Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 79 Atas dasar capaian kinerja tersebut, maka garis besar kebijakan urusan Kesbangpol tahun 2014 diarahkan untuk rasio jumlah polisi pamong praja , pemantapan keamanan dan ketertiban masyarakat, pemberdayaan masyarakat, pembinaan sosial kebangsaan, pencegahan kriminal dan operasi penyakit sosial.

t. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Capaian kinerja pembangunan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian antara lain ditunjukkan dengan beberapa indikator sebagai berikut: Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian NO URAIAN Capaian Indikator Tahun Target Indikator Tahun Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 1. Hasil opini BPK untuk Laporan Keuangan WTP WTP - WTP WTP Tetap 2. Rasio jumlah pamong praja per 10.000 penduduk 1,82 1,71 1,55 2,00 2,14 Meningkat 3. Kasus Penegakan Perda yang dapat diselesaikan - - 43 pelanggaran 50 pelanggaran 55 pelanggaran Tetap 4. Cakupan patroli petugas Satpol PP 515 giat 563 giat 658 giat 800 giat Meningkat 5. Jumlah - 66 65 66 Meningkat Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 80 NO URAIAN Capaian Indikator Tahun Target Indikator Tahun Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 Linmas per 10.000 penduduk 6. Tingkat penyelesaian pelanggaran K- 3 dari target 70 dlm SPM bidang pemerintahan , mengacu Permendagri No. 62 tahun 2008 - - 28 42 56 Tercapai 7. Jumlah Petugas Linmas per 10.000 33,85 37,5 42,6 Meningkat Sumber: Lintas SKPD Kota Surakarta, 2012 Mendasarkan kondisi pada capaian kinerja sebagaimana tersebut diatas realisasi capaian urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian telah tercapai sesuai dengan target RPJMD Kota Surakarta. Mencermati capaian kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, beberapa variabel yang perlu untuk dicermati adalah bagaimana mempertahankan capaian LHP BPK atas kinerja laporan keuangan. Kinerja indikator ini, memerlukan pendekatan yang kompleks dan teknis, terlebih pada tahun 2013 pemerintah daerah menerima kebijakan desentralisasi pengelolaan PBB dari pemerintah pusat. Yang kedua, mengacu dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 81 Permendagri Nomor 23 Tahun 2013 dengan tegas kementeriaan dalam negeri mengamanatkan bagi daerah untuk mengimplementasikan penerapan SPM diintegrasikan ke dalam dokumen perencanaan daerah. Dalam kedua konteks tersebut, terkait dengan urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian perlu bagi pemerintah Kota Surakarta untuk melakukan peningkatan kapabilitas inovasi dan kreasi untuk memanfaatkan peluang, mengatasi keterbatasan, dan menjalin kemitraan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah lain, dunia usaha, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan penyelenggaraan pelayanan publik yang pada akhirnya berujung pada peningkatan kesejahteraan masyakarakat. Atas dasar capaian kinerja urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian garis besar kebijakan urusan ini tahun 2014 diarahkan untuk pemantapan dibidang pelayanan publik, penguatan kelembagaankedinasan, penataan regulasi, peningkatan kemampuan sumberdana daerah, peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang profesional.

u. Ketahanan Pangan