Kebijakan nasional pengarusutamaan kependudukan Kerawanan sosial sebagai dampak perkembangan kota Penurunan tingkat pengangguran yang lebih moderat untuk Reputasi dan relasi Kota Surakarta semakin tinggi di regional, Bertambahnya perusahaan

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 300

4. Pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik dengan

optimalisasi reformasi birokrasi , melalui upaya: a. Peningkatan tata kelola koordinasi lintas SKPD untuk monitoring dan evaluasi demi meningkatkan kualitas perencanaan daerah. b. Pemantapan tata kelola pemerintahan yang baik dengan sinergi kemitraan bersama organisasikelompok masyarakat sipil Kota Surakarta.

5. Peningkatan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup

melalui upaya: a. Peningkatan potensi dan daya saing kompetitif daerah sesuai RTRW. b. Penangangan persampahan perkotaan meliputi pengelolaan sampah terpadu perkotaan, hutan dan taman perkotaan,

6. Sistem perpajakan progresif terkait kepemilikan aset, termasuk

tanah melalui upaya pemantapan tata kelola pertanahan yang baik dengan optimalisasi reformasi birokrasi.

7. Kebutuhan data kependudukan yang interatif lintas bidang

urusan melalui upaya pemenuhan cakupan dokumen kependudukan yang terintegrasi untuk berbagai keperluan sebagai kebijakan pembangunan.

8. Konvensi internasional dan nasional tentang kesetaraan dan

keadilan gender terutama bagi pemberdayaan perempuan melalui upaya peningkatkan jejaring kerjasama dengan kelompok masyarakat untuk pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

9. Kebijakan nasional pengarusutamaan kependudukan

melalui upaya meningkatkan pendidikan publik untuk memiliki kesadaran kependudukan.

10. Kerawanan sosial sebagai dampak perkembangan kota

melalui upaya pemenuhan sarana prasarana sosial dan peningkatan pembinaan terhadap penyandang penyakit sosial meliputi PGOT, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surakarta Tahun 2014 II – 301 Eks Napi, WTS dan HIVAIDS, aksesbilitas pelayanan, ketahanan sosial dan pemberdayaan.

11. Penurunan tingkat pengangguran yang lebih moderat untuk

mengejar peningkatan volume jasa dan perdagangan Kota Surakarta, melalui upaya meningkatkan sinergitas pemerintah- dunia usaha untuk pengembangan kebijakan tenaga kerja yang pro job .

12. Reputasi dan relasi Kota Surakarta semakin tinggi di regional,

nasional, dan internasional melalui upaya kebijakan ramah investasi bersinergi dengan pengembangan UKM.

13. Bertambahnya perusahaan yang berpotensi memberikan CSR

untuk pembinaan dan ajang kompetisi prestasi olah raga melalui upaya: a. Peningkatan kerjasama pemerintah-swasta-masyarakat untuk mengembangkan potensi dan prestasi pemuda dan olah raga. b. Penguatan kapabilitas kelembagaan organisasi kepemudaan. c. Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga serta peningkatan fasilitas sarana dan prasarana olah raga dalam meraih prestasi daerah

14. Meningkatnya literasi masyarakat tentang hukum dan

keadilan melalui upaya pemenuhan layanan publik, penataan dan penegakan regulasi daerah, tersedianya SDM pelayanan yang profesional.

15. Meningkatnya kemudahan

jaringan informasi untuk membangun kolaborasi antar stakeholder dalam integrated program pemberdayaan masyarakat melalui upaya: a. Pengaturan regulasi pasar yang pro poor. b. Pemberdayaan masyarakat untuk “siaga ketahanan pangan”. c. Sinergitas pemerintah lintas sektor dan multi stakeholder untuk program pemberdayaan masyarakat.

16. Ketersediaan sarana teknologi informasi yang semakin murah