psikologis dan fisiologis dan kecenderungan untuk bertindak manusia.
2.3.2 Hubungan Emosi dengan Gejala Jasmani
Keadaan emosi seseorang akan mempengaruhi sikap dan perilaku orang tersebut. Keadaan emosi seseorang dapat dilihat dari ekspresinya. Setiap individu
senantiasa dalam keadaan bergaul, baik dengan sesamanya maupun dengan lingkungan nya. Dalam situasi pergaulan sosial itu memungkinkan timbulnya
peristiwa emosi bagi setiap individu yang bersangkutan. Emosi normal akan mempunyai nilai yang berfaedah bagi kesehatan jasmani dan tingkah laku sosial yang
pada umum nya disebabkan karena terlalu takut, emosi, cemas Heri Purwanto, 1999. Menurut Abu 2003 gejala emosi tidak berdiri sendiri, melainkan bersangkut
paut dengan gejala jiwa yang lain bahkan tak dapat dipisahkan. Adanya hubungan antara emosi dengan gejala kejasmanian diantara para ahli tidaklah terdapat
perbedaan pendapat. Yang menjadi silang pendapat adalah mana yang menjadi sebab dan akibatnya. Bimo 2004 menceritakan tiga teori emosi yaitu:
a. Teori L. Keeler Pada teori ini menghubungkan antara emosi dan gejala fisik yang dialami
seseorang. Teori ini dikemukakan oleh L. Keeler yang mengatakan adanya hubungan emosi dengan gejala gejala jasmani tidak terdapat perbedaan pendapat.
Yang menjadi silang pendapat adalah mana yang menjadi sebab dan akibatnya. b. Teori James-Lange
Menurut teori ini emosi bergantung pada aktivitas otak atau sentral nya, reaksi jasmani bukan merupakan dasar dari emosi. Teori ini dikenal dengan teori
pendekatan neurologis.
Universitas Sumatera Utara
c. Teori Schachter-Singer Teori ini mengatakan bahwa emosi yang dialami sesorang merupakan hasil
interpertasi dari kondisi jasmani Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa emosi sangat berfungsi
dan mempengaruhi dalam kehidupan manusia. Pengaruh emosi lebih terasa apabila manusia dihadapkan pada situasi lingkungan di sekitarnya. Fungsi dari emosi itu bisa
menjadikan pengendali perilaku tetapi kadang juga bisa jadi penguat perilaku. Akan tetapi emosi juga bisa membuat individu lari dari kenyataan.
2.3.3 Pengelompokan Emosi