LatihanKasusTugas Rangkuman Umpan Balik dan Tindak Lanjut Kunci Jawaban LatihanKasusTugas

9

F. Rangkuman

Setelah semua kegiatan latihan Anda kerjakan, ada baiknya Anda membuat rangkuman dan butir-butir yang telah Anda capai. Anda dapat mencocokkan rangkuman Anda dengan rangkuman berikut ini: 1. Teori Evolusi Religi didasarkan pada teori ruh yang disebabkan adanya ruh yang menggerakan benda-benda mati serta adanya perbedaan antara mimpi dan mati 2. Adanya evolusi religi dari E. B. Tylor yang diawali dengan animisme- dinamisme-politheisme-monotheisme 3. Adanya unsur-unsur pokok keagamaan yang saling berhubungan

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Anda telah mempelajari Sistem Religi; yang isinya tentang konsep sistem religi dan unsur-unsur pokok religi. Untuk pengembangan dan implementasinya, Anda dapat menerapkannya dalam proses pembelajaran Antropologi. Hasil pemahaman Anda terhadap materi modul ini akan sangat bermanfaat pada kegiatan pembelajaran berikutnya yai tu “Sistem Organisasi Sosial”.

H. Kunci Jawaban LatihanKasusTugas

Evolusi religi disampaikan oleh E. B. Tylor yang diawali dengan religi tertua animisme yang berdasarkan pada teori jiwa. Perkembangan selanjutnya adalah dinamisme yang dipercaya karena alam dikuasai oleh roh. Tingkat evolusi religi ketiga adalah politheisme yang diyakini bahwa dewa- dewa memiliki suatu organisasi kenegaraan. Dan yang terakhir adalah monotheisme dimana susunan kenegaraan dewa dipimpin oleh satu raja dari para dewa. Unsur-unsur dasar religi adalah emosi keagamaan yang ada pada individu akan melahirkan sistem keyakinan, kemudian sistem keyakinan diperkuat dengan upacara ritual keagamaan, sistem upacara keagamaan yang diselenggarakan tentunya membutuhkan alat-alat pendukung seperti pakaian khusus dan sebagainya, peralatan keagamaan yang dipakai dalam upacara keagamaan dianggap sebagai sesuatu yang suci oleh penganut religi 10 tersebut, dimana kelompok keagamaan memiliki emosi keagamaan yang tinggi maka sistem keyakinannya juga akan tebal. 11 BAGIAN 2 PEMBELAJARAN BAB II SISTEM ORGANISASI SOSIAL DAN KEKERABATAN Kegiatan Belajar 1 Sistem Organisasi Sosial dan Kekerabatan

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mata diklat sistem organisasi sosial dan kekerabatan ditujukan pada peserta pelatihan diklat guru pembelajar antropologi tingkat SMA kelompok kompetensi B 2. Modul ini dapat membantu peserta diklat dalan menambah wawasan keilmuan antropologi di mana isi mata diklat ini adalah konsep sistem organisasi sosial yang merupakan salah satu sejarah keluarga, kelompok- kelompok kekerabatan, dan adat menetap setelah menikah. 3. Peserta diklat yang memiliki wawasan dan pengetahuan ini, diharapkan mampu menyampaikan sistem organisasi sosial dan kekerabatan yang komplit

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti pelatihan maka diharapkan peserta diklat mampu menjelaskani:

1. Pengertian organisasi sosial 2. Kelompok-kelompok kekerabatan

3. Adat menetap setelah menikah

C. Uraian Materi

a. Latar belakang

Kluckhon dalam bukunya yang berjudul Universal Categories of Culture 1953 menyebutkan bahwa tiap kebudayaan memiliki unsur- unsur yang sama, unsur-unsur tersebut diantaranya sistem religi, sistem bahasa, sistem organisasi sosial, sistem bahasa, sistem pengetahuan, 12 sistem teknologi dan peralatan hidup, dan kesenian. Modul ini hanya membahas tentang sistem organisasi sosial, sedangkan unsur-unsur lainnya akan dibahas pada modul yang lain.

2. Pengertian organisasi sosial

Koentjaraningrat melihat organisasi sosial ini sebagai unsur yang universal. Karena itu, dimana ada masyarakat manusia, berarti disitulah terdapat unsur yang mendorong manusia berada dalam satu pengaturan, pengorganisiran atau pengelompokan yang berfungsi menunjang kebutuhan yang berkaitan langsung dengan kehidupan, dan pada akhirnya melestarikan nilai yang telah disepakati oleh semua anggota. Organisasi sosial oleh Koentjaraningrat dikategorisasikan sebagai salah satu unsur kebudayaan universal. Unsur-unsur tadi ada dan bisa didapatkan di dalam kebudayaan dan semua bangsa dimanapun di dunia. Koentjaraningrat menguraikan posisi organisasi sosial ini menjadi kian penting dalam sebuah masyarakat terutama dalam meneliti masyarakat desa, atau masyarakat yang belum modern. Pembedaan ini sebetulnya bisa jadi merupakan cara untuk mempermudah penguraian tentang organisasi sosial. Kelompok atau komunitas merupakan sebuah bentuk organisasi sosial terutama pada lingkungan masyarakat modern. Kelompok terbentuk bisa berdasarkan banyak hal. Ada yang menggunakan lingkup primordial, kepentingan politik, persamaan hobi dan lain hal. Secara mekanistis, kelompok bisa terbentuk melalui kedekatan proximity dan daya tarik attraction tertentu. selain itu adanya kesamaan tujuan dan alasan ekonomi dapat pula menjadi sebab mengapa orang mau. Dalam kepustakaan antropologi ada beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut satu aspek dari kebudayaan yang mengatur penyusunan manusia dalam kelompok-kelompok yang tercakup di dalam masyarakat. Istilah yang dipergunakan oleh banyak ahli antropologi untuk membatasi pengertian tersebut adalah organisasi sosial. Herskovits mengatakan bahwa organisasi sosial itu meliputi lembaga-lembaga yang menetapkan posisi dari laki-laki dan perempuan di dalam masyarakat, dan karenanya melahirkan relasi antar masyarakat. Kategori ini terbagi dalam 2