Selye dalam Abdul, 2011 menggolongkan stres menjadi dua golongan ; a. Distress stres negatif Selye menyebutkan distress merupakan stres yang
merusak atau bersifat tidak menyenangkan. Stres dirasakan sebagai suatu keadaan dimana individu mengalami rasa cemas, ketakutan, khawatir atau
gelisah. Sehingga individu mengalami keadaan psikologis yang negatif, menyakitkan, dan timbul keinginan untuk menghindarinya.
b. Eustress stres positif Selye menyebutkan bahwa eustress bersifat menyenangkan dan merupakan pengalaman yang memuaskan. Hansaon dalam
Rice, 1992 mengemukakan frase joy of stress untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat positif yang timbul dari adanya stres. Eustress dapat mengakibatkan
kesiagaan mental, kewaspadaan, kognisi, dan performansi individu. Eustress juga dapat meningkatkan motivasi individu untuk menciptakan sesuatu, misalnya
karya seni.
3. Faktor Predisposisi Stress
Berbagai jenis unsur mempengaruhi bagaiman seseorang individu merasakan dan merespons suaty peristiwa yang menimbulkan stress. Faktor predisposisi ini
sangat berperan dalam menentukan apapun suatu respon adaptif atau maladaptif. Jenis faktor predisposisi adalah genetik, pengalaman masa lalu dan kondisi saat ini.
Pengaruh genetik adalah keadaan kehidupan seseorang yang memperoleh keturunan. Pengalaman masa lalu adalah kejadian yang menghasilkan suatu pola
pembelajaran yang dapat mempengaruhi respon penyesuaian individu, termasuk pengalaman sebelumnya terhadap tekanan stress tersebut atau tekanan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi saat ini yang meliputi faktor kerentanan yang mempengaruhi kesiapan fisik, psikologis, dan sumber sosial individu untuk menghadapi tuntutan nya
Ermawati,2010
4. Penyebab Stress
Taylor dalam Abdul, 2011 merinci beberapa karakteristik kejadian yang berpotensi dan dinilai dapat menciptakan stress yaitu :
a. Kejadian negative agaknya lebih banyak menimbulkan stress dari pada kejadian positip.
b. Kejadian yang tidak terkontrol dan tidak terprediksi lebih membuat strss daripada kejadian terkontrol dan terprediksi.
c. Manusia yang tugasnya melebihi kapasitas lebih mudah mengalami stress dari pada orang yang lebih sedikit.
Sunaryo 2004 mengatakan faktor yang mempengaruhi stress: a Faktor biologis:konsitusi tubuh, kondisi fisik, neurofisiologik dan neurohormonal, b faktor
psikoedukatif yaitu perkembangan kepribadian, pengalaman dan kondisi lain yang mempengaruhi. Berbeda dengan Maramis dalam Sunaryo,2004 sumber stress
psikologik adalah frustasi, konflik, tekanan dan krisis.
5. Kemampuan Individu Menahan Stress
Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda dalam menahan stress. Hal ini bergantung pada 1 sifat dan hakikat stress; yaitu intensitas, lamanya, lokal
dan umum,2 Sifat Individu yang terkait proses adaptasi. Menurut Prof. Dadang
Universitas Sumatera Utara
Hawari 2001 bahwa stress apabila ditinjau dari tipe kepribadian individu dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. Tipe yang rentan Mempunyai ciri; ambisius, agresif, kompetitif yang kurang sehat, banyak jabatan
rangkap, emosional, terlalu percaya diri, self kontrol yang kuat, sifat kaku, terlalu waspada, organisatoris, leader, workaholic, kurang rileks dan sering terburu-buru,
Kurang ramah dan sulit dipengaruhi, tak mudah bergaul 2. Tipe yang Kebal
Mempunyai ciri: ambisi nya wajar,berkompetisi secara sehat, tidak agresif, cara bicara tenang, tidak memaksakan diri dalam menghadapi tantangan, mudah
bergaul dan ramah.
6. Gejala dan Tanda-Tanda Stress