Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan

III – 2 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 III – 2 basis ekonomi kerakyatan. Arah kebijakan ekonomi ini memberi dasar bagi operasionalisasi kebijakan ekonomi dengan fokus pada : a. Intervensi dan penajaman programkegiatan terhadap pertumbuhan sektor unggulan yang berdaya saing. b. Memacu peningkatan investasi di daerah, melalui kemudahan pelayanan perijinan, kondusivitas iklim investasi dan memanfaatkan peluang atas pertumbuhan ekonomi domestik, regional dan daerah. c. Merintis pasar baru bagi komoditas ekspor unggulan akibat krisis keuangan global yang berdampak pada menurunnya permintaaan ekspor negara tujuan utama Kota Surakarta, seperti Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa. d. Penguatan sektor informal, melalui penguatan daya saing UMKM, termasuk dalam hal ini optimalisasi industri rumah tangga. e. Pengembangan ekonomi kreatif, sebagai fungsi pendukung pertumbuhan sektor pariwisata dan mempertahankan city branding Kota Surakarta sebagai kota MICE meeting, incentive, conference and incentive .

1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan

Tahun 2013 Kondisi perekonomian Kota Surakarta pada tahun 2012 dan 2013 mengalami perbaikan, seiring dengan menguatnya perekonomian domestik dan regional. Pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta tahun 2012 sebesar 6,07 dan tahun 2013 diperkirakan tumbuh sebesar 6,11. Laju inflasi di Kota Surakarta Tahun 2012 sebesar 2,87. Angka Inflasi Kota Surakarta relatif masih lebih III – 3 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 III – 3 rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi Provinsi Jawa Tengah maupun tingkat inflasi nasional, masing-masing sebesar sebesar 4,24 dan 5,28. Dengan inflasi Kota Surakarta sebesar 2,87 menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Kota Surakarta masih cukup terkendali dari sisi kemampuan daya beli. Karakter inflasi masih didominasi oleh volatile food’s inflation. Pertumbuhan nilai ekspor sedikit mengalami tekanan sebagai imbas dari krisis keuangan global dan krisis Eropa, yang menyebabkan nilai ekspor Kota Surakarta menurun pada tahun 2012. Jika pada awal krisis keuangan global tahun 2008, pertumbuhan ekspor tertekan -4,41, pada tahun 2012 dengan adanya efek krisis eropa terjadi perlambatan pertumbuhan sebesar -25,11. Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Kota Surakarta adalah, bagaimana eksportir mulai melirik zona pasar baru selain Amerika Serikat dan Eropa, sebagai zona tujuan utama ekspor. Nilai investasi Kota Surakarta juga mengalami peningkatan, tahun 2011 nilai investasi sebesar Rp2.017.019.690.099, sedangkan pada tahun 2012 sebesar Rp 2.109.876.704.640. Tahun 2013 kontributor pertumbuhan perekonomian daerah relatif sama, dengan imbas hasil atas daya saing sektor basis perdagangan dan jasa serta pertumbuhan 3 sektor utama dalam 3 tahun terakhir kontruksi, keuangan dan listrik, gas dan air bersih. Kinerja kondisi perekonomian daerah, sedikit terkoreksi, jika issue pengurangan subsidi BBM oleh pemerintah tahun 2013 jadi terealisasi, yang berimbas pada tingkat inflasi, angka pertumbuhan dan koreksi atas beberapa indikator sosial seperti tingkat pengangguran dan angka kemiskinan. III – 4 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 III – 4 TABEL III.1 PERKEMBANGAN INDIKATOR MAKRO EKONOMI KOTA SURAKARTA No Indikator Makro Realisasi Bertambah Berkurang Proyeksi 2010 2011 2012 2013 2014 1 PDRB Harga berlaku 