ini adalah hubungan antara
unsur-unsur budaya 3. Peserta diklat yang memiliki wawasan dan pengetahuan ini, diharapkan
mampu menyampaikan hubungan antar unsur budaya secara komplit.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah mengikuti pelatihan maka diharapkan peserta diklat menguasai: Hubungan antar unsur budaya
C. Uraian Materi
1. Pendahuluan
Unsur universal budaya yang berjumlah tujuh memiliki sifat-sifat yang berbeda karena mudah susahnya unsur budaya tersebut untuk berubah,
kemudian bila ditinjau dari bentuk budaya bisa berupa abstrak maupun real. Unsur budaya bisa berwujud sistem ideel, sistem perilaku maupun sistem hasil
budaya. Walaupun unsur-unsur budaya ada pada setiap masyarakat, namun sifat-
sifat dari unsure-unsur budaya belum tentu sama bagi suatu masayarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Contoh religi bagi masyarakat tradisional
merupakan salah satu unsur budaya yang susah untuk berubah namun bagi masyarakat post modern, tidak berlaku lagi karena agama yang masuk akalnya
akan dipeluk atau agama dipeluk sesuai tujuan tertentu. Bahkan banyak juga
65 yang tidak percaya akan adanya Tuhan karena menurut pemikirannya agama
adalah sesuatu yang mustahil. Keanekaragaman budaya di Indonesia meliputi pada tujuh bentuk
kebudayaan universal. Berikut ini beberapa bentuk keanekaragaman budaya di Indonesia
2. Bahasa
Ferdinand De Soussure menyatakan, secara struktural cara kita mengkonseptualisasikan dunia itu sangat tergantung pada bahasa yang kita
ucapkan, dan secara analogi tergantung pada ruang budaya yang diami. Makna menjadi mungkin dengan bahasa sebagai hasil dari jaringan hubungan antara
kombinasi dan seleksi, kesamaan dan perbedaan konseptual dan suara yang muncul dari sistem itu.
Koentjaraningrat 2009:16 menjelaskan catatan etnografi mengenai bahasa suku bangsa tidak perlu sedalam deskripsi mengenai susunan sistem fonetik,
fonologi, sintaksis dan semantik, seperti yang dilakukan oleh seorang ahli bahasa dalam penyusunan tata bahasa.
Ilmu pengetahuan dan teknologi
Bahasa menjadi perantara penyebaran unsur-unsur yang lain seperti pada ilmu pengetahuan dan teknologi, bahasa digunakan sebagai alat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Karena penyampaian informasi yang tepat akan memudahkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
baik secara lisan maupun tertulis. Bahasa tulisan memiliki manfaat yang lebih besar karena dengan adanya
bahasa tulisan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih cepat dan sempurna karena dengan mempraktikkan teori yang tertulis bisa
menemukan kelebihan dan kekurangan, kemudian bisa memperbaiki kekurangan dari ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Dengan demikian
ilmu pengetahuan dan teknologi yang datangnya kemudian bisa lebih sempurna dibandingkan yang lebih awal.