Fokus layanan Pilihan Aspek Pelayanan Umum

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 29 22 Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Program unggulan dari layanan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah Program Rumah Tidak Layak Huni RTLH sebagai salah satu upaya penanggulangan permukiman kumuh. 23 Statistik Meskipun bersifat layanan rutin, melalui penerbitan Buku Daerah Dalam Angka dan penyusunan Buku PDRB, jenis produk akan ditingkatkan kualitasnya melalui penyusunan PDRB semesteran dan PDRB sampai basis kecamatan. 24 Kearsipan Peningkatan kualitas layanan urusan kearsipan, difokuskan pada penguatan SDM bidang kearsipan di SKPD dan pembuatan aplikasi kearsipan di seluruh SKPD. 25 Komunikasi dan Informatika Layanan utama yang dan vital di urusan Komunikasi dan Informatika adalah bagaimana implementasi e-gov, dengan beragam aplikasinya dapat menjadi fungsi pendukung dan bernilai strategic bagi pelayanan publik di Kota Surakarta. 26 Perpustakaan Peningkatan pelayanan urusan perpustakaan, ditempuh melalui penyelenggaraan Bintek pengelola perpustakaan sekolah Perpus Kampung untuk meningkatkan kualiatas SDM masyarakat.

b. Fokus layanan Pilihan

1 Pertanian Problem utama kinerja urusan pertanian adalah, kontribusi sektor pertanian yang semakin menurun dalam struktur PDRB. Upaya vital yang mesti dilakukan adalah bagaimana redesign model pertanian perkotaan yang mampu memberikan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 30 peningkatan kontribusi pertanian kota, tidak terpinggirkan oleh aktivitas pertumbuhan sektor yang lain. 2 Pariwisata Jumlah Objek Wisata dan Pengunjung Tahun Jumlah Destinasi Objek Wisata Pengunjung orang Rata-rata lama menginap hari Wisma Wisnus Jumlah 2008 7 24.351 962.231 986.582 1,36 2009 6 16.057 921.624 937.681 1,34 2010 8 16.880 925.661 942.541 1,33 2011 9 26.831 1.184.001 1.210.832 1,29 Sumber : Diolah dari Surakarta Dalam Angka 2008 -2010. Dari kinerja layanan urusan pilihan pariwisata, dalam 4 tahun terakhir jumlah wisatawan menunjukkan peningkatan, dengan rasio kunjungan masih didominasi oleh wisatawan domestik, namun demikian dari indikator rata-rata lama menginap relatif konstan. Kedua 2 indikator ini menjelaskan meskipun sektor pariwisata mulai menunjukkan kinerja yang baik, melalui penyelenggaraan calender event, namun dari sisi rata-rata lama menginap masih konstan tidak menunjukkan peningkatan, dengan kisaran rata-rata menginap sebesar 1,33 hari. Ini menjelaskan destinasi wisata di Kota Surakarta, hanya bersifat transit, peluang yang bisa dimanfaatkan dari kunjungan wisatawan belum bisa tergali optimal bagi industri perhotelan. 3 Kelautan dan Perikanan Sama dengan karateristik sektor pertanian, sektor kelautan dan perikanan sebagai bagian dari sektor pertanian, menghadapi kendala pada belum berjalannya hilirisasi produk kelautan dan perikanan di Kota Surakarta, sehingga nilai tambah yang diciptakan dari produk kelautan dan perikanan memberi kontribusi yang kecil pada pertumbuhan sektor. 4 Perdagangan a Jumlah Pasar Tradisional dan Retail Modern Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 31 DATA SARANA PERDAGANGAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 – 2012 Sarana Perdagangan Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 a. Pasar Tradisional 40 43 43 43 43 b. Minimarket 42 47 52 57 62 c. Pasar Swalayan 6 6 9 9 9 d. Hypermarket 5 5 6 6 7 Sumber :BPMPT Kota Surakarta, 2013. Pertumbuhan pasar modern, utamanya di kelas minimarket begitu pesat, bertolak belakang dengan pertumbuhan pasar tradional dalam 5 tahun terakhir. Jika trend ini tidak diantisipasi dengan regulasi daerah yang cermat, maka dikhawatirkan retail modern dapat mendistorsi retailer kecilpasar tradisional. b Nilai Ekspor No Aktivitas Perdagangan Daerah 2008 2009 2010 2011 2012 1 Nilai Ekspor FOB US 44.768.288,70 42.790.794,69 50,237,526.31. 53.826.324,55 40.310.894,74 2 Volume Gross Kg 11.316.789,60 10.712.509,58 9.840.529,07 9.292.974,25 5.879.018,35 Pertumbuhan Nilai ekpor -4,41 17,40 7,14 -25,11 Sumber : Disperindag Kota Surakarta, 2013. Nampak pasca krisis keuangan global tahun 2008, pertumbuhan nilai ekspor berjalan lambat, dibandingkan dengan nilai ekspor tahun 2008. Jika pada awal krisis keuangan global tahun 2008, pertumbuhan ekspor tertekan -4,41, tahun 2012 dengan adanya efek krisis eropa terjadi perlambatan pertumbuhan sebesar -25,11. Hal ini disebabkan karena tujuan utama ekspor utama Kota Surakarta adalah AS dan negara-negara di kawasan eropa, sehingga nyaris begitu kedua zona mengalami perlambatan ekonomi dan mengalami resesi maka pertumbuhan ekspor Kota Surakarta juga mengalami perlambatan. Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 32

5. Aspek Daya Saing Daerah a. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah