Perumahan Urusan Wajib a. Pendidikan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 46 perlu mendapat perhatian untuk ditingkatkan adalah peningkatan kualitas dan sarana prasarana jalan meliputi panjang jalan dalam kondisi baik, tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman yang mendukung aksesibilitas dan konektivitas barangorang konektivitas pergerakan orang dan barang , sistem sumberdaya air meliputi ketersediaan bahan baku air minum, optimalisasi sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sebagai antisipasi terhadap potensi banjir, target rasio Ruang Terbuka Hijau. Selain hal tersebut perlu diperhatikan adalah pelayanan bencana kebakaran kabupatenkota terkait dengan upaya penggulangan bencana kebakaran akibat kepadatan perumahan di Kota Surakarta. Berdasarkan kondisi tersebut, maka arah kebijakan urusan pekerjaan umum tahun 2014 diarahkan untuk: 1 peningkatan infrastruktur strategis yang baik melalui: peningkatan rasio jaringan jalan dalam kondisi baik sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan sehingga akses kemudahan, kenyamanan dan keamanan jalan bisa dirasakan masyarakat,utamanya untuk mendukung Kota Surakarta sebagai Hub bagi daerah hinterland di Kawasan Subosukawonosraten dan pusat pelayanan nasional. 2 Peningkatan pelayanan bahaya kebakaran dan peningkatan penanggulangan banjir melalui: sistem jaringan drainase yang optimal, penggunaan bioporiresapan air skala kota dengan melibatkan partisipasi masyarakat pada skala lingkungan dan kota oleh SKPD.

d. Perumahan

Pemerintah Kota Surakarta dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat untuk memenuhi kebutuhan lingkungan yang sehat, garis besar kebijakan bidang perumahan yang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 47 ditempuh diarahkan pada stimulasi perbaikan rumah yang tidak layak huni RTLH. Pada tahun 2011 jumlah rumah tangga yang mempunyai tempat tinggal dengan status milik sendiri sebanyak 51,02, sedikit turun bila dibandingkan keadaan tahun 2010 yang proporsinya 53,59. Rumah tangga yang mengontrak proporsinya 15,25, menyewa proporsinya 9,08 persen sedangkan 24,65 sisanya berstatus lainnya seperti bebas sewa, rumah dinas, milik orang tuasaudara dan kategori lainnya. Kondisi perumahan di Kota Surakarta cukup memadai . Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator kualitas perumahan seperti jenis lantai, dinding rumah dan atap terluas rumah. Lantai terluas tahun 2011 besarnya 98,96 bukan tanah, kondisi ini lebih tinggi dibanding tahun 2010 yang besarnya 98,69. Atap terluas sebagian besar menggunakan genteng dengan proporsi 97,37 yang kondisinya lebih baik dibanding tahun sebelunya dengan proporsi genteng sebesar 93,79. Untuk jenis atap yang lainnya rata-rata kurang dari 5. Perumahan di Kota Surakarta mayoritas mempunyai dinding tembok dengan proporsi sebesar 91,50. Capaian kinerja pembangunan urusan perumahan antara lain ditunjukkan dengan beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 2.16 Capaian Kinerja Urusan Perumahan NO Indikat or SPM Batas Waktu Pencapaian Capaian Indikat or Tahun Target Indikat or Tahun KET Nilai 2010 2011 2012 2013 2014 Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No 16 Tahun 2010 Tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembiayaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perumahan Rakyat Daerah Provinsi dan Daerah KabKota 1. Cakupan ketersediaan rumah layak huni 100 2009 - 2025 na na na na na 2. Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau 70 2009 - 2025 na na na na na 3. Cakupan lingkungan yang sehat dan aman yang di dukung dengan 100 2009 - 2025 na na na na na Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 48 NO Indikat or SPM Batas Waktu Pencapaian Capaian Indikat or Tahun Target Indikat or Tahun KET Nilai 2010 2011 2012 2013 2014 PSU Mengacu pada IKK Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Bidang Urusan Perumahan 4. Rasio lingkungan permukiman kumuh 2,30 2,30 2,30 2,30 Terca- pai 5. Rumah tangga air bersih 42,89 43,28 44,88 Mening kat 6. Rumah tangga pengguna listrik 96,61 95,00 Menu- run 7. Lingkungan pemukiman kumuh 2006 : 101,42 ha 2007 : 101,3 8 ha 2008 : 101,32 ha 2009 : 101,30 ha Menu- run Sumber: DPU Kota Surakarta, 2013 Realisasi capaian kinerja urusan perumahan sebagaimana tersebut diatas, sedikit banyak telah sesuai dengan target RPJMD Kota Surakarta, sebagai misal rasio lingkungan pemukiman yang kumuh, yang terus menunjukkan rasio penurunan. Hal tersebut ditempuh oleh Pemerintah Kota Surakarta dengan terus melakukan intervensi perbaikan kualitas permukiman kumuh dengan berbagai program-program yang mendukung untuk tercapainya rumah sehat dan layak huni melalui program RTLH, penataan bangunan liarkumuhrelokasi dan program bantuan rumah yang bertumpu pada pemberdayaan masyarakat. Sebaran proporsi permukiman kumuh dari tahun 2009 adalah 2775 rumah 1,77, tahun 2010 adalah 1500 rumah 1,25, tahun 2011 adalah 550 rumah 1,08, Sedangkan yang perlu mendapatkan perhatian yaitu peningkatan kualitas perumahan yang layak huni. Terkait dengan program sanitasi dasar data Bapermas terdapat 653 jiwa 2009, 671 jiwa 2010, dan 702 jiwa 2011 yang sudah terlayani sanitasi dasar perkotaan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah MBR, dengan upaya pencapaian terus dilakukan dengan inovasi program Pemerintah Kota. Tantangan yang dihadapi SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsi urusan perumahan adalah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 49 mempertimbangkan perkembangan kemajuan Kota dengan issue peningkatan Rumah Layak Huni di Kota Surakarta . Berdasarkan kondisi tersebut, maka garis kebijakan urusan perumahan tahun 2014 diarahkan untuk peningkatan rasio Rumah Layak Huni .

e. Penataan Ruang