9.941.136.570.000 10.992.971.190.000 1.051.834.620.000 11.787.353.740.000 13.092.086.806.956,90 14.613.199.835.921,50 2 PDRB Harga Konstan 5.103.886.250.000 5.411.912.320.000 308.026.070.000 5.740.237.910.000 6.091.184.360.000 6.459.774.930.911,33 3 Tingkat Pertumbuhan EkonomiPDRB Harga berlaku tahun tertentu 5,94 9.941.136.570.000 6,04 10.992.971.190.00 6,07 11.787.353.740.000 6,11 13.092.086.806.956,90 6,05 14.613.199.835.921,50 4 Tingkat Pertumbuhan EkonomiPDRB Harga Konstan tahun tertentu 5,94 5.103.886.250.000 6,04 5.411.912.320.000 6,07 5.740.237.910.000 6,11 6.091.184.360.000 6,05 6.459.774.930.911,33 5 Tingkat Inflasi 6,65 1,93 5 2,87 5 5,25 6 Jumlah Penduduk Miskin 69.876 64.498 5.378 na na na 7 Tingkat Pengangguran 8,73 6,36 2 na na na 8 Disparitas Pendapatan Regional yang dilihat dari perbedaan: - Pendapatan Perkapita 10.221.325,97 10.823.131,95 601.805,98 11.146.093,03 11.713.816,08 12.722.854,53 III – 5 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 III – 5 No Indikator Makro Realisasi Bertambah Berkurang Proyeksi 2010 2011 2012 2013 2014 - Besaran IPM Indeks Pengembangan Manusia 77,86 78,18 0,32 na na na 9 Berbagai macam besaran ratio dan perbandingan-perbandingan - Pajak Daerah terhadap PDRB 61.641.623.410 5.103.886.250.000 = 0,012 118.816.234.506 5.411.912.320.000 = 0,02 0,008 151.905.454.913 5.742.409.960.000 = 0,026 168.515.150.000 6.091.184.360.000 = 0,027 185.904.724.000 6.459.774.930.911,33 = 0,029 - Anggaran pendidikan, kesehatan, penelitian dan sebagainya terhadap PDRB Pendidikan = 37.846.388.000 5.103.886.250.000 = 0,007 Kesehatan = 28.582.323.000 5.103.886.250.000 = 0,007 Pendidikan = 87.783.027.400 5.411.912.320.000 = 0,016 Kesehatan = 48.332.536.469 5.411.912.320.000 = 0,009 0,002 Pendidikan = 99.408.790.000 5.740.237.910.00 0 = 0,017 Kesehatan = 80.955.867.000 5.742.409.960.00 0 = 0,014 Pendidikan = 43.466.618.000 6.091.184.360.000 = 0,007 Kesehatan = 83.732.719.000 6.091.184.360.000 = 0,013 Pendidikan = 44.809.736.000 6.459.774.930.911,33 = 0,007 Kesehatan = 60.547.560.000 6.459.774.930.911,33 = 0,009 - Perbandingan Penerimaan Pemerintah Daerah PAD dan Dana Perimbangan terhadap PDRB 724.661.865.157,85 5.103.886.250.000 = 0,14 846.479.253.928 5.411.912.320.000 = 0,16 0,02 941.941.884.135 5.740.237.910.00 0 = 0,16 985.193.020.000 6.091.184.360.000 = 0,16 1.011.139.917.0006.4 59.774.930.911,33 = 0,17 - Struktur Pembiayaan Pembangunan Daerah 11.304.271.569,40 48.828.527.454 37.524.255.884,60 108.024.636.934 26.367.096.600 18.942.462.000 Sumber: BPS Kota Surakarta dan DPPKA Kota Surakarta, 2013 III – 6 Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 III – 6 Berdasarkan cerminan angka proyeksi indikator makro sosial ekonomi Kota Surakarta tahun 2012 dan 2013, perlu beberapa kebijakan pemerintah untuk menstabilkan dan mengakselerasikan terhadap kondisi perekonomian daerah, yaitu 1 Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari beberapa sektor ekonomi yang menjadi andalan Kota Surakarta, 2 stabilitasi perekonomi, melalui pertumbuhan investasi, 3 pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin diintervensi melalui beberapa program prioritas dan upaya sinergitas dengan dukungan kebijakan pusat maupun daerah, dan 4 potensi ekonomi yang relatif besar di sektor perdagangan, jasa dan pariwisata dengan berbasis UMKM dan mengedepankan ekonomi kerakyatan, diharapkan bisa berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentaskan kemiskinan.

2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun