c. Teori Schachter-Singer Teori ini mengatakan bahwa emosi yang dialami sesorang merupakan hasil
interpertasi dari kondisi jasmani Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa emosi sangat berfungsi
dan mempengaruhi dalam kehidupan manusia. Pengaruh emosi lebih terasa apabila manusia dihadapkan pada situasi lingkungan di sekitarnya. Fungsi dari emosi itu bisa
menjadikan pengendali perilaku tetapi kadang juga bisa jadi penguat perilaku. Akan tetapi emosi juga bisa membuat individu lari dari kenyataan.
2.3.3 Pengelompokan Emosi
Menurut Carol Wade ada tiga elemen emosi yaitu: a.
Tubuh Manusia Para psikolog memiliki pandangan berbeda-beda mengenai emosi primer atau
sekunder. Daftar emosi primer umumnya meliputi marah, takut, sedih, senang, terkejut, jijik dan sebal. Emosi tersebut memiliki pola psikologis yang berbeda dan
menghasilkan ekspresi wajah yang berbeda. Situasi yang menimbulkan emosi tersebut bersifat umum di seluruh dunia, dimanapun manusia berada, kesedihan akan
mengikuti persepsi kehilangan, rasa takut akan menghalangi persepsi ancaman atau disakiti, rasa marah akan mengikuti persepsi penghinaan atau ketidakadilan.
Sebaliknya emosi sekunder meliputi semua variasi dan campuran berbagai emosi yang bervariasi antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya serta berkembang
secara bertahap.
Universitas Sumatera Utara
b. Pikiran
Banyak fakta menunjukan bahwa berfikir dapat mempengaruhi emosi dan hal tersebut sangat lah mengesankan. Saat seseorang berada dalam kondisi emosi yang
tidak menyenangkan, mereka dapat mengunggunakan perasaan tersebut dan menganalisa ulang situasi dan persepsi mereka terhadap situasi tersebut.Emosi bukan
lah faktor yang menghambat kemampuan berfikir kritis. Kegagalan berfikir kritislah yang menciptakan emosi.
c. Budaya
Budaya sangat mempengaruhi semua aspek pengalaman emosi,termasuk jenis emosi yang dikategorikan emosi primer. Budaya sangat mempengaruhi aturan
bagaimana seseorang mengekpresikan perasaan nya yang dalam taraf kewajaran. d.
Tambahannya adalah menggabungkan emosi dan gender Pria dan perempuan memiliki kemampuan yang sama untuk merasakan semua
emosi mulai dari cinta, duka hingga marah. Kebanyakan pria terlihat lebih reaktif secara psikologis terhadap konflik dibandingkan perempuan. Namun kedua jenis
kelamin ini terkadang memiliki perbedaaan persepsi yang menghasilkan emosi Goleman 2002 mengemukakan bahwa emosi dasar individu terbagi atas
dua yaitu emosi dasar positif dan emosi dasar negatif. Emosi dasar positif merupakan perasaan yang membawa kenyamanan atau kesenangan bagi individu seperti :
1 Kenikmatan didalamnya meliputi bahagia, gembira, puas, riang, senang terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang,
senang sekali, mania, 2 Cinta, didalamnya meliputi penerimaan, persahabatan,
Universitas Sumatera Utara
kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, dan kasih sayang. Sedangkan emosi dasar negative merupakan perasaan yang tidak menyenangkan
yang membawa ketidaknyamanan pada individu tersebut: 1
Marah Yaitu reaksi emosional yang ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang
merangsang, termasuk ancaman, pengekangan diri, serangan, kekecewaan atau frustasi dan dicirikan oleh reaksi yang kuat pada sistem saraf. Salah satu cara orang
melampiaskan marah adalah dengan katarsis. Marah juga dapat diekspresikan dalam bentuk menyerang, melukai dan menghancurkan objek kemarahan. Ekspresi marah
ditandai dengan adanya ciri-ciri kulit wajah yang memerah, sudut mata yang melebar, urat memerah dimata, kontraksi dan mengatupnya bibir, mengatupnya
rahang, tangan yang mengepal, suara dan lengan yang gemetaran, jantung berdebar keras, dada terasa sesak, kepala seperti berdenyut, muka terasa panas, peredaran
darah cepat, dan sukar berbicara. Didalamnya meliputi brutal, mengamuk, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, berang, tersinggung, bermusuhan, tindak
kekerasan. 2. Kesedihan
Merupakan suatu keadaan kemurungan, kesedihan, patah semangat yang ditandai dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan dan pesimisme
menghadapi masa yang akan datang. Ekspresi sedih adalah menangis, apatis, tidak semangat dalam hidup, sering bernafas panjang sebagai respon dari kesedihannya,
depresi dan bunuh diri. Di dalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram,
Universitas Sumatera Utara
melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa, dan depresi. 3. Takut
Rasa takut adalah suatu reaksi emosional yang kuat, mencakup perasaan subjektif, penuh ketidaksenangan dan keinginan untuk melarikan diri atau
bersembunyi, disertai kegiatan penuh perhatian. Ketakutan ini merupakan satu reaksi terhadap satu bahaya yang tengah dihadapi atau khawatir karena mengantisipasi satu
bahaya. Ekspresi rasa takut adalah menjerit, melarikan diri, menghindar, pucat dan keringat, sembunyi, buang air dan muntah, lemas dan gemetar, nafas memburu,
denyut jantung meningkat, air liur mengering, bulu roma ,berdiri, otot-otot menegang dan bergetar . Didalamnya meliputi cemas, takut, khawatir, waswas, perasaan takut
sekali, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, gugup, panik, dan fobia. 4 Rasa Bersalah
Merupakan perasaan emosional yang berasosiasi dengan realisasi bahwa seseorang telah melanggar peraturan sosial, moral atau etis dan susila. Rasa bersalah
diekspresikan lewat proyeksi atau isolasi diri, menderita dan tidak dapat menyesuaikan diri, menebus kesalahan di depan umum, menggunakan apa yang
dirasakan, permintaan maaf, mengambil hati orang yang menyebabkan kita merasa bersalah atau bunuh diri. Di dalamnya meliputi perasaan menyesal, tertekan atau
perasaan tersiksa. 5 Jijik atau Muak
Merupakan suatu sikap yang sangat menolak atau menentang, penuh sakit hati serta ada keinginan yang kuat untuk menimbulkan derita pada objek yang tidak
Universitas Sumatera Utara
disukai. Ekspresi jijik atau muak yaitu bibir atas memonyong ke samping sedang hidung mengerut sedikit, menutup cuping hidung atau meludahkan makanan, senyum
menyeringai atau isolasi dari masyarakat. Rasa jijik atau muak memunculkan pola reaksi yang kaku, muntah, menghindari kontak dengan substansi yang menyebabkan
rasa jijik atau muak, sulit untuk menyenangi atau menghargai apa yang orang lain, secara individu atau normatif dalam budaya atau sub budaya lain, adalah
menyenangkan atau berharga. Emosi jijik atau muak menghalangi hubungan sosial, keinginan seksual dan kesenangan lain, dan dapat mendorong untuk menghindari
sekumpulan situasi pengalaman-pengalaman yang tidak menjijikkanmemuakkan bagi orang lain. Didalamnya meliputi hina, benci, mual, tidak suka, dan mau
muntah. 6 Malu
Merupakan suatu kondisi kegelisahan, tidak menyenangkan dan terhambat, disebabkan oleh kehadiran orang lain. Rasa malu diekspresikan dengan bersembunyi,
menghindari orang yang membuat kita merasa malu, menyembunyikan kebenaran, bunuh diri, mengucilkan diri dari hubungan sosial, sulit menjalin persahabatan atau
bertemu dengan orang lain yang baru dikenal, sulit mengatakan perasaan, tidak berani memprotes pandangan orang lain yang salah mengenai dirinya, enggan
memperlihatkan kemampuannya, menunduk dan terlalu kaku. Didalamnya meliputi malu hati, hina, aib, dan hati hancur lebur.
Menurut Johana 2006 hanya pada emosi malu terlihat perbedaan penilaian antara perempuan dan laki-laki.
Universitas Sumatera Utara
2.3.4 . Pengertian Kestabilan Emosi