14 B.b+Ib + B.i+I.i
Bapak Ibu
Saya Bagan 2 : Skema Kerabat Bilateral atau Parental
Sumber:Ahmadi,1986,60 Keterangan:
B.b= Kakek dari pihak bapak B.i= Kakek dari pihak ibu I.b= Nenek dari pihak bapak I.b.= Nenek dari pihak ibu
Penjelasan dari skema diatas adalah sebagai berikut: saya menjadi anggota kerabat dari kakek pihak bapak, kakek pihak ibu, nenek
pihak bapak dan nenek dari pihak ibu.
b. Sistem Unilateral
Susunan keluarga yang menarik garis keturunannya hanya dari satu pihak bapak patrilineal atau ibu matrilineal saja, kesatuan terkecil dari
kerabat unilateral dinamakan satu orang nenek yaitu nenek laki-laki patrilineal dan nenek perempuan matrilineal. Klan sebagai kesatuan
kekerabatan sangat penting terutama dalam hal-hal yang berhubungan
dengan masyarakat misalnya perekonomian, religi, adat, dan lain-lain.
Lihat bagan 3
15 Kakek
Sdr. Lk.Bpk. Bapak Sdr.Pr.Bpk. An.Lk An.Pr. Sdr.Lk Saya Lk Sdr.Pr.
An.Lk An.Pr. An.Lk An.Pr.
An.Lk An.Pr. An.Lk An.Pr. Bagan 3 : Klan Patrilineal Sumber:Ahmadi,1986,61
Keterangan: Sdr.= Saudara Pr. = Perempuan
Bpk.= Bapak Lk.= Laki-laki An.=Anak
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa keturunan berdasarkan
kekerabatan bapak yang dapat meneruskan keturunan adalah anak laki-laki. Suku bangsa yang menganut sistem ini adalah Suku Batak, Flores, Ambon,
Asmat, Dani dan lain-lain. Lihat Bagan 4 Nenek dari Ibu
Sdr.Pr Ibu Sdr.Lk.
An.Pr. An.Lk. An.Pr. An.Lk.
Bagan 4 Klan Matrilineal
16
Sumber:Ahmadi,1986,62
Keterangan: Sdr.= Saudara Pr. = Perempuan
Lk.= Laki-laki An.=Anak Dari bagan diatas dapat diketahui bahwa keturunan berdasarkan
kekerabatan ibu dan hanya anak perempuanlah yang bisa meneruskan keturunannya. Pola matrilineal biasanya tidak diikuti dengan sifat matriarkhat
artinya pola kekuasaan tetap ada pada laki-laki dalam hal ini saudara laki-laki ibu. Yang menganut sistem ini adalah Suku Minangkabau.
A. Double unilateral
Masyarakat hukum yang hubungan pertalian darahnya memakai garis keturunan patrilineal maupun matrilineal secara bersama-sama, dengan
demikian seseorang akan masuk dalam clan patrilineal dari bapak dan clan matrilineal dari ibunya. Jadi yang dilihat adalah keturunan kakek dari pihak
bapak dan nenek dari pihak ibu sedangkan ibunya bapak dan bapaknya ibu tidak dihitung. Untuk jelasnya lihatlah bagan 5 berikut ini:
Bapak + ibu Bapak + Ibu Kawin +
Bapak Ibu
Saya Bagan 5 : Double Unilateral Sumber:Ahmadi,1986,63
Dari bagan ini dapat dilihat bahwa saya memiliki dua garis keturunan yaitu kakek dari pihak bapak Patrilineal dan nenek dari pihak ibu
matrilineal. Salah satu contoh masyarakat yang dapat dikategorikan menganut
kekerabatan double unilateral adalah masyarakat Bali. Pada masyarakat Bali, jika suami istri tinggal secara virilokal, maka anak-anak mereka
17 diperhitungkan secara patrilineal purusa, dan menjadi warga dari dadia
klan si suami dan mewarisi dari klan itu. Demikian pula anak-anak dan keturunan dari mereka yang menetap secara neolokal. Sebaliknya, keturunan
dari suami istri yang menetap secara uxorilokal dan diperhitungkan secara matrilineal menjadi warga dadia klan si istri dan mewarisi harta pusaka dari
klan itu, dalam hal ini kedudukan si istri adalah sebagai sentana pelanjut keturunan.
c. Sistem Alternerend Berganti-ganti
Dalam sistem ini, garis keturunan berganti-ganti misalnya anak pertama mengikuti patrilineal kemudian anak kedua mengikuti matrilineal.
Suku bangsa di Indonesia tidak ada yang mengikuti sistem ini, yang banyak mengikuti sistem ini adalah suku-suku di Melanesia.
4. Adat menetap setelah menikah:
Di dunia ada tujuh macam adat menetap setelah menikah yaitu: 1 Adat utrolokal
2 Adat virilokal 3 Adat uxorilokal
4 Adat bilokal 5 Adat neolokal
6 Adat avunlokal 7 Adat natolokal.
D. Aktivitas Pembelajaran
Unt uk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Sistem Organisasi
Sosial ”, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Sistem
Organisasi Sosial ”.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup Kegiatan Pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.